Luka bakar pada balita, terutama akibat siraman air atau minyak panas, sering kali memicu kepanikan bagi orang tua. Menurut dokter umum Primaya Hospital Betang Pambelum, Palangkaraya, Gracia Fensynthia, langkah pertolongan pertama yang tepat dapat mencegah kerusakan kulit lebih parah dan mempercepat pemulihan.
Gracia menjelaskan bahwa kulit balita jauh lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa, sehingga risiko kerusakan akibat luka bakar lebih tinggi. “Ketika balita terkena air panas, suhu kulit dan jaringan di bawahnya akan naik. Ini bisa menyebabkan kulit kemerahan, bengkak, bahkan melepuh. Pertolongan pertama sangat penting untuk mengurangi dampak luka bakar,” ujarnya.
Langkah Pertolongan Pertama Luka Bakar pada Balita
Gracia merekomendasikan beberapa langkah awal yang dapat dilakukan orang tua:
- Dinginkan Luka Bakar
Alirkan air mengalir pada area yang terkena selama 5–20 menit. Ini membantu menghentikan penyebaran panas dan mengurangi rasa sakit.
- Bersihkan Area Luka
Setelah didinginkan, bersihkan area luka dengan sabun dan air mengalir. “Pastikan mengeringkan luka dengan kain bersih secara perlahan untuk mencegah infeksi,” tambah Gracia.
- Tutup Luka dengan Kasa Steril
Menutupi luka dengan perban atau kasa steril bertujuan melindungi area yang terbakar dari infeksi.
- Berikan Obat Pereda Nyeri
Jika anak mengeluhkan nyeri, obat seperti paracetamol dapat diberikan sesuai dosis yang dianjurkan. Orang tua juga disarankan menenangkan anak dengan hiburan seperti mainan atau bacaan kesukaan mereka.
Kapan Harus ke Rumah Sakit?
Gracia mengingatkan bahwa luka bakar serius memerlukan penanganan medis segera, terutama jika luka mencakup area luas atau mengenai wajah, kulit kepala, tangan, atau alat kelamin. “Sambil menunggu bantuan medis, baringkan anak dengan area luka menghadap ke atas dan lepaskan pakaian atau aksesori yang menempel di tubuhnya,” jelasnya.
Hal yang Perlu Dihindari
Orang tua kerap melakukan tindakan yang justru memperparah luka bakar. Gracia menyarankan untuk menghindari:
- Mengompres luka dengan es batu.
- Mengoleskan bahan seperti pasta gigi, mentega, minyak goreng, atau kecap.
- Memecahkan lepuhan pada kulit.
- Mendinginkan luka terlalu lama hingga anak menggigil.
Pencegahan Luka Bakar pada Balita
Sebagai langkah pencegahan, Gracia mengingatkan agar balita tidak dibiarkan tanpa pengawasan di dapur. “Jika anak harus berada di dapur, letakkan mereka di kursi khusus bayi yang aman dan jauh dari kompor atau sumber panas. Pastikan juga panci berisi air atau minyak panas tertutup rapat,” katanya.
Gracia menambahkan, dengan penanganan yang cepat dan tepat, risiko komplikasi akibat luka bakar dapat diminimalkan. Konsultasi dengan dokter setelah pertolongan pertama tetap disarankan untuk memastikan perawatan lanjutan yang sesuai.
Alhamdulillah..
Mendapatkan pencerahan tentang pertolongan luka bakar pada anak..
Semoga barokah