Gunungkidul (9/3). Kelompok budidaya ikan (Pokdakan) Mina Rukun berdiri sejak 19 April 2008 tepatnya di Gelaran II, Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pokdakan didirikan untuk meningkatkan konsumsi makan ikan pada masyarakat yang saat itu mayoritas sebagai petani.
“Saat itu anggota saya hanya 20 orang kemudian berkembang sampai saat ini berjumlah 54 orang,” kata Ketua Pokdakan Mina Rukun, Aminto, Minggu (16/2).
Ia menyebut jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan lele, gurami, nila dan pada saat musim kemarau memanfaatkan sungai untuk budidaya ikan nila, mujair, dan tawes. “Selain budidaya ikan tersebut, yang membedakan kami dengan pokdakan lainnya adalah penggunaan ramuan barokah pada pakan ikan,” ujar Aminto yang juga Ketua PAC LDII Bejiharjo.
Ramuan barokah yang ia buat bertujuan untuk menghilangkan moncong putih atau jamur pada ikan, menambah nafsu makan, menghilangkan bau amis pada kolam ikan, dan meningkatkan harga jual. “Semenjak pakai ramuan barokah angka kematian ikan nol persen dan masa panen bisa lebih cepat. Jika umumnya sekitar tiga bulan lebih, dengan ramuan barokah masa panen sekitar dua setengah bulan,” imbuh Aminto, yang saat ini masih aktif sebagai karyawan di PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Persero.
Selain untuk ikan, lanjut Aminto, ramuan barokah juga dapat digunakan untuk campuran pakan ternak seperti sapi, kambing, dan ayam. “Manfaatnya bisa meningkatkan nafsu makan, kotoran hewan ternak tidak bau, dan telur ayam ukurannya lebih besar dari pada umumnya, angka kematian pun berkurang,” jelasnya.

Inovasi dalam budidaya ikan tak berhenti pada ramuan barokah. Aminto pun berinovasi untuk membuat bakso ikan lele dan abon ikan lele. “Kami akan berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Padukuhan Gelaran II ini,” ucapnya.
Prinsip kerja bener, kurup, janji, nyambut gawe mempeng tirakat banter diterapkan Aminto dalam menjalankan Pokdakan Mina Rukun hingga tetap eksis selama 17 tahun. Hasilnya, ia pernah menjuarai beberapa lomba budidaya ikan tingkat kabupaten, tingkat provinsi, tingkat nasional, bahkan pernah mendapat apresiasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk pengembangan budidaya ikan.
Belum lama, ia meraih penghargaan dalam acara “Temu Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan” yang dinisiasi Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul. Penghargaan ini atas prestasinya menjadi kelompok pertama di Kabupaten Gunungkidul yang naik kelas dari pemula ke tingkat madya.
Pencapaian ini tak membuatnya lupa diri, bahkan ia membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin belajar membuat ramuan barokah dan berbudidaya ikan.