Garut (5/12). Untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, DPD LDII Kabupaten Garut menggelar berbagai kegiatan sosial, yang meliputi donor darah, penyuluhan pencegahan stunting bagi remaja putri, dan layanan kesehatan untuk lansia. Kegiatan tersebut digelar pada Sabtu (30/11), di Kompleks DPD LDII Kabupaten Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Acara itu dihadiri oleh Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Garut, Tri Cahyo Nugroho. Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi LDII Kabupaten Garut atas penyelenggaraan kegiatan yang dinilainya sinergis dengan program pemerintah.
“Kegiatan ini menjadi bukti kolaborasi organisasi masyarakat keagamaan dengan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Garut. Ini sangat sejalan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional,” ujar Tri Cahyo.
Ia menyoroti pentingnya program seperti pemeriksaan kesehatan lansia, penyuluhan stunting kepada remaja putri, dan donor darah yang dilaksanakan LDII. Menurutnya, inisiatif ini mampu mendukung upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi program rutin bulanan sehingga semakin membantu pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan, dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Tri Cahyo juga mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Garut telah berada di level pertengahan di Jawa Barat, dengan tren penurunan yang cukup signifikan, “Dengan kolaborasi seperti ini, kami optimis target penurunan angka stunting dapat tercapai,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW LDII Jawa Barat, Dicky Harun menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari instruksi DPP LDII kepada seluruh DPW dan DPD di Indonesia untuk menggelar program pengabdian masyarakat, untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional, “Hari ini adalah puncak peringatan HKN yang digelar di berbagai daerah, termasuk Garut, Sukabumi, Karawang, dan Sumedang,” jelasnya.
Dicky menjelaskan program tersebut merupakan implementasi “Program 3K” yang diinisiasi LDII dengan menitikberatkan pada karya, kontribusi, dan komunikasi, “Kami menciptakan karya melalui program pengabdian masyarakat, berkontribusi melalui kegiatan sosial seperti donor darah yang hasilnya disalurkan ke PMI, dan membangun komunikasi aktif dengan pemerintah, MUI, serta elemen masyarakat lainnya,” katanya.
Dicky menambahkan bahwa LDII tidak hanya fokus pada dakwah keagamaan, tetapi juga peduli terhadap persoalan sosial, kesehatan, dan kemasyarakatan. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin tahunan, “Selain donor darah, kami juga memiliki rencana lain seperti sunatan massal yang biasa digelar pada bulan Agustus,” imbuhnya.
Senada, Ketua DPD LDII Kabupaten Garut, E. Sugiri menjelaskan bahwa program kesehatan yang dilakukan LDII telah dimulai sejak pandemi Covid-19 melalui vaksinasi massal. Kini, program bakti sosial terus berlanjut, termasuk kegiatan donor darah, pemeriksaan kesehatan lansia, dan penyuluhan pencegahan stunting bagi remaja putri.
“Remaja putri adalah calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus bangsa. Upaya pencegahan stunting sejak dini sangat penting untuk mewujudkan generasi emas pada tahun 2045,” tegas Sugiri.
Melalui program kesehatan yang terencana, Sugiri mengungkapkan bahwa LDII berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mendukung pencapaian visi Indonesia sehat, “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Sekaligus menjadi bagian dari sinergi bersama pemerintah untuk kemajuan bangsa,” pungkasnya.
Bukti kolaborasi organisasi masyarakat keagamaan dengan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Semoga barokah