Obesitas merupakan kondisi medis serius yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh, sehingga meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Menurut dokter umum Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, Fadhli Rizal Makarim, obesitas bukan hanya soal penampilan, tetapi juga menyangkut kualitas hidup dan kesehatan seseorang.
Cara Mengenali Obesitas
Metode yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasi obesitas adalah melalui indeks massa tubuh (IMT). IMT dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. “Jika IMT seseorang mencapai 30 atau lebih, maka ia dikategorikan obesitas,” jelas Fadhli. Namun, IMT tidak selalu akurat, terutama pada atlet yang memiliki massa otot tinggi.
Penyebab Utama Obesitas
Obesitas terjadi ketika asupan kalori melebihi kebutuhan tubuh, menyebabkan kelebihan energi yang disimpan sebagai lemak. Faktor genetik, perilaku, dan hormon juga memainkan peran penting. Selain itu, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, serta kondisi medis tertentu seperti sindrom cushing turut menjadi penyebab.
Faktor Risiko
Menurut Fadhli, faktor risiko obesitas meliputi gaya hidup tidak aktif, diet tinggi kalori (untuk menambah berat badan), serta genetik. Lingkungan juga berpengaruh, seperti keterbatasan akses ke makanan sehat, “Depresi, penghentian merokok, serta konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memicu kenaikan berat badan,” tambahnya.
Dampak Kesehatan Obesitas
Obesitas meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, hingga beberapa jenis kanker. Selain itu, komplikasi lain seperti sleep apnea, osteoartritis, dan gangguan pencernaan juga sering dialami pengidap obesitas.
Cara Mengatasi Obesitas
Fadhli menekankan pentingnya pola hidup sehat sebagai langkah utama penanganan obesitas. “Mengurangi asupan kalori, memperbanyak konsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga adalah kunci,” ujarnya. Berikut beberapa metode penanganan obesitas yang direkomendasikan:
- Diet seimbang: Fokus pada makanan rendah kalori dan kaya nutrisi.
- Aktivitas fisik: Setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu.
- Terapi psikologis: Konseling dapat membantu mengatasi kebiasaan makan berlebih.
- Intervensi medis: Prosedur seperti balon intragastrik atau operasi bypass lambung dapat dipertimbangkan untuk kasus obesitas berat.
Pencegahan Adalah Kunci
Ia mengatakan, langkah pencegahan meliputi pola makan sehat, olahraga teratur, dan memantau berat badan secara rutin, “Gaya hidup sehat harus menjadi komitmen jangka panjang, bukan sekadar upaya sesaat,” tuturnya.
Ia melanjutkan, dengan penerapan pola hidup sehat yang konsisten, obesitas dapat dicegah dan ditangani. Jika Anda mengalami kesulitan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terpercaya. “Mencegah obesitas jauh lebih mudah daripada mengatasinya,” tutup Fadhli.
Alhamdulillah, dpt ilmu untuk laksanakan pola hidup yg baik