Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Celoteh: Sholat Awal Waktu

2009/10/20
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Sholat tepat waktu? Itu adalah idaman setiap mukmin. Setiap muslim yang sadar, pasti berkehendak bisa sholat tepat waktu. Akan bersedih seandainya jika sampai telat atau bahkan lewat. Namun sangat bergembira jika bisa menepatinya. Allah berfirman; “Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS An – Nisaa 103)
Ngomong – ngomong masalah waktu sholat ini, ada sifat jelek yang saya miliki. Yaitu suka nelat. Alias tidak biasa sholat di awal waktu. Inilah penyakit kronis itu. Sudah tahu, tapi tetap saja begitu. Sudah jelas pikiran sadar memerintahkan untuk segera melakukan, tetap saja ada halangan dan alasan, sehingga molor seperti sedia kala. Bersoraklah syaitan dan bala tentaranya. Begitu berhasil mengulur waktu sholat saya menuju akhir waktu. Cilakanya jika saya mengerjakan sholat telat, karena berbagai alasan tersebut, maka sholat berikutnya cenderung ikut mundur juga. Ada perasaan, kan barusan sholat, kok sholat lagi sih.

Setelah saya teliti – teliti ada beberapa sebab kenapa timbul perilaku seperti itu. Mau tahu? Pertama, kedangkalan ilmu saya. Dengan pede saya mengakui bahwa memang ilmu saya kurang. Dalam beberapa riwayat dijelaskan bahwa amalan yang dicintai Allah adalah sholat pada waktunya, seperti hadits berikut. Di situ tidak diterangkan awal waktu, tetapi waktunya. Jadi menurut saya yang kemplu ini, di situ tidak dijelaskan secara explicit awal waktu.

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, dia berkata, ‘Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, “Amal apakah yang paling dicintai Allah?” Nabi menjawab, ‘Sholat pada waktunya.’ Aku bertanya, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah.” Abdullah bin Masud berkata, ‘Semua itu diceritakan kepadaku oleh Rasulullah SAW dan seandainya aku meminta tambahan niscaya beliau akan menambah untukku.’ (Rowahu al-Bukhori, Muslim, at-Tirmidzi dan an-Nasai).

Dengan demikian saya terus mengkaitkan keterangan sholat pada waktunya itu dengan hadits Jibril mengajari waktu sholat kepada Nabi SAW. Diterangkan pada hari pertama Jibril datang ke Nabi untuk mengajari sholat pada awal – awal waktu. Hari kedua Jibril ngajari Nabi sholat di akhir – akhir waktu, sembari berpesan, bahwa waktu sholat itu antara waktu kemarin dan sekarang ini. Kalau merujuk hadits ini maka pengertian sholat pada waktunya adalah sholat diantara waktu yang telah diajarkan oleh malaikat Jibril yaitu boleh di awal atau di akhir, asal tidak melewatinya.

Keadaan ini senada dengan hadits – hadits yang menerangkan fadhilah dhuhur awal (tahjirah – kalau nggak salah istilahnya) dan sholat isya’ akhir (attamah). Sebab kesemuanya itu dikerjakan pada waktunya, sesuai dengan hadits di atas. Maka ketika ada orang yang mengatakan bahwa afdholnya sholat itu di awal waktu, saya belum bisa menerima. Sebab attamah itu dilakukan saat akhir waktu, bahkan ketika manusia yang lain telah lelap tertidur.

Silang pendapat itu begitu kuat berkecamuk dalam benak saya. Ajakan teman kantor untuk selalu sholat awal waktu kebanyakan saya tolak. Selain alasan di atas, juga karena memang masih dalam jam kerja belum waktunya istirahat. Nggak enak rasanya meninggalkan jam kerja. Sampai akhirnya saya menemukan sebuah dalil, hadits dari Ummu Farwah yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan at-Tirmidzi dalam sunannya.  

Dari Ummu Farwah ra, – dia termasuk wanita yang membaiat Nabi SAW – dia berkata, Nabi SAW ditanya, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Sholat di awal waktunya.” (Rowahu Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Hadits ini membuka mata hati dan dua bola mata bulat saya lebar – lebar kekeliruan yang saya alami selama ini. Baik pemahaman maupun praktik. Dengan hadirnya hadits Ummu Farwah ini, maka keterangan hadits Abdullah bin Mas’ud di atas, yaitu sholat pada waktunya, berarti menjadi sholat di awal waktu. Walaupun ada hadits at-tammah, hal ini tidak mengurangi keshahihan hadits sholat di awal waktu. Karena attamah terjadi adanya kesibukan atau kegiatan sb sehingga waktu sholatnya mundur di akhir. Bukan karena menyengaja dan bukan karena meremehkan, menyia – nyiakan waktu sholat.

Kedua, kenapa saya sering nelat sholat, adalah godaan untuk mempraktikan hadits tentang praktek pengumpulan dua sholat, satu di akhir waktu dan lainnya di awal waktu, seperti dhuhur dikerjakan di akhir waktu dan ashar di awal waktu. Demikian juga dengan waktu maghrib diakhirkan dan isya diawalkan. Namun praktik ini tidak mudah. Banyak godaan dan kendalanya, mengingat saya seorang karyawan yang waktunya tidak bisa diatur sesuai dengan kehendak sendiri.  

Apapun, menimbang dalil dan praktiknya, mudhorot dan manfaatnya, maka yang terbaik menurut pemahaman saya sekarang adalah sholat di awal waktu. Lebih barokah, lebih mengena dan ngepasi sunah. Sebab tipis sekali perbedaan ketika kita sengaja menelatkan sholat dengan meremehkan sholat. Salah – salah itu menjadi tanda kemunafikan diri.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Angka DH on Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII
  • Dimitri on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • ahmad shobirin on LDII Batusopang Gelar Keterampilan Kerja, Wujudkan Generasi Muda Terampil dan Mandiri
  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA on Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Wali Kota Palembang Ajak LDII Berantas Buta Aksara Al Quran
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

May 24, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

May 27, 2025
Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

May 21, 2025
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

May 27, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

16
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

12
Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

4
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

4
Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

June 1, 2025
Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

June 1, 2025
KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

June 1, 2025
KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

KLH Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

June 1, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa June 1, 2025
  • Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan June 1, 2025
  • KLH Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim May 31, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.