Lines (02/08) – Resep jitu dalam menghadapi persoalan hidup dalam dinamika kehidupan ini adalah menyederhanakan pikiran. Manjur, jika mampu sejauh mungkin menghindari pikiran yang kaku.
Ciri pikiran yang kaku sederhana, selalu memaksa kehidupan dan orang lain agar bertumbuh sesuai dengan kemauannya. Begitu kehidupan melenceng ke tempat lain, sedikit saja, maka kecewalah buahnya. Belajar dari sini, sangat-sangat penting melatih diri untuk memiliki pikiran yang lentur.
Caranya, menyangkut usaha Anda boleh melakukan yang terbaik. Tapi menyangkut hasil, belajar membekali diri dengan keikhlasan. Keikhlasan membuat jiwa terbang tinggi dan bebas, tanpa beban.
Sejalan dengan semakin tingginya pendidikan, semakin majunya ekonomi dan persaingan, bertambah kompleknya hubungan, kehidupan memang menghadirkan semakin banyak kerumitan. Dan kerumitan adalah cara kehidupan untuk mengundang datangnya tamu yang bernama kesederhanaan. Kesederhanaan adalah keberanian untuk memperkecil jumlah-jumlah faktor penyebab, lalu mengkonsentrasikan energi hanya di sana. Fokus pada hal-hal yang bisa dilakukan.
Untuk itu, belajar sederhana dalam berfikir, sederhana dalam berucap, sederhana dalam bertindak, sangat mengagumkan, dipenuhi keberuntungan dan jejaring keterhubungan. Kesederhanaan adalah taman indah di mana mekar bunga-bunga kedamaian dan penuh jalan keluar.
Di hari-hari libur, banyak orang yang ingat mengistirahatkan badannya, namun sangat sedikit yang ingat mengistirahatkan pikirannya. Menyederhanakan pikiran adalah memberi waktu istirahat padanya. Pikiran yang tidak pernah istirahat cirinya sederhana, ia terus-menerus berfikir, membandingkan, menghakimi dan membuat rencana-rencana serta perhitungan.
Mending membandingkan yang bermanfaat, di sini justru menambah rasa sakit, beban hidup dan luka jiwa. Bahkan setelah sakit pun, tetap pikiran sebagian orang tidak pernah istirahat. Akibatnya, kehidupan jadi resah dan gelisah.
Untuk itu, belajar mengalirkan jiwa-jiwa yang indah. Lepaskanlah. Konkritnya, apa pun berkah saat ini, menjengkelkan atau menyenangkan, belajarlah mendekapnya dengan erat.
Terimalah, syukurilah. Ingatlah, kehidupan bukan masalah yang harus diselesaikan, kehidupan adalah bunga indah yang selayaknya disyukuri.
Faidzunal A. Abdillah
Dengan pikiran yang sederhana lebih mungkin menemukan kedamaian di tengah riuhnya kehidupan. Pikiran yang sederhana mengolah keriuhan kehidupan sebagai vitamin, bukan racun kehidupan.
Keriuhan kehidupan menjadi vitamin sebab memperkuat perjalanan spiritual. Keriuhan menjadi vitamin pertumbuhan dengan belajar melihat, memahami dan menyadari bahwa semua bertumbuh, semua sedang berproses, menuju kebaikan dan kemenangan. Ia sesederhana sampah bertumbuh jadi bunga.
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ مِحْصَنٍ الأَنْصَارِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Dari Salamah bin Ubaidillah bin Mihshan Al-Anshary, dari bapaknya, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda; “Barangsiapa yang pagi-pagian dari kamu sekalian (melewati harinya) dengan perasaan aman di dalam rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki seluruh dunia.” (HR Tirmidzi)
Selanjutnya disarankan untuk mengikuti langkah sederhana berikut; berhenti mengeluh dan berusaha semakin dekat dengan alam. Berhenti mengeluh menciptakan ruang kebebasan berfikir dan mengurangi risiko terkena penyakit. Di samping itu, di zaman ini, satu-satunya orang yang bisa peduli sepenuhnya pada diri Anda adalah diri Anda sendiri. Orang lain hanya bisa membantu.
Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bisa melihat cahaya dalam diri Anda. Cara ini tidak saja menyembuhkan diri Anda dengan tidak meracuni pikiran, tapi juga menyembuhkan lingkungan.
Tujuannya agar jiwa selalu berbagi cahaya dan terus berbahagia. Kemudian semakin dekat Anda dengan alam, pikiran semakin tidak tertarik dengan keriuhan perdebatan. Jangan pernah lelah untuk tersenyum jiwa-jiwa yang indah. Senyuman di bibir Anda bisa jadi lentera di hati orang-orang. Tatkala orang terlihat baik, ikuti dan tauladani langkah-langkahnya. Saat orang terlihat buruk, periksa kembali pikiran Anda sendiri.
Kebaikan adalah cara sang jiwa untuk memberikan bunga. Bila Anda terus menerus memberikan bunga kebaikan ke orang lain, insya Allah bau wanginya akan tersisa di dalam hati Anda. Dan jika Anda tidak melihat bunga di hati Anda, jangan berharap orang melihat bunga keindahan dalam diri Anda. Walau sudah bersikap sederhana.
Faizunal A. Abdillah
Pemerhati lingkungan – Warga LDII Kabupaten Tangerang.
Alchamdulillaah
Indah yang menentramkan, sekaligus pukulan yang mengingatkan
Sederhana indah bagi semua kalangan
Alhamdulillah jazakallahu khoiro siraman rohaninya