Yogyakarta (15/8). Menyambut HUT ke-79 RI, warga LDII menyambut hari kemerdekaan itu dengan kerja bakti nasional. Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Baitussalam di bawah naungan LDII Yogyakarta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Mereka bekerja sama dengan RT 37 dan 38 Kalurahan Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, untuk bergotong-royong, membersihkan lingkungan, pemasangan umbul-umbul, dan bendera merah putih di sepanjang jalan kampung.
Pengurus PPPM Baitussalam, Sunardi Thoha Yasin mengatakan, kegiatan kerja bakti memberikan banyak manfaat bagi para santri. Selain menjadi bagian dari perayaan HUT RI, kegiatan ini juga meningkatkan hubungan para santri dengan warga, sekaligus berkontribusi dalam kegiatan di sekitar PPM, “Dengan kerja bakti, para santri bisa saling bekerja sama sekaligus menumbuhkan semangat cinta NKRI,” ujarnya.
Sunardi juga menekankan pentingnya menanamkan rasa cinta terhadap NKRI melalui budaya gotong-royong, yang merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Ia menambahkan, puluhan santri laki-laki yang mewakili pondok berbaur dengan warga.
“Kegiatan sejenis dilakukan di lingkungan pondok yang terletak di Jalan Gedongkiwo, Kalurahan Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Di sana para santri turut memasang umbul-umbul dan bendera merah putih di sekitar pondok,” katanya.
Lebih lanjut, Sunardi mengungkapkan bahwa pada 17 Agustus 2024 nanti, PPPM Baitussalam akan menggelar upacara bendera di halaman ponpes. Upacara ini akan diikuti oleh pengurus harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Yogyakarta, pengurus dan dewan guru PPPM Baitussalam, seluruh santri pondok, serta para alumni.
“Kegiatan kerja bakti dan upacara bendera ini merupakan bagian dari upaya PPPM Baitussalam untuk memperkuat rasa kebangsaan di kalangan santri. Semangat ini tidak hanya relevan untuk perayaan HUT RI, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara yang baik,” lanjutnya.
Para pengurus PPPM Baitussalam Yogyakarta berkomitmen menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan dan mempererat hubungan antara santri dan masyarakat. “Hal ini sejalan dengan visi pondok untuk mencetak generasi muda yang unggul dalam ilmu agama, sekaligus memiliki rasa tanggung jawab sosial dan cinta terhadap NKRI,” tutupnya. (FWI/LINES)