Yogyakarta – Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) menggelar Silaturahim Pembina Nasional (Silbinas) pada 21 November lalu. Ketua Panitia Silbinas, Isnan Lasti Mulyo mengatakan lokasi kemah dekat dengan Pantai Patehan agar peserta dekat dengan alam dan masyarakat.
Acara diikuti sekitar 1.200 pembina Pramuka dari 15 provinsi dan mereka berkumpul di Bumi Perkemahan Dewa Ruci, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Digelar selama empat hari, acara itu dibuka Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Laksamada Muda (Purn) Kingkin Suroso. Ia mengapresiasi kemajuan Sako SPN yang berdiri sejak 2013.
Dalam perhelatan itu Sultan Hamengku Buwono X diwakili staf ahli Gubernur Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Tri Mulyono, Kwarda Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, Bupati Bantul Suharsono yang juga Mabicab Gerakan Pramuka Bantul, Mabi Sakonas SPN Prasetyo Sunaryo dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Pembukaan acara dimeriahkan beberapa penampilan pencak silat Persinas ASAD dan tarian Hanoman yang merupakan tarian khas dari DI Yogyakarta secara flash mob atau ditampilkan bersama oleh peserta. Pertunjukan silat sebagai perkenalan kepada peserta tentang budaya DI Yogyakarta.
Kegiatan penting yang dilakukan selama perkemahan, Isnan mengatakan, untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Demikian juga lokasi yang dipilih berdekatan dengan pantai, harapannya para peserta lebih mencintai keindahan alam Indonesia. Selain kegiatan di pantai, peserta juga diajak menanam pohon di sekitar perkemahan.
Menurut Isnan, daerah pantai yang panas di dekat Pantai Patehan bisa direduksi dengan pepohonan. Untuk itu, panitia memilih penanaman pohon di sekitar halaman bumi perkemahan. Sekitar 241 bibit pohon sudah ditanam dan 2.200 bibit pohon diserahkan pada warga sekitar.
“Semangat konservasi dan menjaga lingkungan, dengan mengajak para peserta Silbinas Sako SPN turut melakukan bersih-bersih pantai sebagai bagian dari kampanye Indonesia Bebas Sampah 2025,” imbuh Isnan. Pada kegiatan itu, Kwarda Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dan Bupati Bantul Suharsono, turut pula menanam pohon.
Selaras dengan misi perkemahan untuk meningkatkan cinta budaya bangsa, para peserta mengunjungi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Di istana yang berdiri sejak tahun 1755, para peserta disambut GKR Mangkubumi. Ia menceritakan sejarah keraton dan pendiri Kesultanan Yogyakarta, Hamengku Buwono I hingga sejarah keraton modern di bawah kepemimpinan Hamengku Buwono IX.
“Diharapkan para peserta dapat menjadi Pembina yang selalu mengenalkan sejarah dan kebudayaan Indonesia. Terus melestarikan budaya Indonesia agar tidak mati dimakan zaman. Karena di zaman milenial ini sulit untuk anak-anak mengenal sejarah dan kebudayaan Indonesia,” ujar Isnan.
Saat kunjungan peserta Silbinas, GKR Mangkubumi berpesan menjadikan pemuda sukses dalam hal karier atau bisnis itu mudah. Namun membuat pemuda itu berkualitas sangat sulit, “Maka dari itu, ini akan menjadi PR kita bersama untuk membuat generasi Pembina yang berkualitas, dan berperan utama dalam pembinaan Pramuka yang dapat memberikan pengetahuan dan pelatihan yang dapat membentuk karakter termasuk yang cinta budaya,” ujar GKR Mangkubumi.
Seiring dengan pernyataan GKR Mangkubumi, Sako SPN sebagai Pramuka berbasis masjid dan majelis taklim, memiliki program membentuk karakter generasi muda, agar menjadi Pramuka yang alim-fakih, berakhlak mulia, dan mandiri. Mereka dituntut cinta tanah air dan turut melestarikan alam,” ujar Edwin Sumiroza, Ketua Sako SPN.