Jakarta (4/3). DPD LDII Jakarta Utara menggelar Seminar Dunia Kerja yang bertema “Menggali Potensi Diri dalam Menghadapi Tantangan Dunia Kerja Era Digital” pada hari Minggu (25/2). Acara ini berlangsung di Masjid Al Akbar, Jakarta Utara, dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk para pemuda yang tengah mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
Salah satu narasumber utama dalam seminar ini adalah Managing Director PT Performa International Indonesia, Rono Jatmiko. Dalam penjelasannya, Rono menekankan pentingnya untuk menanamkan pola pikir bahwa bekerja adalah beribadah.
“Kami mengajak semua peserta untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil dalam dunia kerja didasari oleh niat yang tulus karena Allah,” ujar Rono.
Rono juga menegaskan bahwa hasil dari kerja keras seharusnya disisihkan untuk bersedekah. Selain itu, Rono juga menambahkan bahwa setiap individu memiliki bakat masing-masing, yang seringkali terlupakan karena fokus pada kekurangan diri sendiri.
“Kami berpesan bahwa kesuksesan dapat diraih dengan mengembangkan bakat, bukan dengan memperbaiki kekurangan kita,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan para peserta untuk memprioritaskan nilai agama dan salah satunya adalah menganggap bekerja sebagai bagian dari ibadah, “Komitmen dalam bekerja bukan hanya terletak pada hasil, tetapi juga pada keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil, karena bekerja adalah bagian dari perjalanan spiritual kita,” ujar Rono.
Sementara itu, Wakil Ketua Pembina Penggerak Generasi Penerus (PPG) Jakarta Utara, Suhendra menekankan pentingnya bagi generasi Jakarta Utara untuk mencari pekerjaan dengan niat beribadah karena Allah.
“Dalam bekerja, mereka diingatkan untuk menerapkan 29 Karakter Luhur, terutama 3 Prinsip Kerja, yaitu Bener, Kurup, dan Janji. Hal ini dijelaskan sebagai kerja yang baik dan halal, sesuai dengan kesepakatan, dan tepat waktu,” tuturnya.
Ia menuturkan pentingnya bekerja dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip kehalalan, “Kami mendukung upaya untuk menjalankan tugas dengan integritas dan kejujuran, sehingga pekerjaan yang dihasilkan benar-benar halal dan bermanfaat,” tuturnya.
Suhendra memberikan pesan, para peserta supaya memahami bahwa keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya diukur dari hasil akhirnya, tetapi juga dari prosesnya yang harus sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika.
“Kami menghargai pentingnya ketaatan terhadap waktu dan tenggat yang telah ditetapkan, karena hal ini mencerminkan profesionalisme dan tanggung jawab kita terhadap pekerjaan dan mitra kerja,” pungkasnya. (Hilman/Wicak)
Bekerja diniati untuk mencari rejeki yang halal guna menafkahi diri sendiri, keluarga dan berinfaq di jalan Allah menjadikan bekerja sebagai amal ibadah..