Sains Di Era Mesopotamia dan Mesir
Menurut Neugebauer, matematika astronomi Babilonia dimulai tidak lama setelah tahun %00 SM, ketika mereka mengembangkan suatu metode untuk menciptakan kalender lunisolar. Bangsa babilonia tampaknya telah menetapkan satu tahun sebagai waktu diantara titik musim panas berturut-turut, mendekati lamanya 365,25 hari. Ptolomeus astronom Yunani menyebutnya sebagai “tahun tropis”. Dua belas konstelasi yang dikenal oleh bangsa Yunani sebagai tanda-tanda dalam zodiac, yang mana masing-masing sekitar 30 derajat lebarnya, dipilih untuk menandai progres pergerakan matahari setiap tahunnya.
Ahli-ahli astronomi Yunani dari zaman Hellenistik menjelaskan mengenai tahun sideris atau sidereal year, yaitu waktu yang dibutuhkan matahari untuk melakukan pergerakan satu kali putaran utuh mengitari zodiac. Bulan diukur dengan mengamati siklus lunar dari bulan baru sampai bulan purnama, dan kembali ke siklus bulan baru lagi. Bulan baru adalah ketika bulan berada diantara bumi dan matahari sehingga menunjukkan sisi gelapnya, sedangkan bulan purnama adalah ketika bulan berada pada sisi bumi yang terjauh dari bulan, dan cakram bundarnya akan bisa terlihat utuh. Ujung siklus ini yang paling mudah diamati adalah bentuk sabitnya yang pertama, yang muncul sehari atau dua hari setelah bulan baru di atas cakrawala barat setelah matahari terbenam.
Satu siklus lunasi bulan adalah waktu antara dua kemunculan dari bulan sabit pertama secara berurutan. Ini akan berlangsung rata-rata sekitar 29,5 hari selama kurun waktu 12 bulan. 12 bulan-bulan lunar setara dengan kira-kira 354 hari. Jadi inilah yang merupakan kalender lunar yang sebenar-benarnya seperti yang umumnya digunakan didunia kalender Islam. Namun perhitungan dengan cara ini akan menghasilkan penyimpangan sebesar 11,25 hari dalam setahun. Maka bangsa babilonia menyesuaikannya dengan menambahkan bulan ke -13 setiap tiga tahunan.
Kemudian, di awal zaman Seleucid mereka menemukan sebuah skema yang oleh bangsa Yunani disebut siklus Metonik, dimana terdapat 12 tahun biasa yang terdiri dari 12 bulan dan diselingi 7 tahun lunar intercalary terdiri atas masing-masing 13 bulan. Siklus ini menghasilkan kalender Seleicid Mesopotamia yang memiliki kesalahan hanya 1 hari dalam 350 tahun. Siklus Metonik juga menjadi dasar dari kalender Yahudi dan kalender Kristen dan juga kalender India yang tertua. (WD)