Kudus (29/1). Pengurus Provinsi (Pengprov) Persinas ASAD Jawa Tengah mengadakan workshop kesekretariatan dan promosi pemasaran pada 26-27 Januari 2025 di Aula Baitul Kudus, Kudus, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persinas ASAD se-Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas administrasi serta memperkuat strategi promosi organisasi di era digital. Sekretaris Pengprov Persinas ASAD Jateng, Weda Hendragiri menyampaikan, workshop ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat organisasi, baik dalam pengelolaan administrasi maupun dalam mengenalkan Persinas ASAD ke masyarakat luas.
“Kami ingin setiap pengurus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tata kelola organisasi serta bagaimana memanfaatkan media sosial untuk mendukung perkembangan Persinas ASAD,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga citra organisasi melalui perilaku digital yang positif. “Saat ini, media sosial bukan hanya tempat berbagi informasi, tetapi juga mencerminkan identitas organisasi. Dengan etika yang baik, kita bisa menjaga kredibilitas Persinas ASAD dan menarik lebih banyak perhatian masyarakat,” jelasnya.
Weda juga menyoroti peluang ekonomi yang bisa didapatkan melalui media sosial. “Selain membangun branding, media sosial juga bisa menjadi sarana penghasilan, baik melalui usaha online maupun dengan menjadi konten kreator yang menyebarkan nilai-nilai positif,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Persinas ASAD Jawa Tengah berharap seluruh pengurus daerah memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mengelola organisasi dan memanfaatkan teknologi digital secara optimal, “Selain itu, workshop ini juga menjadi ajang untuk mempererat koordinasi dan solidaritas dalam upaya mencetak atlet-atlet pencak silat berprestasi di tingkat nasional maupun internasional,” tutur Weda yang juga menjabat Ketua IPSI Kabupaten Wonogiri.
Sebagai contoh, Weda mengundang Hasan Sule, seorang konten kreator yang telah sukses membangun audiens dengan kontennya yang inspiratif dan menghibur. Hasan menuturkan bahwa konsistensi dan kreativitas adalah kunci dalam menarik perhatian masyarakat. “Membuat konten yang menarik dan bermanfaat bukan hanya berdampak pada engagement, tetapi juga bisa menjadi alat dakwah serta promosi yang efektif,” kata Hasan.