Nganjuk (23/10). Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah menghelat upacara memperingati Hari Santri. Upacara tersebut dipimpin Dewan Penasehat Pusat DPP LDII, KH Jerry Quary, yang bertindak sebagai pembina upacara.
Dalam pidato amanatnya, ia mengatakan peringatan Hari Santri adalah hari untuk mengenang, menghormati, dan menghidupkan kembali semangat perjuangan para santri dan ulama yang telah berkorban demi bangsa dan negara.
Ia juga menegaskan, di setiap lembar sejarah perjuangan Indonesia, santri menjadi bagian tak terpisahkan, mulai dari perjuangan fisik, diplomasi, hingga peran strategis dalam menjaga keutuhan NKRI. Hal tersebut disampaikan di depan 300 santri saat upacara Hari Santri, di Ponpes Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, pada (22/10). Tema Hari Santri tahun ini “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”, menurut KH Jerry sangat relevan. “Menyambung Juang bukan hanya sekedar kata-kata, melainkan sebuah panggilan bagi kita semua untuk meneruskan cita-cita luhur para pendahulu,” tuturnya.
Ia mengisahkan untuk menghadapi penjajahan, para santri bergerak dengan semangat perjuangan, tidak hanya dengan berperang, tetapi juga melalui dakwah, pendidikan dan membangun kesadaran masyarakat.
“Menyambung juang berarti menjaga semangat perjuangan tetap hidup, dengan beradaptasi terhadap tantangan masa kini dan masa depan. Dalam era globalisasi ini, santri dituntut untuk berperan lebih aktif dan progresif, tanpa meninggalkan jati diri keislaman dan cinta pada tanah air,” ujarnya menjelaskan.
Dalam dunia yang semakin digital dan kompleks, santri harus siap menjadi pionir perubahan. Teknologi yang berkembang pesat menawarkan peluang besar bagi santri untuk berinovasi dan memberikan kontribusi nyata. Kemampuan dalam teknologi informasi, kewirausahaan, hingga diplomasi internasional adalah area-area yang harus dikuasai santri agar dapat menjadi pemimpin di masa depan.
“Melalui pendidikan berbasis agama yang kuat, serta dibekali dengan keterampilan modern serta berkarakter luhur, santri bisa menjadi garda terdepan dalam menciptakan solusi bagi berbagai tantangan bangsa dan dunia,” Imbuhnya. Ia juga mengingatkan, “Merengkuh Masa Depan” juga berarti menjaga keseimbangan antara kemajuan dan moralitas. Di tengah modernitas, santri tetap memegang prinsip-prinsip agama dan moral yang kuat. Mereka adalah teladan dalam menjalani kehidupan yang berintegritas, berempati, dan penuh tanggung jawab sosial. Santri tidak hanya mengejar kesuksesan meterial, tetapi menjunjung tinggi keadilan, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama. “Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bimbingan ilmu pengetahuan, terutama mengenai pentingnya wawasan kebangsaan kepada para santri pondok pesantren Al Ubaidah ,yang nanti hasilnya akan kami aplikasikan di tengah-tengah masyarakat,” papar KH Jerry Quary.
Sementara itu, personel Koramil Kertosono, Peltu Sumanto berpesan kepada para santri supaya menjunjung tinggi nilai-nilai agama, terutama perjuangan untuk bangsa dan negara yang kita cintai, tetap jaga solidaritas sesama umat beragama. Upacara memperingati Hari Santri Nasional diikuti dewan guru, siswa SMK Budi Utomo Kertosono dan santri Ponpes Al Ubaidah Kertosono. (PIDCrew/Ficky)