Bagi pasangan suami istri, kelahiran buah hati tentu membawa kebahagiaan tersendiri. Namun pada beberapa orang, terutama ibu yang baru melahirkan, justru timbul perasaan sedih, cemas, dan depresi.
Dilansir dari Hellosehat.com, kondisi ini disebut dengan baby blues dan depresi postpartum (depresi pasca melahirkan). Keduanya menunjukan rasa kesedihan dan kecemasan, tapi ada perbedaan yang mendasar.
Meski 30-75 persen wanita mengalami baby blues usai melahirkan, namun satu dari tujuh wanita dapat mengalami depresi postpartum. Resiko ini akan meningkat jika ibu yang baru melahirkan mendapat tekanan fisik dan batin, kurang mendapat dukungan sosial, pernah memiliki riwayat depresi, atau memiki anggota keluarga yang pernah mengalami depresi
Jika dilihat dari lamanya berlangsung, baby blues memiliki waktu yang lebih singkat, umumnya berlangsung 2 minggu. gejalanya pun tampak lebih ringan. Mereka yang mengalami baby blues umumnya akan memiliki mood yang labil, kesulitan tidur, mudah menangis dan mudah cemas.
Istilah baby blues merupakan suatu kondisi yang sering digunakan untuk menggambarkan kekhawatiran, rasa tidak bahagia, dan kelelahan yang sering terjadi pada wanita sesudah melahirkan sang buah hati, terutama bila ibu melahirkan anak pertama. Hal ini merupakan kasus yang sangat umum terjadi
Sementara depresi postpartum bisa terjadi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan sosial dan aktivitas ibu sehari-hari.
Depresi postpartum disebabkan karena banyak faktor (gabungan antara faktor emosi dan fisik). Ketika ibu selesai melahirkan sang buah hati, kadar hormon estrogen dan progesteron akan menurun dengan cepat.
Ini dapat menyebabkan adanya perubahan pada mood ibu. Bahkan, ibu juga dapat mengalami kesulitan tidur akibat perubahan mood yang dashyat, padahal istirahat sangat dibutuhkan oleh ibu usai melahirkan untuk pemulihan.
Depresi postpartum memilki gejala yang hampir mirip dengan baby blues, yaitu:
- Kehilangan kesenangan dan semangat dalam melakukan hal-hal yang biasanya disukai
- Makan dalam porsi yang lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya
- Mengalami kecemasan atau kepanikan secara terus menerus
- Memiliki pemikiran-pemikiran yang menyeramkan
- Merasa bersalah, tidak berguna, menyalahkan diri sendiri, mengalami mood yang labil, dan mudah marah
- Merasa kesedihan yang mendalam, menangis secara tidak terkontrol dalam periode yang sangat lama
- Memiliki kekhawatiran tidak bisa menjadi ibu yang baik
- Memiliki perasaan takut saat ditinggalkan berdua dengan bayi
- Susah tidur
- Kesulitan untuk mengingat sesuatu dan mengambil keputusan
- Memiliki pemikiran untuk melukai bayi
Penanganan Depresi Pospartum
Baby blues umumnya bisa hilang dengan sendirinya, walaupun tentu dibutuhkan adanya dukungan dari suami, keluarga, dan teman.Sedangkan depresi postpartum memerlukan adanya penanganan khusus.
Ibu yang mengalami depresi pascamelahirkan dapat mencoba melakukan konseling dengan terapis. Penggunaan obat antidepresan juga dapat membantu pemulihan ibu dari depresi. Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa berlangsung dalam waktu yang lama dan akan membawa dampak yang buruk bagi ibu dan bayinya.
Untuk membantu mengatasi gejala-gejala depresi postpartum dan baby blues, Anda bisa perhatikan tips-tips berikut ini.
· Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Ibu yang mengalami kecemasan umumnya akan mengalami penurunan nafsu makan. Padahal, kecukupan gizi dan cairan sangatlah penting bagi pemulihan diri ibu dan pemberian ASI kepada sang buah hati.
· Konsumsi multivitamin dan omega 3 untuk tetap menjaga kesehatan ibu.
· Jangan minum Alkohol karena dapat memperparah kondisi depresi.
Setiap kali perasaan bersalah muncul, tanamkan pada diri Anda bahwa ini bukanlah kesalahan Anda. Dukungan keluarga dan teman tentu sangat diperlukan untuk pemulihan diri. Anda juga dapat mencoba mengikuti terapi dan konseling, baik yang dilakukan secara individual maupun dalam kelompok.
Istirahat yang cukup. Istirahat sangat diperlukan untuk pemulihan tubuh Anda. Anda dapat mencoba melakukan relaksasi, meditasi, dan mandi dengan air hangat untuk menenangkan pikiran sebelum Anda tidur.(Khoir/LINES)