Surabaya (21/1). Teknologi yang berkembang pada era Revolusi 4.0, mendorong remaja putri PC LDII Semampir menggelar sarasehan dan pelatihan management system pada Minggu (15/01) di Masjid At-Taqwa, Surabaya, Jawa Timur.
Sebanyak 20 peserta dari pengurus remaja putri LDII PAC Wonokusumo dan LDII PAC Kapas Madya mengikuti acara yang bertema “Menjadi Pengurus Religius di Era Digital”.
Ketua pelaksana acara, Anita mengatakan, pada era modern yang serba digital, sebagai generasi muda harus menjadi remaja putri yang tetap religius namun piawai memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar. Sebagai seorang pengurus, Anita menambahkan, harus menjadi contoh yang baik. “Menjadi modern boleh, tapi jangan sampai salah arah. Karena itu perlu bijak juga saat memakai teknologi,” ujarnya.
Sarasehan tersebut merupakan kegiatan pemaparan tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) masing-masing bidang dalam struktur kepengurusan remaja putri LDII. Acara tersebut juga sekaligus mencari solusi permasalahan di lingkup remaja putri. “Dari acara ini saya harap teman-teman bisa lebih memahami tugas dan peran kita masing-masing dalam suatu struktur kepengurusan,” sahut Anita.
Mengenai peran remaja putri dalam kehidupan sosial pemateri Zulfa Nur Fadilah menyampaikan, remaja memiliki peran penting kehidupan sosial bermasyarakat, untuk membawa perubahan baik bagi bangsa dan negara.
“Sebagai generasi penerus, kita harus berusaha untuk menjadi generasi penerus yang baik, profesional serta religius. Khususnya kita sebagai remaja putri, yang mana suatu saat nanti kita akan memiliki tugas untuk mendidik anak-anak kita,” papar Zulfa.
Karena itu agar pengurus maksimal menjalankan tugas sebagai generasi penerus, remaja itu perlu tahu tupoksi yang ia miliki. “Seorang pengurus harus tau apa saja tugasnya, biar bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan benar. Jangan sampai diam saja,” tambahnya.
Sementara itu, Yessy Septiani Yuono yang memaparkan materi management system dan data mengatakan, perancangan sistem memudahkan organisasi mengelola kinerja sehingga tujuannya tercapai. “Dengan merancang sebuah sistem, kita akan tahu mana yang prioritas dan mana yang bukan,” ujar Yessy.
Pengurus harus paham dengan management data, yakni sebuah proses pengumpulan, penyimpanan, pengamanan, dan penggunaan data dalam suatu organisasi.
“Semua hal yang berkaitan dengan data organisasi harus diarsipkan dan disimpan dengan baik, bahkan bila perlu kita beri akses pengaman password jika data berbentuk soft copy, atau diberi gembok jika data tersebut disimpan dalam bentuk hard copy,” ujarnya.
Karena itu, perkembangan teknologi sekarang justru menjadi alat yang mempermudah pekerjaan manusia dalam melaksanakan tugasnya. “Sebagai remaja, kita harus bisa memanfaatkan teknologi dan jangan sampai dimanfaatkan oleh teknologi,” tutur Yessy. (ysy)