Tengku Achmad Musa, wakil MPU Lhokseumawe
Banyak orang melupakan Qiro’atussa’ah , alhamdulillah LDII mengadakan hataman Al-Qur’an, Qiro’atussab’ah juz 18,19 dan 20. Saya senang di ajak ke Jakarta, Kediri dan Gading Mangu untuk mengunjungi LDII, teman-teman saya mengatakan , bahaya ke sana (LDII). Kesan dimasyarakat, sholat di LDII pasti di pel , padahal di Medan, masjid LDII bersih karena LDII menjaga kesucian dan kebersihan untuk terhindar dari siksa kubur, jadi tidak benar sholat di LDII lalu di pel.
Banyak orang melupakan Qiro’atussa’ah , alhamdulillah LDII mengadakan hataman Al-Qur’an, Qiro’atussab’ah juz 18,19 dan 20. Saya senang di ajak ke Jakarta, Kediri dan Gading Mangu untuk mengunjungi LDII, teman-teman saya mengatakan , bahaya ke sana (LDII). Kesan dimasyarakat, sholat di LDII pasti di pel , padahal di Medan, masjid LDII bersih karena LDII menjaga kesucian dan kebersihan untuk terhindar dari siksa kubur, jadi tidak benar sholat di LDII lalu di pel.
Kabar tidak benar dan pernyataan tidak benar bahwa LDII itu bahaya, malah di LDII sangat menyenangkan, kami di sambut seperti tamu agung, kami tidak bisa membalasnya kecuali syukur Alhamdulillah jazakumullohu khoiron. Setelah mengikuti pertemuan di Kediri di Wisma Tentram dan mengunjungi perpustakaan LDII, ada materi Qur’an Hadits dan ilmu alat. Sedangkan ilmu fikih dan aqidah tauhit disampaikan bersamaan dengan materi Al-Qur’an dan Hadist, saran saya ilmu fiqih dan aqidah tauhit dibukukan tersendiri sebagai materi, seperti halnya kebanyakan materi di Ponpes Islam lainnya. Harus difahami mengambil manggis dari pohon harus benar dari batang dan tangkai pohon manggis, jangan dari batang dan tangkai bukan pohon manggis. Maksudnya jangan mengambil dari luar Al-Qur’an dan Hadist seperti syirik ke kuburan. Pesan saya , ambillah yang baik dan benar dari batang dan tangkai ( Al-Qur’an dan Hadits ) pasti tidak akan tersesat.