Jakarta (17/8). Yayasan Minhaajusshobiriin di bawah naungan DPD LDII Jakarta Timur menyelenggarakan upacara bendera untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia. Acara tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Minhaajusshobiriin, Cibubur, Jakarta Timur, pada Sabtu (17/8). Kegiatan ini dihadiri oleh para santri, pengurus pondok, masyarakat setempat, serta sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas).
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Minhaajusshobiriin, KH Samsul Hadi, menyampaikan tantangan yang dihadapi generasi muda dalam mengisi kemerdekaan, “Tantangan generasi muda saat ini terutama meneruskan perjuangan para pahlawan di era teknologi yang semakin maju. Tanpa akhlakul karimah, budi pekerti yang baik, dan ilmu agama yang kuat, generasi kita dikhawatirkan akan menjadi tidak produktif,” ujar Samsul.
Ia juga menegaskan pentingnya peran pondok pesantren dalam membentuk karakter santri. “Kami di Pondok Pesantren Minhaajusshobiriin memiliki program unggulan yang menekankan kejujuran, amanah, serta kerja sama. Santri diajarkan untuk hidup rukun dan kompak, terlepas dari perbedaan suku dan asal daerah, sehingga mereka bisa belajar dengan tenang tanpa adanya perpecahan,” tambah Samsul.
Selain itu, Pembina Yayasan Minhaajusshobiriin, Deni Rahmat Banani juga menyoroti peran penting santri dalam menghadapi era globalisasi. “Santri harus mampu bersaing secara kompetitif dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Kami menanamkan 29 karakter luhur LDII kepada para santri, yang mencakup kealiman dalam agama, kemandirian, dan nasionalisme,” tuturnya.
Ia berharap, para santri kelak menjadi pemimpin bangsa yang mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih rukun, berdaulat, dan sejahtera. Lebih lanjut, Deni juga mengungkapkan bahwa kegiatan upacara bendera ini tidak hanya diikuti oleh para santri dan siswa-siswi, tetapi juga melibatkan masyarakat sekitar.
“Kami selalu berusaha melibatkan masyarakat dalam kegiatan peringatan ini. Alhamdulillah, banyak tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat yang hadir pagi ini. Kami ingin menyebarkan rasa patriotisme dan nasionalisme tidak hanya di kalangan pondok pesantren, tetapi juga di lingkungan masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Cibubur, Maman Sulaeman, turut memberikan apresiasi atas kegiatan yang diadakan Yayasan Minhaajusshobiriin. “Saya sudah mengikuti acara ini dari tahun ke tahun, dan menurut saya acara ini semakin bagus. Ini bisa menjadi contoh bagi RW-RW lainnya di Kelurahan Cibubur. Harapan saya, dari tahun ke tahun harus ada perkembangan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” ujar Maman.
Maman berharap agar pelaksanaan acara di tahun-tahun mendatang dapat semakin ditingkatkan, baik dari sisi layout maupun dokumentasi. “Tahun lalu, acara ini dilaksanakan di depan masjid dan tahun ini dilaksanakan di lokasi yang lebih luas. Saya melihat ada beberapa drone yang digunakan untuk mendokumentasikan acara ini, dan saya berharap hasilnya nanti bisa sebaik tahun-tahun sebelumnya,” tutupnya. (FWI/LINES)
Mantabs….29 karakter luhur perlu benar2 diimplementasikan dalam setiap sendi2 kehidupan agar lebih bernilai bagi seluruh warga LDII dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia
Penerapan 29 karakter luhur LDII memang sangat sesuasi dengan Pansadila, menuju Indonesia Maju
merdeka..💪💪
Semoga semakin yoni, jaya, dan berwibawa. pencetak generus yg Alim, fakih, dan beraklakul kharimah.
Mengisi kemerdekaan dg kegiatan positif merupakan upaya bela negara,,semangat generasi muda LDII terus berkontribusi untuk bangsa,,, Alhamdulillah jazaakumullahu Khoiro
Alhamdulillah
Subhanallah, 29 karakter luhur…
Masyaalloh Alhamdulillah….keren banget…. NKRI harga mati….29 Karakter Luhur LDII luar biasa….I love you LDII.
Gaaaaasss poooolll LDII…!
Alhamdulillah semangat cerdas tuntas lancar ibadah lancar maisyah insya Alloh
Good
Luar biasa Warga ldii ikut memperingati HUT RI ke 79 mantap