Bandung (16/12). Menjelang akhir tahun, DPD LDII Kota Bandung menggelar “Tausiah dan Doa Bersama Akhir Tahun”, dengan mengundang Ketua Umum MUI Kota Bandung, KH. Miftah Faridl, Sabtu (11/12).
Kegiatan yang berpusat di Yayasan Miftahul Huda Al-Firdausy (Masjid Miftahul Huda), dilaksanakan secara semi-daring yang diikuti oleh PC dan PAC LDII se-Kota Bandung.
Dalam tausiahnya, Ketua MUI Kota Bandung, KH, Miftah Farid mengatakan ada tiga aspek yang perlu diupayakan dalam berdakwah, yakni sinergi organisasi, kemampuan mendekati umat dalam berdakwah, dan bersabar dalam berdakwah.
“Dakwah Islam yang paling baik itu adalah dengan melalui organisasi yang rapih. Karena kita berada di dalam wadah apapun, maka pandai-pandailah untuk bersinergi,” ujarnya.
Ia berpesan, selain berdakwah, keterampilan bisnis juga perlu dikembangkan sebagai bagian dari sinergi dakwah. “Diskusi mengenai bisnis yang syariah itu boleh dilaksanakan di dalam masjid. Tetapi transaksi di dalam masjid tidak diperbolehkan, maka dari itu, fasilitasi pembangunan bisnis di sekitar masjid,” tambahnya.
Selain itu, bekal seorang pendakwah adalah tangguh dalam menghadapi tantangan. “Bekal ketangguhan dan bekal kharisma adalah modal utama yang sangat penting dalam menyebarkan agama Islam,” lanjutnya.
Sebagai penutup, ia berpesan kepada LDII untuk terus berjuang mendakwahkan agama Islam, meski banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi.
“Mari kita berikan yang terbaik, perlihatkan Islam yang terbaik. Kalau ada sesuatu yang sangat menyakitkan maka posisikan sebagai bagian dari romantika dakwah dalam berjuang yang bisa menjadi potensi pahala,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Bandung, H. Edi Sunandar mengatakan Masjid Miftahul Huda digunakan sebagai sarana untuk membina umat, mulai dari caberawit (usia PAUD-SD), pra-remaja (usia SMP), remaja (usia SMA), hingga pengajian umum.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengungkapkan duka cita atas kepergian sosok pemimpin, Wali Kota Bandung, H. Oded M Danial yang berpulang pada Jumat, 10 Desember 2021.
Senada dengan Edi, Ketua Yayasan Miftahul Huda, H. Abdul Manan mengatakan bangunan yayasan yang dibangun sejak tahun 2017. Pembangunannya menghabiskan lebih dari Rp3,8 miliar, dengan tujuan sebagai sarana ibadah dan dakwah. Mulai dari pengajian, salat Jumat, maupun dalam menbina anak usia dini.
“Harapan saya, tempat ini bisa berkontribusi bagi masyarakat sekitar kelurahan Manjahlega, maupun Kecamatan di Kota Bandung. Setiap akhir tahun, tempat ini juga digunakan untuk pengajian akhir tahun bagi generasi penerus usia SMP hingga usia kerja dan kuliah,” ujarnya. (Abdul Soleh/LD/LINES).