Jakarta (9/2). Ketua DPP LDII, Singgih Tri Sulistiyono, menekankan pentingnya mewariskan nilai-nilai kesatria pasukan kavaleri kepada generasi muda. Menurutnya, nilai-nilai seperti keberanian, pantang menyerah, sikap perwira, dan tanggung jawab tidak akan lekang oleh waktu serta memiliki relevansi dalam berbagai aspek kehidupan, baik di dunia militer maupun sipil.
Hal tersebut Singgih ungkapkan terkait peringatan HUT Kavaleri yang jatuh pada 9 Februari, “Nilai-nilai ini bersumber dari etos kesatria yang melambangkan figur pemberani, pantang menyerah, serta memiliki tanggung jawab yang besar. Penting bagi generasi muda untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut, baik mereka yang berkarier di dunia militer maupun tidak,” ujar Singgih dalam keterangannya melalui pesan singkat.
Dalam konteks pendidikan sejarah, Singgih menekankan bahwa pasukan kavaleri memiliki peran krusial dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serbuan Sekutu dan Belanda. Oleh karena itu, generasi muda harus memahami bagaimana kavaleri berkontribusi dalam mempertahankan dan mengintegrasikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Pasukan kavaleri dikenal dengan kecepatan dan kemampuan manuver mendadak yang membuat musuh terkejut dan kocar-kacir. Dalam sejarah, mereka memainkan peran penting dalam berbagai pertempuran, terutama saat menghadapi pasukan Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia,” jelas Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro itu.
Selain dalam sejarah perjuangan bangsa, peran kavaleri tetap signifikan hingga saat ini. Singgih menuturkan, peralatan tempur pasukan Kavaleri terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi persenjataan.
“Meski kita belum sepenuhnya mampu memproduksi peralatan canggih sendiri, Indonesia terus menjalin kerja sama dengan negara-negara maju untuk mendukung modernisasi pasukan Kavaleri. Hal ini penting agar mereka tetap siap menghadapi kemungkinan konflik di masa depan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Singgih menyampaikan, pasukan Kavaleri tidak hanya bertumpu pada kekuatan kendaraan lapis baja, tetapi juga didukung oleh kerja intelijen yang menentukan strategi dalam medan pertempuran.
“Dalam peperangan, peran kavaleri sangat penting, terutama dalam serangan cepat setelah informasi intelijen dikumpulkan. Dengan kendaraan lapis baja, mereka mampu menghancurkan musuh dengan efektif,” katanya.
Dengan berbagai peran strategis yang dimainkan pasukan kavaleri dalam sejarah hingga era modern, Singgih menegaskan, nilai-nilai kesatria yang mereka anut harus terus diwariskan agar generasi muda memahami pentingnya keberanian, kejujuran, tanggung jawab, dan cinta tanah air.