Bandar Lampung, Minggu (24/3). Mengisi waktu libur di hari minggu yang biasanya dihabiskan dengan me time atau jalan-jalan bersama keluarga dan teman-teman, kali ini para remaja LDII kota Bandar Lampung beramai-ramai menghadiri acara pengajian keputrian daerah Bandar Lampung.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh DPD LDII bidang Pemberdayaan Perempuan bekerja sama dengan keputrian Bandar Lampung ini mengambil tema “Panduan Syar’i Cara Bersuci”. Acara ini bertempat di aula Padepokan Persinas Asad, Gajah Mada, Bandar Lampung dengan diikuti oleh lebih dari 500 peserta khusus remaja putri, mulai dari remaja kelas 6 SD hingga kelas 3 SMA di seluruh kota Bandar Lampung.
Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk meningkatkan kembali pemahaman para remaja mengenai cara bersuci yang benar. Karena di usia menjelang baliq khususnya bagi remaja putri sangat dibutuhkan pengetahuan mengenai hal tersebut. Pemahaman cara bersuci ini harus betul-betul diperhatikan karena mengingat ancaman dari Allah yang sangat berat, dijelaskan bahwa “Allah tidak menerima solatnya seorang hamba yang tidak dengan bersuci (HR Muslim).”
Dalam hadist lain Nabi juga menerangkan, “Banyaknya siksa kubur adalah najis (air kencing) yang tidak disucikan,” yang diriwayatkan Hadis Ibnu Majah.
Materi disampaikan oleh Ustadzah Hj. Eni Yulianti, yaitu mengenai bagaimana cara bersuci, apa yang menyebabkan najis, dan juga kedudukan bersuci (Thaharah) dalam beribadah.
Ustadzah Eni yang merupakan salah satu pengasuh di Pondok Pesantren Nurul Huda Lampung ini pun menjelaskan tata cara berwudhu dan tayamum, tata cara mandi junub bagi perempuan yang haid maupun nifas dan lain-lain.
Pada sesi selanjutnya, dikumpulkan masing-masing 10 orang atau lebih dalam satu grup yang membentuk lingkaran untuk tutorial oleh panitia yang bertugas. Dalam tutorial ini dipraktikkan mengenai tata cara berwudhu, tayamum, mandi junub, dan juga cara mensucikan tempat dan pakaian.
Sejak pukul 08.30 WIB peserta telah memadati ruangan aula. Terlihat antusias mereka disetiap sesinya hingga usai acara.
Melalui kegiatan ini, diharapkan ada manfaat yang dapat diambil. Yang belum tau menjadi tau, dan yang sudah tau menjadi lebih faham dan hangat kembali dalam ingatan. Para remaja diharapkan setelah kegiatan ini mampu mempraktikkan cara bersuci yang benar dalam kehidupan sehari-hari.
“Alhamdulillah banyaknya peserta dan antusias mengikuti dan memahami materi yang dijelaskan hingga praktik-praktiknya, semoga bisa jadi bekal di kehidupan dan beribadah. Semoga peserta bisa mengamalkannya dengan benar dan semoga dalam kajian berikutnya bisa dikajikan lagi kajian-kajian tentang ahlak, akidah dan kemandirian,” ungkap Ustadzah Eni. (Dian Palupi/LINES Lampung).