Jakarta, CyberNews. Sila kelima Pancasila ‘Keadilan Sosial Bagi Rakyat Indonesia’ menurut Wakil Ketua MPR RI Hajrianto Y Tohari adalah Sila yang paling sial nasibnya. Hal ini terkait dengan berbagai kebijakan yang diambil beberapa Pemda yang tidak berpihak kepada upaya untuk memberikan rasa adil dan mensejahterakan rakyat.
“Sila kelima paling sial nasibnya. Salah satu contoh saja, pengalokasian APBD yang sebagian besar untuk belanja rutin, gaji pegawai, anggota dewan. Sementara, untuk rakyat ada yang cuma 10 persen. Bahkan ada yang cuma 5 persen,” kata Hajrianto dalam Sarasehan Kebangsaan ‘menghidupkan’ Pancasila, oleh LDII di Wisma Besar LDII Patal Senayan, Kamis (9/6) siang ini.
Oleh karenanya, dalam rangka untuk menghidupkan Pancasila di tengah masyarakat diperlukan penyuntikan virus-virus keadilan kepada para elit pembuat kebijakan, sehingga tidak ada lagi kondisi yang ‘njomplang’ yang menomorduakan keadilan dan kesejahteraan rakyat, namun menomorsatukan kepentingan kesejahteraan elit.
“Rakyat kita merindukan realisasi nilai-nilai Pancasila yang terwujud dalam bentuk keadilan dan kesejahteraan,” kata fungsionaris Partai Golkar tersebut.
Menurut Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, tujuan sarasehan tersebut untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila dalam perspektif keagamaan dan keadilan sosial.
LDII bersikap, Pancasila bukan milik suatu golongan, atau rezim pemerintahan pada masa tertentu. Namun suatu pilar yang dibutuhkan seluruh elemen bangsa demi menyangga keutuhan Indonesia yang majemuk.
( Hartono Harimurti / CN31 / JBSM)
Sumber :http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/06/09/87896/Sila-Kelima-Paling-Sial-Nasibnya