Jakarta (21/8). Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi DKI Jakarta menggelar serangkaian acara pelatihan dan pengukuhan DPW dan DPD yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Acara ini menandai pengukuhan Gus Sofwan Yahya sebagai Ketua Umum DPW Hebitren DKI Jakarta periode 2024-2026 dan pelantikan pengurus DPD untuk wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara periode 2024-2029.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren, KH Hasib Wahab Hasbullah, menegaskan visi Hebitren dalam menjadikan pesantren sebagai pusat ekosistem ekonomi syariah, yang berkelanjutan dan menjadi solusi alternatif dari ekonomi konvensional.
“Ini adalah momen penting yang tidak hanya memperkuat struktur organisasi kita di wilayah DKI Jakarta, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekonomi pesantren berbasis syariah,” ujarnya.
KH Hasib pun mengucapkan selamat kepada Gus Sofwan Yahya yang telah terpilih sebagai Ketua Umum DPW Hebitren DKI Jakarta periode 2024-2026, serta para pengurus DPD dari berbagai wilayah di DKI Jakarta yang baru saja dilantik, “Semoga amanah yang telah diberikan ini dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan pesantren dan masyarakat,” ucapnya.
Ia mengatakan, hebitren lahir untuk menjadikan pesantren bukan hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan, “Dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah, kita ingin memberikan alternatif dari sistem ekonomi konvensional yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Minhaajurosyidin, Chaerul Baihaqi juga turut hadir dalam acara ini, mengucapkan selamat kepada Gus Sofwan Yahya yang telah dipercaya untuk memimpin DPW Hebitren DKI Jakarta.
“Amanah ini tentu tidak ringan, tetapi saya yakin, dengan dukungan seluruh pengurus dan para kyai, kita akan bisa mencapai visi besar Hebitren dalam menjadikan pesantren sebagai pusat ekosistem ekonomi syariah,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, acara ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi awal baru bagi kita semua dalam memperkuat peran pesantren sebagai pusat ekonomi syariah yang berkelanjutan, “Hebitren telah menjadi wadah yang sangat strategis untuk mendorong kemajuan ekonomi pesantren di Indonesia, dan saya bangga melihat bagaimana organisasi ini terus berkembang dan berinovasi,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, pesantren tidak hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga pusat pengembangan potensi umat, termasuk di bidang ekonomi, “Dengan hadirnya Hebitren, kami yakin pesantren akan semakin mampu berkontribusi dalam membangun ekonomi syariah yang kokoh, berdaya saing, dan berlandaskan prinsip-prinsip keadilan,” ujarnya. (FWI/LINES)
Alhamdulillah ….
Pesantren bisa juga sebagai pusat pengembangan perekonomian umat.