Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain. Di antaranya adalah kebutuhan untuk hidup damai, aman dan nyaman. Kebanyakan manusia ingin hidup berkelompok atau ngomplek. Namun ternyata kehidupan berkelompok juga tidak terlepas dari permasalahan.
Di dalam Alquran Surat As-shad ayat 24 Allah berfirman, “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berkumpul niscaya mendurhakai sebagian mereka atas sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal solih dan sedikit sekali mereka itu.”
Dalam tayangan ‘Oase Hikmah’ bertajuk ‘Tips Rukun dengan Tetangga dan Warga Sekitar”, Ustaz Chabib Rochmatulloh memberikan imbauan agar rukun dengan tetangga dan warga sekitar, “Sedikit sekali manusia yang tidak mendurhakai manusia lainnya. Oleh karena itu diperlukan kiat-kiat bagaimana ketika kita hidup di lingkungan kompleks supaya bisa hidup rukun, damai. Sehingga kebutuhan manusia akan rasa aman dan nyaman dapat terpenuhi.”
Tips yang pertama adalah berusaha berbicara yang baik
Sering kita mendengar ada istilah lidah lebih tajam daripada pedang. Terkadang ucapan menjadikan luka yang amat mendalam di hati seseorang. Oleh karena itu, agar senantiasa tercipta kerukunan di dalam bermasyarakat maka harus pandai-pandai menjaga ucapan kita. Berusaha berbicara yang baik, bahkan ketika merasa ucapan bisa menyinggung orang lain, lebih baik kita diam.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah dia mengganggu tetangganya” (HR. Bukhori)
Hadist riwayat tersebut menegaskan manusia yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir dilarang menyakiti tetangganya.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya dia berbicara yang baik atau (kalau tidak bisa hendaknya) dia diam” (HR. Al Bukhori & Muslim)
Riwayat tersebut menjelaskan barang siapa yang iman kepada allah dan Hari Akhir maka supaya berkata yang baik, menyejukkan hati orang-orang yang mendengarnya. Dan supaya diam apabila tidak bisa berkata yang baik.
Tips kedua adalah memiliki watak yang jujur
Watak yang jujur adalah berbicara dan bersikap yang sama, antar apa yang diucapkan dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Tidak ada dusta atau kebohongan itulah kejujuran.
Ketika seseorang itu telah berusaha untuk berkata jujur, akan menginspirasi untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik lainnya. Sebaliknya, ketika orang itu tidak jujur, akan menjadikan dia mengerjakan kejelekan-kejelekan lainnya.
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ
“Menetapilah kalian pada sikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga” (HR. Muslim)
Tetapilah jujur, dengan jujur itu akan menginspirasi pada kebaikan-kebaikan yang menjadikan masuk kedalam surga.
Tips yang ketiga adalah sabar
Berusaha sabar dan menjadi orang yang sabar. Dengan bersabar menjadikan seseorang bisa berpikir jernih. Sehingga tudak mudah menyakiti persaan orang lain. Dan satu hal yang perlu diingat, ketika orang itu menetapi sifat sabar, ia menjadi lebih bijak.
Pasalnya, rata-rata orang yang tidak bisa bersabar, ia tidak mau mengalah karena merasa benar. Meskipun posisi kita benar, namun mau mengalah dan bersabar, justru Allah akan memberikan kemuliaan kepada kita.
Tips keempat adalah tidak membuat kerusakan,
Dalam hadist riwayat Tirmidzi menyebutkan:
وَلَا يَخْذُلُهُ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ عِرْضُهُ وَمَالُهُ وَدَمُهُ
“Seorang muslim itu haram atas muslim lainnya untuk mengganggu kehormatannya, hartanya dan tidak pula menumpahkan darahnya.” (HR. Tirmidzi)
Yang dimaksudkan yaitu sesama orang iman itu haram rahasianya, haram hartanya, haram darahnya. Maka tidak boleh menyebarluaskan keburukannya, apalagi sampai dijadikan status di media sosial. Mengumbar aib saudaranya, bisa menjadikan hubungan tidak rukun.
Tips terakhir adalah saling memperhatikan dan menjaga perasaan
Kata kuncinya adalah silahkan menikmati apa yang kita miliki. Tapi ingat janganlah bersenang-senang di atas penderitaan orang lain, tidak peduli dengan orang lain.
Inilah 5 tips agar kita senantiasa bisa hidup rukun damai bertetangga, baik tinggal di kompleks perumahan ataupun di perkampungan yang padat.