Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Nasional

Peringatan Hari Nusantara, LDII Ingatkan Awal Mula Kepulauan Diakui Dunia

2022/12/13
in Nasional
1
Ketua DPW LDII Jawa Tengah Prof. Singgih Tri Sulistiyono mengatakan, keluarga berperan penting menghindari disintegrasi bangsa. Foto: LINES.

Ketua DPW LDII Jawa Tengah Prof. Singgih Tri Sulistiyono mengatakan, keluarga berperan penting menghindari disintegrasi bangsa. Foto: LINES.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (13/12). Deklarasi Juanda yang diumumkan pada dunia pada 13 Desember 1957 itu, kini diperingati sebagai Hari Nusantara. Peringatan itu merupakan penghormatan kepada jasa Kabinet Juanda, yang mendeklarasikan batas kedaulatan laut nasional sepanjang 12 mil dari garis pantai terluar. Terutama laut pedalaman menjadi wilayah kedaulatan Indonesia secara utuh.

“Kabinet Juanda berjasa dengan Deklarasi Juanda yang mengubah luas laut Indonesia. Sebelumnya, Indonesia waktu itu menggunakan Ordinansi Belanda tahun 1939, untuk menentukan batas laut, territorial Hindia Belanda adalah 3 mil diukur dari garis air surut dari pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang merupakan bagian dari wilayah daratan,” ujar Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, Singgih Tri Sulistiyono yang juga Ketua DPP LDII.

Dengan adanya perubahan konsep teritorial itu, konsep lautan dan daratan menjadi satu kesatuan. “Bangsa ini berterimakasih kepada Profesor Mochtar Kusumaatmadja, yang dengan pemikirannya berhasil menerapkan prinsip ‘tanah’ air atau konsep ‘nusantara’ yang memandang kedaulatan darat (kepulauan) dan laut sebagai satu kesatuan,” papar Singgih. Menurutnya, Prof. Mochtar menyadari pentingnya kesatuan negara melalui penetapan batas laut Indonesia. Dari deklarasi itu, akhirnya pada 1982 ditetapkan konsep Wawasan Nusantara yang dianggap sepadan dengan konsep Archipelagic State menjadi bagian integral dari United Nations Conventions on the Law of the Sea (UNCLOS).

Sejak saat itu, bentuk negara kepulauan mulai diakui dan dikenal dunia. Pengakuan ini juga berdampak positif bagi Indonesia di mana luas wilayah NKRI bertambah luas dua kali lipat lebih tanpa pertumpahan darah.

Menurut Singgih, Mochtar Kusumaatmadja memiliki rujukan yang kuat mengenai konsep Wawasan Nusantara. “Seperti diketahui bahwa Mochtar telah mengambil spesialisasi dalam hukum internasional di Universitas Indonesia. Ia juga menerima gelar LLM dari Yale Law School. Selama belajar di Yale, ia mendapatkan pengaruh kuat dari Myres McDougal yang pada waktu memberikan kuliah Hukum Internasional mengkaji kasus The Anglo-Norwegian Fisheries Case 1949,” ujarnya.

Namun yang dirumuskan oleh Mochtar ternyata jauh melampaui ekspektasi baik dari Tim Interdeparmental yang diketuai oleh Pirngadi, yang menghendaki luas laut territorial dari 3 mil menjadi 12 mil, maupun ekspektasi dari Menteri Chaerul Shaleh yang menghendaki agar Laut Jawa menjadi Laut Pedalaman Indonesia. Sehingga tidak lagi bisa digunakan oleh kapal-kapal asing (terutama Belanda) untuk kepentingan yang merugikan Indonesia.

Bahkan juga agar Laut Jawa tidak lagi digunakan seenaknya untuk latihan perang oleh Pakta Pertahanan Asia Tenggara (SEATO). Menurut Singgih, dengan jenius Mochtar menggambar di atas peta yang ia miliki, berupa straight baseline atau garis dasar lurus yang ditarik dari satu titik terluar ke titik terluar lain, dari wilayah darat atau pulau yang dikuasai oleh Indonesia.

“Ini sering disebut sebagai metode point to point. Hasilnya luar biasa, wilayah Indonesia baik daratan maupun lautan semacam diikat oleh sabuk straight baseline sehingga tampak dengan kasat mata bagaimana wilayah perairan dan daratan (pulau) merupakan satu kesatuan. “Ini melebihi apa yang diharapkan Chaerul Shaleh karena bukan hanya Laut Jawa tetapi juga Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafura menjadi wilayah Laut Pedalaman Indonesia yang berada sepenuhnya di bawah kepemilikan Indonesia,” ujarnya.
Demikian juga desain Mochtar juga sudah memenuhi harapan Tim Interdepartemental yang menghendaki luar Laut Teritorial diperluas dari 3 mil menjadi 12 mil. Dalam hal ini Mochtar juga mengkonsep Laut Teritorial 12 mil ditarik dari straight baseline. Dan inilah yang saat ini bangsa Indonesia miliki.

“Dengan potensi kekayaan alam laut Rp3.000 triliun per tahun, PR kita sekarang adalah merawat, memanfaatkan dan mengembangkan apa yang telah dirintis oleh Profesor Mochtar. Jangan sampai warisan yang merupakan hasil pemikiran yang brilian ini hancur, karena salah urus dan niat yang melenceng dari cita-cita luhur para pendiri bangsa,” pungkas Singgih.

