Jember (1/9). Wakil Ketua Umum MUI Jember, Ahmad Mustain Billah mengapresiasi gerakan dakwah menyejukkan dari LDII. Menurutnya, dakwah yang menyejukkan mengedepankan kesalehan sosial, sopan santun, beretika, toleransi, bernilai kemaslahatan umat, berwawasan lingkungan dan memperhatikan kesehatan.
Hal itu ia sampaikan saat pemaparan materi pada Diklat Dai lanjutan yang digelar DPD LDII Kabupaten Jember. Acara yang dilaksanakan di Aula Serbaguna Al Manshurin itu mengambil tema “Peningkatan Performance Personality Dai LDII dalam Berdakwah yang Menyejukkan di Masyarakat”.
Menurutnya, pendekatan dakwah kini tidak lagi cukup dengan cara-cara konvensional, “Perkembangan teknologi yang kian cepat menuntut kepada penyesuaian. Dakwah harus lebih optimal disampaikan lewat sosial media, karena generasi muda Indonesia lebih cenderung menggunakan aplikasi-aplikasi yang sifatnya interaktif,” ujarnya.
Ia melanjutkan, dakwah tidak serta merta menggunakan atribut ataupun berada di lokasi yang umum untuk bertausiyah. Apalagi berdakwah pada era millenial seperti sekarang ini, metode serta konten dan lokasi dakwah harus selaras dengan kebutuhan zaman. “Berdakwah itu tujuannya untuk mengubah sesuatu yang buruk menjadi baik,” lanjut Ka Sie Haji Umroh Kantor Kemenag Jember tersebut.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Jember, Akhmad Malik Afandi, berharap semua peserta pelatihan dai ini bisa meneruskan ilmunya kepada semua Dai LDII yang ada di desa-desa se-Kabupaten Jember. Hal ini penting karena konsep dakwah Islam bukan dengan memukul tapi dengan merangkul, bukan dengan menyinggung namun dengan menyentuh serta bukan dengan saling mengejek namun dengan mengajak.
“Dakwah Santun” yang digagas LDII adalah bagaimana ajakan yang menyejukkan jauh dari kebencian dan selalu mengedepankan akhlakul karimah dengan berkarakter budi luhur. “Dalam mengawal moral dan karakter bangsa ini, mari lakukan dengan arif dan bijaksana. Jauhkan tindak kekerasan, anarkisme dan kriminalitas untuk menuju bangsa yang makmur, sejahtera, dan damai dalam bingkai NKRI,” tutupnya.