Asahan (8/9). Polres Asahan melalui Satuan Reserse Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif (Satresnarkoba) kembali mengadakan sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Pondok Pesantren (Ponpes) Budi Luhur, Desa Hessa Perlompongan, Kecamatan Air Batu, Asahan, Sumatera Utara, pada Minggu (1/09/2024). Sosialisasi ini dihadiri para pengurus ponpes dan ratusan santri.
KBO Satresnarkoba, Ipda Ahmadi, yang bertindak sebagai narasumber, menyampaikan materi tentang bahaya narkoba serta pentingnya upaya pencegahan di lingkungan pendidikan. “Narkoba dapat menghancurkan kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda, terutama santri, untuk memahami dan menghindarinya,” tegas Ahmadi di hadapan para peserta.
Ahmadi memberikan contoh nyata tentang bentuk-bentuk narkoba yang harus diwaspadai oleh para santri. Pengetahuan ini diharapkan dapat membantu mereka mengenali dan mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan mereka.
Selain pemahaman tentang jenis-jenis narkoba, sosialisasi ini juga membahas tanda-tanda seseorang yang mungkin sudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Peserta juga diberikan informasi tentang cara memberikan bantuan kepada mereka yang memerlukan konseling terkait narkoba.
“Kami ingin para santri ini menjadi agen perubahan, menyebarkan kesadaran tentang bahaya narkoba di tengah masyarakat,” lanjut Ahmadi. Pimpinan Pondok Pesantren Budi Luhur Agus Muladi menegaskan bahwa mereka akan terus berkomitmen mendidik santri mengenai bahaya narkoba. “Dengan pemahaman yang lebih baik, kami berharap bisa menciptakan lingkungan pesantren yang bebas dari narkoba,” ujar Agus.
Ia berkomitmen untuk terus mendidik para santri dan santriwati tentang bahaya narkoba, agar mereka tidak hanya memahami, tetapi juga mampu menyebarkan kesadaran ini ke masyarakat sekitar, “Melalui pemahaman yang lebih baik, kami berharap bisa menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba di pesantren ini,” tuturnya
Agus meyakini para santri adalah generasi penerus yang mampu menjadi agen perubahan, yang siap menjaga diri dan orang-orang di sekelilingnya dari bahaya narkoba, “Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, kita semua dapat bersama-sama mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, aman, dan sejahtera,” pungkasnya. (FWI/BG)