Menyusun Peta Pembangunan Ekonomi Biru untuk Zero Emission

Hari Nusantara diperingati berdasarkan Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 silam. Foto: ilustrasi.

Hari Nusantara yang dicanangkan sebagai peringatan pada tahun 1999 memiliki tujuan menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama pembangunan nasional dan dapat mengelola potensi sumber daya alam maritim untuk kesejahteraan rakyat, serta pembangunan terintegrasi dengan kepulauan terluar atau terpencil.

Memanfaatkan momen tersebut, pemerintah menggaungkan upaya pemanfaatan potensi maritim dengan mengembangkan pembangunan ekonomi biru. Sesuai tema yang diangkat, “Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat” pemerintah menetapkan komitmen untuk Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pembangunan ekonomi biru dan hijau menjadi agenda pemerintah selanjutnya untuk memulihkan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. “Survei World Economic Forum menunjukkan resiko iklim yang menjadi hal kritis di dunia, sehingga pembangunan ekonomi dunia mesti beraspek lingkungan,” ujarnya pada G20 Side Event Development Ministrial Meeting (DMM) 2022, September lalu.

Ia menegaskan, ekonomi biru akan menjadi sumber pertumbuhan dan transformasi ekonomi pada 2045. Dari modal dan potensi yang Indonesia miliki, Suharso menilai Indonesia akan mampu berkontribusi dalam pemulihan ekonomi secara global. “Ekonomi biru bersifat lintas sektor, karena itu peta jalan yang dirancang pemerintah akan menjadi fasilitator kolaborasi para pemangku kepentingan menciptakan kesejahteraan melalui transformasi ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” ujarnya.

Suharso menambahkan, kerangka pembangunan ekonomi biru Indonesia diluncurkan bersama dengan OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) mencakup strategi dan inisiatif utama bagi Indonesia dalam keseimbangan konservasi dan pemanfaatan serta pengelolaan sumber daya laut dan pesisir secara berkelanjutan.

Comments 1

  1. lurah istana boneka says:
    3 years ago

    indonesia makin moncer sbg negara maritim

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Supardo bin Kayat on LDII Gunungkidul Dorong Gerakan ProKlim dan Zero Waste Lewat Pelatihan Nasional
  • Supardo bin Kayat on LDII Gunungkidul Dorong Gerakan ProKlim dan Zero Waste Lewat Pelatihan Nasional
  • Supardo bin Kayat on LDII Harap Kakao dan Kopi Tingkatkan Ekspor dan Daya Saing Komoditas
  • Nanang Naswito on LDII Perkuat Standar Jurnalistik untuk Tingkatkan Kepercayaan Publik di Era Digital
  • Nanang Naswito on Anak-anak Pahlawan Lingkungan Masa Depan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Malas Shalat dan Benci Infaq

Malas Shalat dan Benci Infaq

November 17, 2025
DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

November 16, 2025
KH Chriswanto Santoso: Sisi Religiusitas TNI Perlu Diperkuat untuk Jaga Kedaulatan Bangsa

LDII Gelar Bimtek untuk Dukung Program Swasembada Pangan

November 16, 2025
Ponpes Al Ubaidah Kerja Sama dengan Kodam V/Brawijaya Bekali Wawasan Kebangsaan Santri

Ponpes Al Ubaidah Kerja Sama dengan Kodam V/Brawijaya Bekali Wawasan Kebangsaan Santri

November 16, 2025
DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

DPP LDII Melihat Potensi Budidaya Kopi dan Kakao Mampu Topang Swasembada Pangan

6
Malas Shalat dan Benci Infaq

Malas Shalat dan Benci Infaq

5
LDII Gunungkidul Dorong Gerakan ProKlim dan Zero Waste Lewat Pelatihan Nasional

LDII Gunungkidul Dorong Gerakan ProKlim dan Zero Waste Lewat Pelatihan Nasional

2
Ratusan Warga LDII Gunungkidul Ramaikan FAS untuk Ajang Pembinaan Generasi Muda

Ratusan Warga LDII Gunungkidul Ramaikan FAS untuk Ajang Pembinaan Generasi Muda

2
LDII Kudus Gelar “Grow to Glow” untuk Bina Karakter dan Pengembangan Diri Generasi Muda

LDII Kudus Gelar “Grow to Glow” untuk Bina Karakter dan Pengembangan Diri Generasi Muda

November 22, 2025
LDII Wonogiri Matangkan Persiapan Musda ke-8 dalam Audiensi dengan Bupati

LDII Wonogiri Matangkan Persiapan Musda ke-8 dalam Audiensi dengan Bupati

November 22, 2025
LDII Semarang Hadirkan 23 Cabang Lomba Porseni 2025, Perkuat Pembinaan Generasi Muda

LDII Semarang Hadirkan 23 Cabang Lomba Porseni 2025, Perkuat Pembinaan Generasi Muda

November 22, 2025
LDII Pemalang Perkuat Sinergi Program Lewat Audiensi dengan Camat

LDII Pemalang Perkuat Sinergi Program Lewat Audiensi dengan Camat

November 22, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII Kudus Gelar “Grow to Glow” untuk Bina Karakter dan Pengembangan Diri Generasi Muda November 22, 2025
  • LDII Wonogiri Matangkan Persiapan Musda ke-8 dalam Audiensi dengan Bupati November 22, 2025
  • LDII Semarang Hadirkan 23 Cabang Lomba Porseni 2025, Perkuat Pembinaan Generasi Muda November 22, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.