Palangka Raya (12/9). DPD LDII Kota Palangkaraya menggelar pengajian rutin di Masjid Jamiatul Amaliyah pada Minggu (11/9) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Peserta terdiri dari warga LDII dari 3 PAC yaitu PAC Menteng, PAC Palangka dan PAC Sebangau.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPD LDII Kota Palangkaraya, Didik Purwanto mengajak warga LDII ikut menyukseskan delapan bidang pengabdian “LDII untuk Bangsa”, disesuaikan dengan kondisi yang ada di kota itu, “Pada pengajian bulan ini kita akan memberikan pemaparan materi kepada warga LDII tentang kesehatan khususnya ginjal, ” katanya.
Didik Purwanto yang juga anggota Forum Komunikasi Kesehatan Indonesia (FKKI) menyampaikan materi kesehatan, terkait mitos dan fakta penyakit ginjal. Penyakit ginjal tidak selalu ditandai dengan gejala sakit pinggang. Menurutnya mencegah lebih baik daripada mengobati.
“Ginjal adalah organ yang sangat penting bagi tubuh kita, ginjal berfungsi sebagai penyaring darah, orang yang menderita kencing manis dan hipertensi yang menahun bisa menyebabkan gagal ginjal,” papar Didik Purwanto.
“Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan, tidak baik untuk kesehatan ginjal maupun hati, sebaiknya gunakan saja pengobatan herbal atau obat-obatan alami. Pencegahan penyakit ginjal bisa dengan memperbanyak minum air putih, mengurangi konsumsi obat kimia, bisa diganti dengan minum jamu-jamu alami,” lanjutnya.
Tidak hanya mengenai masalah kesehatan, LDII Palangkaraya juga berfokus pada bidang dakwah. Dalam kesempatan tersebut, salah satu ustaz LDII di Palangkaraya, Fauzi Abdillah menyampaikan materi Alhadits.
“Di dalam Alhadits diterangkan bahwa bertobat itu ada ketentuannya, yaitu, pertama mau mengakui kesalahannya, kedua mengucapkan istghfar, menjalani kafaroh (denda) sebagai pelebur,” katanya.
“Jika manusia berbuat dosa maka segeralah bertobat kepada Allah, jangan sampai menunggu dosanya berkumpul banyak, karena jika seseorang sudah bertobat, maka dia menjadi bersih dari dosa,” jelas ustaz Fauzi Abdillah.
Senada dengan ustaz Fauzi, ustaz Rudi Totok Purnomo menyampaikan kumpulan dalil-dalil dalam Alquran dan Alhadist tentang mengingatkan sesama manusia, “Suat saat Nabi Muhammad SAW pernah salat dhuhur dikerjakan dua rakaat, lalu nabi salam. Kemudian, sahabat mengingatkan Rasulullah, wahai Nabi apakah engkau sedang men-qasar (meringkas) salatmu? Lalu, seketika itu, Nabi Muhammad SAW menyempurnakan dengan menambahi dua rakaat lagi,” papar ustaz Rudi.