Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Seri Keluarga Bahagia 18

2010/08/31
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Terus terang, tulisan ini terinspirasi berat sebuah lagu Vierra yang berjudul Bersamamu. Pertama kali mendengar liriknya, terbayang – bayang kebiasaan  yang sering saya lakukan kepada istri; memandangi wajahnya. Maka, tak pelak saya sering memutar ulangnya. Dan begitulah nyatanya, ada perasaan senang campur bangga ketika melakukannya. Apalagi ketika mendapati wajah istri berseri. Simaklah liriknya;

Memandang wajahmu ceria,
Membuatku tersenyum senang,
Indah dunia.

Tentu saja kita pernah,
Mengalami perbedaan,
Kita lalui.

Dalam perjalanannya sebuah rumah tangga tak terlepas dari perbedaan dan perselisihan. Seiring berjalannya waktu dan kedewasaan – antara suami dan istri, kadang perbedaan dan perselisihan itu bisa dilewati dengan baik. Dan itu akan tampak dalam wajah keseharian yang berseri – seri. Bercahaya. Enak dipandang. Dan aura menyejukkan. Kuncinya, saling pengertian dan selalu mengontrol diri agar tidak serabutan dalam bersikap dan bertindak. Coba cermati kembali Sabda Nabi SAW berikut ini.

Dari Abu Huroiroh ra. ia berkata, “Dikatakan kepada Rasulullah SAW manakah perempuan yang baik?” Beliau menjawab,”Yaitu perempuan yang menyenangkan pada suami ketika dipandang, dan mentaatinya ketika diperintah dan tidak menyelisihi di dalam diri dan hartanya dengan apa – apa yang dibenci oleh suami.” (Rowahu an-Nasaa’i Kitabun Nikah)

Banyak orang yang memahami dalil ini dengan sikap yang kurang proaktif. Lebih banyak menunjuk hidung pihak lain daripada mengoreksi diri sendiri. Banyakan menuntut. Banyak orang yang masih beranggapan bahwa hadits ini ditujukan khusus buat para isteri. Sebab obyek yang dibicarakan memang jelas, yaitu kriteria perempuan yang baik. Adalah kewajiban istri agar selalu enak dipandang suami. Berdandan, bersolek, macak untuk sang suami. Itu adalah kewajibannya, tanpa mau tahu bagaimana membuat istri bisa enak dipandang dan bagaimana cara memandangnya. Bagaimana mau berdandan kalau tidak ada perlengkapan buat berdandan. Bagaimana istri mau enak dipandang, jika sudah berdandan mau kerja, eh sang suami minta dilayani. Walaupun istri mau melayani tapi suasananya pasti tidak sedap dipandang. Sebab istri merasa terpaksa, antar dosa, nggak taat suami dan beban terlambat, buru – buru, macet serta kena marah atasan.

Disinilah letak proaktif yang sejatinya merupakan tugas para suami yang tak kalah besar dan menentukan itu. Dan itu semua tersirat dalam redaksional di atas. Apalagi jika dikaitkan dengan tanggung jawab dan kepemimpinan seorang suami. Jadi, jangan serta – merta menyalahkan istri, ketika sang suami menjumpai istrinya berwajah muram, tak enak dipandang. Barangkali, sebab itu semua adalah kelakuan kita – para suami – yang telah membuatnya durja. Pulang terlambat nggak memberitahukan. Ada acara mendadak tak kirim kabar. Atau punya agenda lain tersembunyi, padahal sudah ada janji dengan istri. Dan masih banyak contoh kecil yang lain. Atau – tanpa sengaja – melukainya bahkan mungkin sampai menganiayanya. Tapi kita sering tak merasa.  Dalil itu sering menutupinya sehingga tuntutan didahulukan sebelum tuntunan diberikan. Padahal Rasulullah SAW memberikan teladan, Dari Aswad ia berkata, ‘Aku bertanya kepada Aisyah ra., “Bagaimana Nabi berbuat – bertindak – tanduk di dalam rumahnya?’ Aisyah ra. menjawab, “Beliau ada dalam kerepotan keluarganya, maksud Aisyah yaitu, melayani keluarganya, maka ketika datang waktu sholat Beliau keluar untuk sholat.” (Rowahu al-Bukhori K. an-Nafaqoot)

Kembali pada syair di atas, kata – kata itu mengingatkan untuk bersyukur kala menghadapi situasi yang menyenangkan. Mendapati wajah isteri ceria adalah anugrah. Menenteramkan hati. Adalah sebuah rejeki mendapati wajah isteri berbinar. Laksana rembulan sejuk bersinar. Dan selanjutnya pun jadi tahu, jika melihat wajah isteri tidak berpadu – padan dengan keceriaan, biasanya ada yang tidak beres dengannya. Disitulah letak kebahagiaan selanjutnya. Memandang wajah isteri adalah cermin situasi yang tengah melanda rumah tangga yang sebenarnya. Seraya membuka komunikasi untuk segera menyelesaikannya. Maka seolah nyambung, lagu itu diakhiri dengan referen;
…………………
Ku kan setia menjagamu, bersama dirimu…dirimu,
Sampai nanti akan slalu bersama dirimu…,

Ya, begitulah seharusnya kehidupan berumah tangga. Ada perbedaan. Ada perselisihan. Ada riak dan dinamika kehidupan yang harus dimainkan. Tak lain, semua itu adalah jalan menuju kebahagian itu sendiri. Sebagaimana Allah firmankan dalam KitabNya, “Dan gaulilah mereka istri dengan baik.” (QS An-Nisaa : 19). Pituah yang padat, penuh dan berisi. Tinggal kita memainkannya dalam kehidupan sehari – hari sesuai dengan situasi dan kondisi. Yang semua itu juga atas perkenanNya.

Oleh :Ustadz.Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Angka DH on Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII
  • Dimitri on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • ahmad shobirin on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA on Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Wali Kota Palembang Ajak LDII Berantas Buta Aksara Al Quran
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

May 24, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

May 27, 2025
Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

May 21, 2025
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

May 27, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

16
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

12
Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

4
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

4
Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

June 1, 2025
Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

June 1, 2025
KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

June 1, 2025
KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

June 1, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa June 1, 2025
  • Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan June 1, 2025
  • KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim May 31, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.