Jombang (19/12). Pondok Pesantren (Ponpes) Gadingmangu kembali membuat terobosan dengan menggelar pelatihan ekonomi sirkuler bagi santri putri, pada Minggu (15/12/2024). Pelatihan ini mengajarkan pengolahan limbah non-B3 menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi.
Kegiatan tersebut menghadirkan pengurus Departemen Litbang, IPTEK, Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) Erni Suhaina Ilham Fadzry, yang juga peraih tiga Rekor MURI di bidang pemanfaatan limbah non-B3, berhasil menarik antusiasme para peserta.
Sebanyak 36 santri putri yang mewakili berbagai kelompok di pesantren ini mengikuti pelatihan dengan semangat tinggi. Fokus kegiatan adalah mengubah limbah non-B3 menjadi produk berguna seperti bunga, dompet, tas, dan tempat pensil.
“Tujuan kegiatan ini adalah menanamkan nilai-nilai 29 karakter luhur dengan peduli terhadap lingkungan, sekaligus mendukung konsep zero waste untuk menciptakan lingkungan pesantren yang bersih dan ramah lingkungan,” ujar Erni.
Antusiasme para santri terlihat jelas selama pelatihan berlangsung. Mereka dengan penuh semangat mencoba mengolah limbah menjadi produk kreatif. Salah satu santri mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. “Saya sangat senang karena ternyata sampah yang biasanya dijual begitu saja bisa diolah menjadi hiasan menarik seperti buket dan tas,” katanya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi santri, tetapi juga membawa misi besar untuk mengurangi limbah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Melalui pengelolaan limbah non-B3, para santri diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. “Harapannya, santri bisa mulai memilah sampah dari rumah dan memanfaatkan limbah untuk kebutuhan sendiri atau bahkan dijadikan peluang usaha,” tambah Erni.
Selain menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan, pelatihan ini juga mendorong santri untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Mereka diajak menyebarkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah, dimulai dari hal sederhana seperti memilah limbah organik dan anorganik.
Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan tersebut, Ponpes Gadingmangu terus berkomitmen menghadirkan program-program inovatif yang memadukan pendidikan agama dengan pengelolaan lingkungan. Pelatihan seperti ini menjadi salah satu langkah nyata menciptakan generasi santri yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berdaya dan peduli lingkungan.
Dengan semangat “Mari memilah sampah, sebagai langkah sederhana menuju perubahan besar,” kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan dampak jangka panjang, baik bagi lingkungan maupun bagi para santri. Sebagai individu yang bertanggung jawab secara sosial dan ekologis.
Memilah sampah, sebagai langkah sederhana menuju perubahan besar dengan harapan mampu menciptakan dampak jangka panjang, baik bagi lingkungan maupun bagi para santri. Sebagai individu yang bertanggung jawab secara sosial dan ekologis….
Semoga barokah
Semoga lancar barokah
Sebuah pemanfaatan limbah yang baik.👍Izin mengkoreksi sedikit yang benar itu terkait judul, mestinya” … Ekonomi Sirkular” bukan “Sirkuler” Karena artinya berbeda, diambil dari serapan Circular Economy
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat untuk kemandirian generasi muda Indonesia dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045. Sukses selalu Ponpes Gadingmangu. آمين
Mantaap….semoga salat ditularkan kepada ponpes lainnya….👍👍
Yes..
semoga Alloh paring lancar sukses manfaat dan barokah
Kereennn.. Lanjutkan bro.. Smg barokah…