Kembali ke Pemeliharaan Kesehatan Umat, melalui Karya Kesehatan. Menurut hemat saya karya-karya ini harus memiliki persyaratan-persyaratan tertentu yang dilandasi oleh penghayatan spiritualitas karya kesehatan.
Nah lho.. apaan tuh???
Baiklah, untuk lebih singkatnya, yang ingin saya sampaikan adalah kita tidak akan bisa mengoptimalkan kehidupan beragama kita melalui insan-insan yang tidak terjamin permasalahan kesehatan mereka. Namun, tantangan jaman ini adalah bahwa semua upaya pemeliharaan kesehatan baik yang diselenggarakan oleh swasta maupun pemerintah sekalipun, tidak bisa menjadi solusi menyeluruh umat islam/kita. Berbagai instansi pelayanan kesehatan pemerintah kondisinya sangat memprihatinkan seperti yang kita tahu, namun bentuk-bentuk pelayanan kesehatan swasta dewasa ini apakah rumah sakit, asuransi kesehatan, dll lebih condong pada pihak-pihak yang ingin diuntungkan. Apalagi bila rumahsakit dan asuransi itu berbentuk perseroan yang harus mendatangkan profit bagi perusahaan, maka Pemeliharaan Kesehatan Umat yang mendasar, terpadu serta menyeluruh tidak akan pernah terbentuk. Sementara menurut hemat saya, Saat ini Pemeliharaan Kesehatan Umat melalui Karya Kesehatan untuk umat, MEMILIKI URGENSITAS YG SANGAT TINGGI.
Sehingga akhirnya, saya berkhayal untuk dapat merasakan Penghayatan Spiritual Karya Kesehatan di lingkungan umat/kita.
Dimana kita menyadari bidang kesehatan menjadi salah satu bidang masyarakat yang sangat menentukan kehidupan. Sangat penting kita menekankan pentingnya karya kesehatan yang dijalankan Umat Islam/kita melalui lembaga-lembaga pelayanan kesehatan SENDIRI yang menempatkan pasien tetap sebagai pasien yang wajib dilayani sebaik-baiknya sebagai ‘tamu Ilahi’, bukan lagi sebagai customer, client, dsb. Adalah tantangan para Pemuka Agama, bagaimana mendampingi mereka umat untuk tetap menjunjung tinggi tegaknya moral Islami dalam melayani sesama umat/manusia.
Menghadapi tantangan-tantangan bidang kesehatan yang ada sekarang, alangkah baiknya jika kita menekankan pemberdayaan umat basis menjadi arah kebijakan bidang kesehatan yang sangat relevan. Misalnya, pentingnya upaya-upaya meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit melalui pemberdayaan komunitas basis sebagai tindakan preventif. Alasannya, menurut riset, faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan adalah faktor perilaku (misalnya pola makan, pola hidup) dan faktor lingkungan (misalnya polusi). Dengan demikian, umat basis di lingkungan dan kelompok kategorial perlu mempunyai pelayanan peningkatan kesadaran tentang kesehatan dan pencegahan penyakit di tengah masyarakat. Serta fasilitas-fasiltas pelayanan kesehatan lainnya, termasuk JPKM/Asuransi Kesehatan Sendiri yang menekankan pemberdayaan umat basis.