Agam (21/5). DPD LDII Sumatera Barat (Sumbar) menurunkan sejumlah relawan untuk bergotong royong dengan masyarakat membersihkan lokasi yang terdampak bencana banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi. Kegiatan massal tersebut dilaksanakan di kawasan Kenagarian Lambah, Kecamatan IV Angkek, Kabupaten Agam, Sumbar, pada Minggu (19/5).
Ketua DPW LDII Sumatera Barat H Afrizal Yaman mengungkapkan belasungkawa atas musibah bencana banjir bandang yang kerap disebut dengan “Galodo” yang menimpa warga Sumatera Barat.
“Kami mendoakan seluruh korban meninggal dunia ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga serta kerabat korban diberikan kelapangan hati untuk menerima cobaan. Kami mendoakan korban agar dapat ikhlas dan semoga Allah mengganti kerugian dengan kesehatan dan rezeki yang berlimpah ruah nantinya,” kata dia.
Ia mengatakan aksi kerja bakti tersebut digelar untuk membantu meringankan masyarakat dengan membersihkan puing-puing kayu, bebatuan, dan benda lainnya yang terbawa galodo di kawasan pemukiman dan fasilitas umum, “Kami ingin terlibat aktif membantu masyarakat yang terdampak,” ungkapnya.
Menurut dia bencana ini dirasakan bersama dan semua turut peduli terhadap korban yang terdampak bencana, “Beragam pihak memberikan bantuan baik dari pusat maupun yang digalang dari Sumatera Barat. Kami ikut merasakan dampak bencana dan ingin berkontribusi aktif membantu saudara kita yang terdampak,” lanjutnya.
Sementara Sekreteris LDII Sumatera Barat HM Abdillah mengatakan penurunan relawan ini akan rutin dilakukan untuk membantu warga dan petugas yang melakukan aksi pembersihan. “Ini upaya kami membantu saudara yang terdampak musibah,” tanggapnya.
Selain itu, ia menungkapkan DPW LDII Sumatera Barat saat ini juga tengah melakukan penggalangan bantuan kemanusiaan untuk disalurkan kepada korban yang terdampak bencana.
“Penggalangan dana ini dikumpulkan dari seluruh DPD LDII di kota dan kabupaten di Sumbar. Kami kumpulkan sedekah dari warga LDII di Sumbar dan juga ada yang dari luar Sumbar untuk membantu kebutuhan masyarakat yang saat ini berada di lokasi penampungan,” pungkas Abdillah.