Jakarta (14/12). DPP LDII kembali menghelat gerakan menanam pohon bertajuk “Pohon sebagai Sumber Kehidupan dan Penghidupan. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur Ali Nurdin di Ponpes Minhaajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Minggu (12/12).
Ketua DPP LDII Prof Sudarsono menilai selain penghasil oksigen, pohon juga sebagai dapat menyimpan air dan mencegah longsor. “Dari sisi kehidupan pohon itu sangat membantu karena kalau tidak ada oksigen tentu akan bermasalah, Kalau tidak ada pengikat air, tentu sumur akan menjadi kering dan jika tidak ada penahan tanah maka menjadi longsor,” ujarnya.
Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menegaskan, pohon juga dapat menjadi sumber penghidupan bagi manusia. Ia menilai, banyak pohon-pohon yang dapat memberikan hasil dan memiliki nilai tambah ekonomi. Bila pohon ditanam dan dirawat dengan baik maka dapat menghasilkan manfaat berupa buah dan produk-produk lain yang dapat memberi nilai ekomoni.
“Kami (LDII), berusaha untuk menanam pohon dan merawat pohon sehingga sampai menghasilkan manfaat baik bagi manusia maupun lingkungan,” urainya.
LDII juga berusaha untuk mengintroduksikan keunikan-keunikan yang ada di masing-masing provinsi. “Di Yogyakarta kemarin, ada satu keunikan yang ingin ditonjolkan yakni penggunaan kain batik dengan pewarna alami dari tanaman. Yang kemudian dijadikan produk yang dikenal dengan ecoprint,” tutupnya.
Senada dengan itu, Ketua Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin KH Muhammad Asy’ari Akbar mengatakan LDII mencanangkan gerakan menanam pohon secara nasional. Ia berterimakasih atas ditunjuknya Ponpes Minhaajurrosyidin menjadi pusat gerakan menanam pohon di Provinsi DKI Jakarta. “LDII ini punya konsep. Karena ini gerakannya bersifat nasional, temanya tidak hanya pohon sebagai sumber kehidupan dan penghidupan, tapi juga melestarikan budaya dan tanaman khas setempat. Karena ini di Jakarta, maka dicari juga tanaman yang khas Jakarta yang selama ini mungkin banyak terlupakan, seperti Pohon Gandaria, Pohon Menteng, Pohon Bisbul, Pohom Cempedak, dan Pohon Alpukat khas Betawi,” ujarnya.
Gerakan menanam pohon, lanjutnya, selain mengikuti perintah Allah dan Rasul, juga sesuai dengan program yang dicanangkan Ponpes Minhaajurrosyidin. Dan berharap Ponpes yang dikelolanya bisa menjadi tempat wisata dan edukasi bagi masyarakat, “Mudah-mudahan dengan adanya (Pohon Khas Betawi) bisa jadi wisata sekaligus edukasi sehingga Ketika masyarakat ingin tahu tanaman khas Betawi bisa berkunjung ke sini,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur Ali Nurdin menyambut baik gerakan menanam pohon yang digagas oleh LDII. “Ini sungguh luar biasa. Dengan target 100.000 pohon di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, menanam pohon itu manfaatnya luar biasa. Terlebih lagi dengan konsep pohon sebagai sumber kehidupan dan penghidupan, “Itu sangat menarik sekali. Dari segi kehidupannya, tentunya kita bisa melestarikan alam ini sehingga alam ini menjadi hijau, terbebas dari banjir. Sementara dari segi penghidupannya bisa menghasilkan dari apa yang ditanam,” ujarnya.
Di Jakarta, tambahnya, perubahan keperuntukan lahan sangat cepat. Dengan adanya program LDII tanaman-tanaman yang tadinya sudah ditebang atau terganti peralihan fungsinnya sekarang digantikan lagi dengan menanam pohon
“Khususnya kami (Pemprov DKI Jakarta) sedang menggerakan pemanfaatan lahan-lahan kosong untuk ditanami, seperti gang-gang gersang bisa ditanami anggur dan tanaman tabulampot,” tutupnya.
Hadir dalam acara itu, aktor sekaligus presenter Ben Kasyafani mengungkapkan saat ini green movement sudah menjadi tren, artinya setiap pergerakan dari pemerintah banyak mengenai lingkungan.
“Pada era digitalisasi saat ini perusahaan-perusahaan teknologi nasional maupun internasional juga arahnya mulai ke greentake atau bagaimana caranya teknologi bisa memecahkan problem-problem lingkungan,” tambahnya.
Gerakan LDII menanam pohon tidak hanya sebagai simbolis tapi gerakannya diharapkan bisa sustainable. Menurutnya, program ini sangat bagus, banyak praktisi-praktisi dari LDII maupun yang bersinergi dengan LDII juga sudah verry passioned mengenai lingkungan. “Jadi, harapannya tidak berhenti sampai di sini, programnya bisa sustainable dan bisa diteruskan oleh para penerus untuk menyelamatkan bumi,” ujarnya. (FS/LINES)
Sangat bermanfaat