Gaya hidup masyarakat muslim modern yang senang mengkonsumsi berbagai jenis makanan menjadikan momen bulan Ramadhan waktu yang tepat untuk mengurangi asupan makanan dan menerapkan pola hidup sehat.
Selain menjadi salah satu rukun iman dalam islam, dari sisi sains puasa juga memiliki manfaat detoksifikasi bagi tubuh, bermanfaat untuk kecantikan, meningkatkan fungsi otak, mencegah ragam penyakit dan masih banyak lagi manfaat yang diperoleh bagi orang yang berpuasa.
Dalam berpuasa terbagi menjadi dua waktu utama untuk makan, yaitu waktu sahur dan berbuka. Sahur dan berbuka menjadi pengganti sarapan dan makan malam. Jika terpenuhi dengan baik, dua waktu ini dapat memberikan manfaat bagi tubuh untuk sukses menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Menurut seorang pakar nutrisi, Susie Burrell, dilansir dalam detikhealth, tubuh memiliki periode dalam mencerna makanan. Selain itu, tubuh juga punya waktu sendiri untuk istirahat.
Dalam artikel ini akan dibahas keutamaan sahur bagi orang yang berpuasa. Berikut ini adalah fakta ilmiah manfaat sahur bagi kesehatan dan kecantikan saat menjalankan ibadah puasa.
Sahur merupakan salah satu sunnah dalam berpuasa. Sebuah hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik mengatakan, Rosullullah SAW bersabda: “Sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu ada barokah.”
Sedangkan hadis yang diriwayatkan Ibni Abbas mengatakan, Rosulullah SAW bersabda: “Minta tolonglah kalian dengan sahur untuk melaksanakan puasa di siang hari.” Hadis ini dimaksudkan sahur dapat menolong orang yang berpuasa, agar dapat menguatkan tubuh saat siang hari agar bisa terus beraktifitas.
Berpuasa bagi umat islam di zaman modern saat ini tidak menghalangi kita untuk melakukan kegiatan seperti biasanya, justru bulan Ramadhan kita dituntut untuk lebih giat dalam bekerja sebagai salah satu wujud ibadah serta meningkatkan ibadah lainnya.
Sejalan dengan hadis Rosulullah, sahur sebagai pengganti sarapan bagi orang yang berpuasa sangat penting. Sarapan sering disebut paling pentingnya waktu makan dalam sehari, karena memberikan rezeki dan energy (seperti, kalori) untuk melakukan kegiatan apapun nantinya (Spencer, 2017). Menurut Spencer (2017), penelitian terbaru menemukan, kita dianjurkan mengonsumsi sekitar 15-25% dari asupan energy harian untuk sarapan (misalnya: 300-500 kalori untuk wanita dan 375-625 kalori untuk pria).
Kemendikbud melansir, menurut hasil penelitian kebiasaan sarapan sebelum pergi sekolah berpengaruh pada fisik dan psikis anak. Hasil studi tersebut menyatakan bahwa anak-anak yang tidak sarapan sebelum ke sekolah memiliki masalah seperti sakit kepala, sakit perut, mudah lelah, mengantuk, gugup, mudah cemas, mudah tersinggung dan lesu. Hal tersebut menunjukkan pentingnya makan sahur sebagai pengganti sarapan bagi anak-anak dan remaja yang bersekolah, kuliah atau memulai aktifitas di pagi hari saat berpuasa.
Bisa kita bayangkan pentingnya sahur untuk mengawali kegiatan kita dalam sehari selama bulan Ramadan. Jika kita melewatkan sahur, kegiatan yang kita lakukan dalam sehari akan terasa lebih berat. Apalagi saat kita dalam keadaan berpuasa, tubuh akan kekurangan banyak cairan.
Bagi orang yang sedang diet, makan sahur sangat penting untuk mengurangi berat badan. Dalam jurnal yang mengevaluasi tentang efek puasa Ramadhan dan makan sahur pada parameter antropometrik, metabolisme dan endokrin menunjukkan, puasa ramadhan diamati memiliki efek positif pada pengukuran antropometrik seperti berat badan, BMI, massa lemak, dan lingkar pinggang, yang merupakan faktor risiko kardiovaskular.
Tetapi tidak ada efek positif yang serupa terlihat pada parameter endokrin dan metabolik. Efek negatif ini terlihat lebih jelas pada mereka yang berpuasa tanpa makan sahur (Metin,. Z, et al, 2018).
Jadi diet bukan salah satu alasan yang baik untuk meninggalkan makan sahur. Bahkan makan sahur membantu tubuh menjalankan sistem metabolisme dan endokrin sehingga diet menjadi berhasil. Tentunya dengan menu yang tepat dan tidak berlebihan.
Selain itu dengan makan sahur kita diajarkan untuk bangun lebih awal. Sebagian dari kita mungkin terkadang malas untuk bangun sahur, karena kita diharuskan bangun di sepertiga malam yang akhir. Waktu dimana manusia masuk dalam tahap tidur yang nyenyak.
Padahal Rosulullah SAW senang pada umatnya yang mengakhirkan makan sahur, seperti hadis yang diriwayatkan Anas dari Zaid bin Tsabit ketika makan sahur dan solat bersama Rosullullah SAW, lalu Anas menanyakan perkiraan antara makan sahur Nabi Muhammad SAW dan solatnya. Zaid berkata kira-kira seperti membaca lima puluh ayat (HR Tirmidzi, Kitabu Shoum).
Prof Hardinsyah, seorang pakar ahli gizi, dilansir dari detikhealth mengatakan dalam satu jam gula darah seseorang masih bisa meningkat dan ketika bangun tidur selama dua jam tapi belum sarapan, itu membuat penurunan gula darah yang drastis. Hal tersebut diartikan dalam dua jam setelah bangun tidur sebaiknya harus sudah sarapan atau dalam hal ini makan sahur, agar gula darah terjaga untuk memulai aktifitas.
Selain itu dalam kitab sunan At-Tirmidzi Rosulullah juga bersabda: “Perbedaan antara puasanya orang iman dan orang ahli kitab adalah makan sahur.” Jadi tidak ada alasan untuk sengaja meninggalkan sahur apalagi meninggalkan puasa.
Demikian fakta ilmiah tentang puasa dan keutamaan sahur. Selain banyak manfaatnya, sahur menjadi amalan sunah yang dikerjakan Rosullullah SAW, dan tentu saja berpahala. Semoga dalam bulan Ramadhan ini kita bisa menyempurnakan ibadah wajib dengan menambah banyak ibadah sunnah. Ayo kita raih 5 sukses bulan Ramadhan! (laras/lines)
https://www.clinicalnutritionjournal.com/article/S0261-5614(18)32227-1/fulltext
https://health.detik.com/diet/d-3554345/jam-sarapan-makan-siang-dan-malam-yang-dianjurkan-ahli-gizi
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3353219/ini-waktu-sarapan-yang-tepat-menurut-ahli
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1878450X17300045
Kutubussittah.