Ust. Muhammad Tauhid dalam tayangan Oase Hikmah LDII TV beberapa waktu lalu menjelaskan api neraka jika dinyalakan di bumi panasnya satu per 70 dari api neraka jahanam. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW :
نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ وَاحِدٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ
”Api kalian ini yang kalian gunakan untuk membakar adalah salah satu bagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka.” (HR. Tirmidzi)
Ia menceritakan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi keluar rumah saat Hari Raya Idul Adha atau Idul Fitri menuju tempat salat dan melewati golongan wanita. Lalu nabi bersabda :
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ
”Wahai para perempuan sekalian bersedekahlah! Karena sesungguhnya aku diperlihatkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kalian (kaum wanita).”
Ia menjelaskan, Nabi menceritakan banyak melihat golongan wanita sebagai penghuni neraka, sehingga mengajak mereka untuk banyak bersedekah. Lalu golongan wanita bertanya kepada Nabi :
وَبِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟
”Mengapa ya Rasulullah?“
Ust. Tauhid menceritakan bahwa, mereka sama bertanya pada Nabi alasan banyak wanita masuk neraka. Nabi menjawab :
تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ
”Kalian sering melaknat dan berbuat kufur kepada suami.”
Ia menjelaskan, Nabi menjawab alasan banyak perempuan masuk neraka karena mereka melaknat, kufur dan tidak bersyukur pada suami. Banyak suami yang sudah bekerja keras mencari uang tetapi ketika di rumah tidak disambut dengan baik oleh para istri.
”Contoh lainya, suami yang masih punya orangtua dan memberikan uang pada mereka. Tapi istrinya ngomel, harusnya istri mengerti bahwa orangtualah yang melahirkan, membesarkan, menyekolahkan suaminya sampai jadi orang sukses. Kadang inilah yang tidak terpikirkan,” jelasnya.
Ust. Tauhid juga menyontohkan wanita yang dilaknat oleh Allah dan menjadi penghuni neraka adalah istri yang tidak hormat kepada suami dengan memanggil namanya saja. Selain itu, sengaja sedekah dengan makanan dan pakaian yang tidak layak juga bisa membuat wanita masuk neraka.
Allah berfirman :
ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ
“Jangan kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya.” (Surat Al Baqarah Ayat 267)
Nabi juga bersabda :
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ
”Belum pernah saya melihat wanita kurang akalnya dan agamanya yang lebih mampu mengalahkan laki-laki berakal yang kuat dari pada seorang di antara kalian.” (HR Bukhari)
Ust. Tauhid menjelaskan meski wanita memiliki kekurangan akal dan agama tetapi ia dapat mengalahkan kecerdikan laki-laki. Contohnya suami yang memiliki ketegasan di tempat kerja dapat mengalah kepada istri ketika berada di rumah. Lalu Ust. Tauhid menceritakannya, golongan wanita kembali bertanya kepada Nabi sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari:
قُلْنَا وَمَا نُقْصَانُ دِينِنَا وَعَقْلِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ؟
Dikatakan kepada beliau, ”Wahai Rasulullah, apa kekurangan akalnya?”
Kemudian dijawab oleh Nabi :
أَلَيْسَ شَهَادَةُ الْمَرْأَتَيْنِ مِثْلَ شَهَادَةِ الرَّجُلِ؟
”Bukankah persaksian dua orang wanita senilai dengan persaksian seorang lelaki?”
Golongan wanita sama menjawab:
قُلْنَ: بَلَى
Mereka menjawab, “Iya.”
Nabi kemudian bersabda :
قَالَ: فَذَلِكَ مِنْ نُقْصَانِ عَقْلِهَا ۗ أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتِ الْمَرْأَةُ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ؟
Beliau berkata lagi, “Itulah kekurangan akalnya. Dan bukanlah seorang wanita bila dia sedang haid dia tidak salat dan puasa?”
Golongan wanita sama menjawab :
قُلْنَ: بَلَى
Mereka menjawab, “Iya.”
Nabi kemudian bersabda :
قَالَ: فَذَلِكَ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا
Beliau berkata lagi, “Itulah kekurangan agamanya.” (HR Bukhari)
Ust. Tauhid juga menjelaskan bahwa wanita itu harus taat pada suaminya. Sesuai dengan sabda Nabi sebagaimana hadits diriwayatkan Abu Dawud:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ النِّسَاءَ أَنْ يَسْجُدْنَ لِأَزْوَاجِهِنَّ
”Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada seseorang, niscaya aku perintahkan para wanita agar bersujud kepada suami-suami mereka.” (HR Abu Dawud)
Ia menjelaskan dari hadis di atas menggabarkan pentingnya wanita untuk taat kepada suaminya. Wanita yang melaknati, meremehkan dan tidak bersyukur kepada suaminya adalah wanita penghuni neraka. (Nabil)