Jakarta, CyberNews. Pengamat politik dan peneliti Pancasila Yudi Latif P hD mengatakan bahwa mempertentangkan antara Pancasila dengan Islam adalah suatu yang kontraproduktif.
Bila menilisik dari sejarah penyusunannya, banyak pemikiran-pemikiran yang Islami secara substantif yang muncul dari para faunding father kita yang juga selaras dengan kemajemukan bangsa kita.
“Sangat Islami. Memang tidak menghadirkan Islam secara simbolik dan formalistik. Namun mengedepankan yang substantif sepertu Ketuhanan, Kemanusiaan, Keadilan Sosial dan Musyawarah,” kata Yudi Latif dalam Sarasehan Kebangsaan ‘menghidupkan’ Pancasila, oleh LDII di Wisma Besar LDII Patal Senayan, Kamis siang ini (9/5).
Yudi mengatakan bahwa Rasulullah Muhammad SAW pada saat memimpin di Madinah membangun negara dengan menjunjung tinggi prinsip musyawarah dan keadilan sosial.
“Keimanan seseorang pun dinyatakan tak sempurna, atau mendustakan agama bila tidak peduli fakir miskin dan anak yatim. Inikan substansi keadilan sosial,” kata Direktur Eksekutif Reform Institute tersebut.
Menurutnya redupnya Pancasila, akibat dari begitu kontrasnya Penataran P4 yang begitu gencarnya, dengan praktek KKN dan pemerintahan yang begitu otoriter, dan bersifat top down saat Orba. “Wajar bila rakyat bingung sampai muak atas terjadinya kondisi yang sangat bertolakbelakang ini,” katanya.
( Hartono Harimurti / CN34 / JBSM )
sumber :http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/06/09/87903/Pancasila-Sangat-Islami