Sidoarjo (18/7). Takmir Masjid Al-Istiqomah yang bernaung di bawah PAC LDII Tawangsari, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur mengkalibrasi arah kiblat dengan menggunakan arah matahari. Hal tersebut dilakukan pada saat matahari tepat di atas Kabah, pada Sabtu (15/7) pukul 16.27 WIB, berdasarkan informasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
Ketua Takmir Masjid Al-Istiqomah Tawangsari, Slametono menjelaskan, posisi matahari tepat di atas Kabah disebut sebagai Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat. “Peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Matahari melintas tepat di atas Kabah sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus di mana saja akan mengarah lurus ke Ka’bah,” kata Slametono.
Sementara itu, Ketua PAC LDII Tawangsari Fajar Sidiq Rofikoh menambahkan, bahwa berdasarkan tinjauan astronomi dan ilmu falak, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, termasuk menggunakan kompas Theodolite serta fenomena posisi matahari tepat di atas Kabah.
“Bagi umat Islam yang bertempat tinggal di wilayah waktu Indonesia timur (WIT), tidak mendapatkan peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat karena matahari sudah terbenam sehingga tidak dapat menghasilkan bayang-bayang benda,” jelas Rofikoh.
Rofikoh menambahkan bahwa Kementerian Agama mengimbau umat Islam yang memiliki pedoman arah kiblat, dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.
“Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat adalah pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot atau bandul, permukaan dasar harus datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom,” tandas Rofikoh. (ac)
Semoga Alloh paring lancar dan Barokah
Semoga Alloh paring manfaat dan barokah