Minuman berenergi maupun jamu dalam kemasan kini lazim dikonsumsi. Namun, sering mengkonsumsi minuman tersebut ternyata memiliki dampak buruk bagi tubuh terutama ginjal.
Jamu dikenal sejak tahun 1300-an di zaman Kerajaan Mataram sebagai obat herbal yang terbuat dari tanaman-tanaman herbal namun seiring perkembangan zaman, jamu mulai di produksi besar-besaran hingga muncullah jamu dalam kemasan.
Tujuannya, agar konsumen tak lagi repot-repot meracik jamu tersebut dan langsung dapat dikonsumsi. Begitu pula minuman berenergi yang semakin marak beredar di pasaran, Mengkonsumsi minuman berenergi memang menyegarkan dan dapat meningkatkan stamina terutama saat banyak berkeringat. hal ini karena minuman energi memiliki kandungan caffein dan amphetamin yang berfungsi memacu kerja jantung untuk memompa darah lebih cepat.
Namun tahukah anda beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi minuman ini secara berlebihan dapat menimbukan kerusakan pada ginjal.
Rio Azadi, dokter umum yang bertugas di RSUD Bakti Dharma Husada Surabaya mengatakan, pada jamu instan terdapat kandungan kortikosteroid atau obat golongan NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) yang jika dikonsumsi dalan jangka panjang bisa menyebabkan moon face (pembengkakan pada wajah), luka di lambung, muntah darah bahkan jika dikonsumsi dengan frekuensi dan durasi yang sering dan lama, tak bisa dihindari timbulnya gangguan pada ginjal seperti gagal ginjal.
Selain jamu, minuman energi juga menimbulkan dampak yang tidak berbahaya. “Mengkonsumsi minuman berenergi merupakan faktor kecil yang menyebabkan kerusakan pada ginjal, akan lebih baik apabila memilah makanan atau minuman yang akan di konsumsi. Sebab, minuman ini adalah minuman instan yang banyak mengandung pengawet sehingga tak baik jika dikonsumsi berlebihan,” jelasnya.
Namun dr. Rio menghimbau untuk tidak langsung menganggap minuman ini berbahaya sebab belum ada penelitian detil mengenai takaran pasti berapa kali dan sesering apa sehingga minuman ini dapat merusak fungsi ginjal.
Pada akhirnya, hanya air putih yang menjadi minuman yang paling baik untuk tubuh kita. Salah satu manfaat air putih yakni untuk memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuh dan cairan yang dapat mengeluarkan racun dalam tubuh. Dokter Rio juga menjelaskan, “Kebutuhan akan cairan orang Indonesia rata-rata 2000 – 2500 cc per hari atau 2 – 2,5 liter per hari, sedangkan kebutuhan cairan rumatan (kebutuhan cairan minimal saat metabolisme tubuh) manusia adalah 50 cc per kilogram berat badan sehingga kebutuhan cairan minimal per hari jika berat badan 50 kg adalah 2500 cc atau 2,5 liter,” ujarnya.
Nah repotnya jika anda memilih mengkonsumsi minuman instan ini terus menerus, gagal ginjal atau ginjal kronis sangat mungkin terjadi. Jika dalam keadaan sehat kita bisa mengkonsumsi 2,5 liter per hari bahkan lebih, dalam keadaan gagal ginjal justru tidak diperbolehkan banyak mengkonsumsi air dan juga penderita harus melakukan cuci darah.
Hal ini disebabkan, seiring rusaknya ginjal, tubuh tak dapat mengeluarkan air seni. Karena itu bila penderita minum air apalagi terlalu banyak, cairan tersebut akan mengendap di tubuh dan masuk ke jaringan tubuh termasuk paru- paru yang akan menyebabkan sesak nafas hingga meninggal dunia.
Sumber Foto: healthfitnessrevolution.com