Lines (26/7) – Bersilaturrahim atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah bertamu, memiliki banyak keutamaan pahala secara lahir maupun batin. Antara lain menghilangkan stres, dapat memanjangkan umur, mendatangkan rezeki, dan menghapus dosa bagi tamu dan tuan rumah.
Dalam budaya Jawa, ada filosofi pelayanan dalam menerima tamu yang mungkin belum terbiasa didengar di masyarakat umumnya yakni Gupuh, Aruh, Rengkuh, Lungguh, dan Suguh.
Gupuh memiliki arti bergegas dan antusias dalam menerima tamu. Aruh artinya menyapa yakni membuka dalam percakapan dengan tamu agar tamu tidak canggung. Rengkuh berarti bersikap lapang dada (legowo) menerima kehadiran seseorang (tamu) meskipun tidak diharapkan. Sedangkan Lungguh artinya mempersilakan tamu untuk segera masuk ke ruang tamu dan mempersilakan duduk. Dan Suguh artinya memberikan suguhan atau hidangan seadanya tuan rumah.
Begitu pentingnya sopan santun dalam penyambutan pada tamu dicontohkan pada zaman Nabi Muhammad, salah satu sahabat nabi, yakni khalifah Abu Bakar akan kedatangan tamu namun dia harus pergi menemui nabi Muhammad SAW sehingga Abu Bakar berpesan pada anaknya Abdurrahman, “Hei nak, tamu akan datang dan saya ada urusan. Sebelum saya pulang, maka ramutlah tamu tersebut dan berikanlah hidangan pada tamu.”
Tamu itu pun datang, Ibnu Abu Bakar menyambutnya dan menyuguhi hidangan yang telah disiapkan. Namun saat itu sang tamu tidak mau makan sampai Abu Bakar pulang. Setelah Abu Bakar pulang, barulah tamu dan tuan rumah makan hidangan bersama.
Di dalam hadis lain pun ditambahkan jika tuan rumah sedang puasa sunah lalu kedatangan tamu dan tamunya tidak mau makan sebelum tuan rumah makan, maka disarankan sang tuan rumah supaya membatalkan puasa sunahnya dan makan bersama tamu sebagai penghormatan.
Begitu mulianya kedudukan orang yang bertamu sehingga Nabi Muhammad berpesan untuk selalu mengutamakan keperluan tamu.
Keutamaan orang yang bertamu yakni datang membawa rezeki dan pulang akan membawa pergi dosa-dosa si tuan rumah. Norma kesopanan dari memuliakan tamu, mulai dari berjabat tangan, bahkan menyuguhkan hidangan bagi tamu adalah bagian dari tata krama yang meskipun zaman telah berubah, tata krama tak boleh sampai dilupakan bahkan hilang.
Karena itu meski selama pandemi Covid-19 silaturahim langsung tidak dapat terlaksana, saat bertemu via daring tetap harus menjaga kesopanan, baik lisan atau pun tingkah laku. Silaturrahim tetap terjaga dengan baik.
Karena itu, jika pandemi ini berakhir dan bisa mulai berkunjung atau silaturahim, yuk muliakan tamu! (Latifah/LINES)
Alhamdulillah jazakumulohu khoiro ilmunya, ternyata sungguh dimuliakan seorang tamu.
alhamdulillah jaza kumu Allohu khoiro.
semangat termotivasi menghormati tamu.
AJZKR
semangat termotivasi menghormati tamu.
Mimin tau gak,,,setelah baca beginian, tmn saya bercerita. Ketika ada tamu kerumahnya, dia dan adik berlomba-lomba menyuguhi tamu hehehe…
eh ada tamu…
segera ke dapur, uprek2 isi dapur menyiapkan suguhan dengan maksud ingin memuliakan tamu (sambil tersenyum kecil).
Alhmdllh jz kmllohu khoiro atas nasehate min..👍
Jos
Min, saya mencontoh seorang aghniya di pondok indah, ketika beliau menyambut tamu dengan hangat mulai dari gerbang atau teras depan , disapa, kemudian disuguhi jamuan macam2, diperkenalkan ke keluarganya yg ada di rumah, kemudian setelah selesai, beliau bergegas ke depan bersiap menghantarkan untuk menyapa tamu yang pulang duluan, sementara sebelumnya tamu dipersilahkan membungkus makanan yang masih ada, sudah disiapkan plastik dan karet untuk pembungkus nya sekalian….luarr biasa menta’dzimi tamu, walau tamu yang datang adalah duafa, tapi beliau tetap menghormati dan memperlakukan dengan baik. Semoga kita semua bisa berlaku demikian.
Sy Dan romb band pernah dIjamu oleh KHN th 76 Saat reuni PONDOK Burengan
dI Kediri.
Walau kami hanya 5 org, ES campur yg dihidangkan Ada 12 gelas besar.
H. Roni Harahap
ronhapggl55@gmail.com
Mantab…
Luar Biasa..
Salam Barokah
Tks_Ajzkh… 😊👍
Mudah2an para generus dan remaja serta ibu2 muda selalu kreatif menjaga ruang tamunya dan setelah membaca artikel ini bisa memahami dan mengamalkan semata2 karna alloh
Masya Allah Sungguh luar biasa 🖤