Bogor (9/2). Ratusan generasi muda mengikuti turnamen tanding pencak silat kategori umur 9-13 tahun, yang diselenggarakan Pengurus Ranting ASAD Kecamatan Cileungsi, Minggu (28/1). Turnamen itu diselenggarakan untuk menjaring pesilat muda berbakat di Kabupaten Bogor.
Perhelatan tersebut dihadiri Wakil Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bogor, Waluyo. Ia menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh Pengurus ASAD Cileungsi tersebut. Ia berharap, kegiatan ini dapat rutin dilaksanakan, agar regenerasi di bidang olah raga pencak silat bisa berkesinambungan.
“Saya ingin ada pesilat-pesilat andal yang lahir di kabupaten Bogor ini, yang nantinya mewakili Indonesia dan mengharumkan nama bangsa melalui cabang olahraga pencak silat,” kata Waluyo dalam keterangannya.
Ketua Pengurus Ranting Persinas ASAD Cileungsi Yuliananto, mengatakan, turnamen pencak silat tersebut merupakan bagian dari salah satu pembinaan generasi penerus di bidang olahraga. Ia berharap, dari kegiatan ini akan menumbuhkan bibit-bibit baru untuk mewakili kabupaten Bogor.
“Kegiatan ini akan rutin kami adakan sebagai tolok ukur sejauh mana pembinaan pencak silat ASAD di ranting kami, dan juga kami ingin menjaring pesilat cilik berbakat untuk kami didik mewakili kabupaten Bogor,” ujarnya.
Sementara itu Pembina Pengurus Ranting ASAD Kecamatan Cileungsi Yahya Tri Laksana mengatakan, selain pembinaan spiritual, generasi muda juga harus didampingi dengan pembinaan mental dan fisik. Tujuannya agar mereka bisa menjadi generasi penerus yang handal di masa depan, “Kami ingin anak-anak binaan kami bisa menjadi generus yang profesional dan religius melalui pencak silat ASAD,” kata Yahya.
“Dalam belajar silat, anak-anak juga kami berikan sesi pembinaan akhlak dan agama sesudah setiap latihan. Agar mereka tetap rendah hati, tidak sombong, dan tetap menjunjung tinggi silaturrahim dalam bergaul,” lanjutnya.
Yahya menyayangkan, adanya pesilat yang menggunakan kemampuan mereka tidak pada tempatnya. Sehingga hal itu malah merugikan warga sekitar dan mengganggu keamanan, “Itu semua karena kurangnya pendidikan akhlak dan agama, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara keahlian ilmu bela diri dan akhlaknya.”
Pentingnya pembinaan bakat di usian dini demi melahirkan atlet atlet berprestasi dan religius.
Semoga barokah