Wujud rasa syukur LDII sebagai bagian dari bangsa Indonesia maka LDII yang merupakan organisasi kemasyarakatan dan keagamaan berkepentingan untuk mengembangkan aktualisasi nilai-nilai keagamaan yang universal pada realitas kehidupan yang aktual, konseptual dan fungsional. Sementara itu fenomena yang terjadi pada akhir-akhir ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mengindikasikan adanya upaya memisahkan diri dari NKRI serta dengan runtuhnya nilai-nilai yang terkait dengan modernisasi dan globalisasi, maka perlu adanya harmonisasi kerangka berpikir keagamaan dalam konteks kehidupan berkebangsaan. Untuk itulah diperlukan adanya penyamaan oleh semua umat Islam Indonesia dan penyatuan langkah gerakan agar keikutsertaan umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat memberikan andil dalam menciptakan kebersamaan perjuangan menuju masyarakat yang berkeadilan dan diridloi Alloh SWT.
Selanjutnya dalam upaya untuk mendapatkan manfaat yang lebih maksimal bagi bangsa Indonesia dari dinamika tersebut di atas maka LDII menghimbau kepada seluruh komponen bangsa untuk secara bersama-sama:
- Berparisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI serta meningkatkan kerukunan umat seagama dan kerukurnan antar umat beragama.
- Menumbuh-kembangkan nilai kerukunan, persatuan dan kesatuan, kerjasama yang baik, antar suku, adat, ras dan agama (sara) sehingga dapat menjadi asset bangsa untuk memperkukuh tali persaudaraan dan menjaga keutuhan masyarakat bangsa dan Negara.
- Menegakkan nilai moral seluruh bangsa ini sehingga terwujud iklim yang kondusif menuju proses peningkatan produktivitas bangsa melalui pemerataan iman dan taqwa (imtaq) serta penguasaan teknologi (imtek) sehingga mampu meningkatkan nilai kemandirian bangsa.
- Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agama harus dijadikan sumber inspirasi dan kaidah penuntun sehingga tidak terjadi benturan antara kerangka berpikir keagamaan dan kerangka berpikir kebangsaan yang bertentangan dengan nilai Hak Asasi Manusia (HAM).
- Dalam menyikapi masalah-masalah perbedaan yang masuk dalam majalul ikhtilaf sebaiknya diupayakan dengan jalan dengan mencari titik temu untuk keluar dari perbedaan (alkhuruj minal ikhtilaf)dan semaksimal mungkin menemukan persamaan. Majalul ikhtilaf adalah suatu wilayah pemikiran yang masih berada dalam koridor maa ana’alaihi wa ashabii yaitu paham keagamaan ahlu sunnah wal jamaah dalam pengertian yang luas.
- Umat Islam perlu mengefektifkan gerakan baik yang sifatnya dakwah Islamiyah atau harakatul dakwah maupun gerakan pembinaan bagi Islam dan umatnya.
- Menggerakkan umat Islam yang efektif melalui gerakan yang bersifat Islamiyah terkoordinasi bersinergi saling mendukung dan tidak kontra produktif serta mengedepankan cara-cara yang damai, santun dan berkeadaban sekalipun aktifitas kegiatan tersebut beragam.
- Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi syariah untuk kesejahteraan umat.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui ilmu dan pendidikan dan peningkatan program pembangunan masyarakat dalam upaya mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan yang mengarah pada sistem pertahanan dan ketahanan ekonomi, penataan struktur ekonomi mendukung pembenahan birokrasi pemerintahan dan budaya politik dengan santun dan bermartabat.
- Menjadikan media massa sebagai sarana mencerdaskan bangsa, meningkatkan moral dan menentang keras pemanfaatan media massa untuk publikasi, pornografi, pornoaksi, serta provokasi.
- Membina generasi muda dengan mengedepankan pada aspek moralitas, intelektualitas dan profesionalisme serta menyelamatkan seluruh generasi dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
- Mendukung upaya pemerintah dalam rangka pemberantasan dan pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
- Memberikan kontribusi terhadap program pelestarian lingkungan hidup serta berpartisipasi aktif dalam program penanggulangan bencana.
- Dalam melaksanakan Pilkada hendaknya mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.