Sampit (19/11). Warga LDII Kotawaringin Timur, Arif Rahman Taufik diundang oleh SMAN 4 Sampit sebagai narasumber. Ia memberikan materi mengenai kemandirian dan karakter kewirausahaan kepada sekitar 120 siswa kelas 11.
Sebagai seorang pelaku usaha yang sudah berpengalaman, Arif berbagi wawasan tentang bagaimana membangun mental dan keterampilan kewirausahaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para siswa yang sedang mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.
Arif memulai materi dengan membahas tentang modal kerja, yang ia definisikan sebagai lebih dari sekadar dana atau finansial. Dalam dunia kewirausahaan, modal kerja yang utama adalah kerjasama yang baik, kejujuran, amanah, dan kerja keras.
“Modal kerja yang sebenarnya dalam dunia usaha bukan hanya uang, tapi adalah bagaimana kita bisa bekerja sama dengan orang lain dengan baik, menjaga kejujuran, dan selalu amanah dalam setiap langkah yang kita ambil,” ujar Arif.
Ia menjelaskan bahwa dalam setiap usaha, baik itu besar atau kecil, yang terpenting adalah komitmen untuk bekerja dengan integritas dan saling mendukung dalam tim. Arif juga memperkenalkan konsep mujhid muzhid, “Yaitu mereka yang bekerja dengan sepenuh hati dan tanpa pamrih, bersungguh-sungguh dan hidup sederhana,” ungkapnya.
Menurutnya, menjadi seorang wirausahawan bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga tentang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan selalu berusaha memperbaiki diri.
Setelah menjelaskan modal kerja, Arif melanjutkan dengan membahas tentang prinsip kerja, yang menurutnya merupakan landasan utama dalam menjalankan bisnis yang sukses. “Salah satu prinsip yang paling ditekankan adalah benar, yakni melakukan segala sesuatu dengan jujur dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun dalam berusaha, harus kurub, menyesuaikan antara nilai modal dan hasil yang didapat,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menepati janji dan komitmen dalam setiap hubungan bisnis. “Sebagai seorang wirausahawan, setiap janji atau kesepakatan yang dibuat dengan mitra atau pelanggan harus dipenuhi dengan penuh tanggung jawab. Mengabaikan komitmen atau gagal menepati janji bisa merusak reputasi dan mempengaruhi kepercayaan orang lain terhadap kita,” ucap Arif.
Selain sehari-hari menjadi seorang pelaku usaha, Arif Rahman Taufik juga aktif sebagai warga LDII Kotawaringin Timur. Sebagai bagian dari organisasi ini, Arif tidak hanya fokus pada bidang kewirausahaan tetapi juga berkontribusi dalam kegiatan sosial dan dakwah yang diadakan oleh LDII. “Keaktifan dalam organisasi seperti LDII memberikan banyak pelajaran berharga dalam hal kerja sama, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial,” ungkapnya.
Sebagai seorang warga LDII, Arif melihat pentingnya memiliki keseimbangan antara pengembangan diri dalam bidang kewirausahaan dengan kontribusi sosial melalui dakwah dan kegiatan organisasi. “Prinsip-prinsip kewirausahaan yang dijalankan dalam kehidupan pribadi juga seharusnya diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,” lanjutnya.
Melalui materi yang disampaikan, Arif berharap agar para siswa kelas 11 SMAN 4 Sampit bisa mulai menanamkan nilai-nilai kemandirian, integritas, dan kerja keras. Menurutnya, karakter kewirausahaan yang baik akan menjadi modal utama mereka dalam menghadapi dunia yang semakin kompetitif.
“Kewirausahaan bukan hanya soal mencari keuntungan, tetapi juga soal bagaimana kita bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain dan masyarakat. Semangat untuk terus belajar, bekerja keras, dan berbagi itu yang akan membawa kesuksesan yang sejati,” tutup Arif.