Jakarta (7/1). Pergantian tahun menjadi momen refleksi bagi banyak orang. Tidak hanya sekadar membuat resolusi baru, tetapi juga waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri, termasuk dalam hal keimanan.
“Tahun 2025 ini, mari jadikan kesempatan untuk melakukan transformasi keimanan, menciptakan kehidupan yang lebih bermakna, sekaligus menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Ketua Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah, DPP LDII, KH Aceng Karimullah.
Hal itu ia ungkapkan melalui channel LDII TV dengan video berjudul “Renungan Akhir Tahun untuk Menghadapi Zaman yang Semakin Buruk”, pada Senin (30/12).
“Seiring perkembangan zaman, tantangan hidup semakin kompleks. Bagaimana perubahan dunia yang semakin dinamis dapat mempengaruhi kualitas iman seseorang. Di tengah derasnya arus informasi, budaya materialisme, dan godaan duniawi, manusia sering kali mudah terjebak dalam kelalaian,” pungkas KH Aceng.
Menurutnya, teknologi hadir dengan tujuan mempermudah aktivitas manusia. Namun, teknologi memiliki dua sisi, yakni sisi positif dan negatif, tergantung bagaimana seseorang menggunakannya.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Tidak datang suatu zaman kecuali zaman sesudahnya lebih buruk dari zaman sebelumya” (HR.Bukhari).
“Mari kita bandingkan kondisi zaman ini dengan 20-30 tahun lalu, khususnya dalam hal teknologi. Kemajuan teknologi memang sangat pesat, tetapi kita juga harus waspada terhadap dampak negatifnya. Hal-hal yang dulu dianggap tabu, kini semakin permisif, terutama dalam perkara yang dapat membawa kepada dosa,” jelas KH Aceng.
Kutipan tersebut memberikan gambaran bahwa salah satu kunci untuk bertahan di tengah tantangan zaman adalah memperkuat hubungan kita dengan Tuhan. Lebih dari itu, KH Aceng mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga konsistensi agar kekhawatiran Rasulullah SAW tidak menjadi kenyataan pada generasi penerus. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Selalu akan ada segolongan umatku akan membela kebenaran hingga datang hari kiamat” (HR. Ibnu Jauzi)
Perubahan keimanan ke arah yang lebih baik tidak hanya berarti menjadi lebih taat, tetapi juga mencakup perubahan pola pikir dan perilaku yang selaras dengan ajaran agama. Keimanan yang kuat akan menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tekanan hidup. Selain itu, iman yang kuat mampu memberikan arah dan makna dalam setiap langkah yang kita ambil.
Ini merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan kesungguhan, namun hasilnya sangat berharga. Mari kita jadikan tahun 2025 sebagai waktu untuk tidak hanya bertumbuh secara pribadi tetapi juga spiritual. “Dengan meningkatkan keimanan, tidak hanya mendapatkan kedamaian dalam hati, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan di sekitar,” tutup KH Aceng. (Faqihna)
semoga Alloh paring tahun² mendatang keimanan kita semakin baik, sampai husnul khotimah.