Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Video LDII
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Lain Lain
    • Hitung Zakat
    • Materi Webinar DPP LDII
    • Sitemap
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Video LDII
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Lain Lain
    • Hitung Zakat
    • Materi Webinar DPP LDII
    • Sitemap
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Wawasan Tahukah Anda

Adab Menguap (Kuap)

_admin by _admin
November 25, 2014
in Tahukah Anda
0
adab-menguap
155
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Tahukan Anda, kuap atau menguap penting bagi tubuh? Inilah kegiatan yang mengiringi seseorang ketika mengantuk. Namun Islam mengajarkan etika alias sopan santun ketika menguap, agar tubuh tetap sehat namun tetap bisa mempertahankan nilai ibadahnya.

Menguap sejatinya bukan semata-mata karena mengantuk. Menguap itu semacam sinyal ketika otak kekurangan oksigen. Berlama-lama di depan komputer atau kekenyangan misalnya, bisa membuat mengantuk. Mengantuk juga merupakan indikasi otak kekurangan oksigen, yang salah satu penyebabnya akibat porsi makan yang berlebihan.

Kurangnya oksigen di otak bisa menurunkan kewaspadaan dan konsentrasi terhadap pekerjaan maupun lingkungan sekitar. “Bila makanan yang masuk ke tubuh terlalu banyak, lambung akan sangat penuh, sehingga konsentrasi utama tubuh hanya mengurai makanan,” kata Prof. DR. Dr. Moh. Hasan Machfoed, Sp.S(K), MS, spesialis saraf dari RS Dr. Soetomo Surabaya, seperti yang dikutip dari Kompas.com (8/11/2011).

Tubuh sangat membutuhkan oksigen dalam jumlah besar apabila digunakan untuk mengurai makanan. Kekuarangan oksigen (O2) ini memicu otak bereaksi dengan mengirim sinyal berupa menguap. Lalu apa solusinya? Ini nasihat Prof. Machfoed: jangan makan berlebihan. Ketika mulut masih ingin mengunyah, sementara perut menunjukkan tanda kenyang, sebaiknya berhenti. Atau mengikuti sunnah Rasulullah SAW: berhentilah makan sebelum kenyang.

Dengan pola makan yang teratur, fungsi lambung menjadi optimal. “Lambung jadi mampu membiasakan diri kapan mesti mengolah makanan dan kapan harus istirahat,” katanya. Konsumsi tiga porsi kecil makan utama dan dua jenis kudapan, bisa menjaga kadar gula darah dan tingkat energi stabil sepanjang hari. Sebaliknya, makan dalam porsi besar sekaligus, walaupun jadwalnya berkurang menjadi dua kali sehari, akan langsung meningkatkan kadar gula darah. “Itu malah berbahaya,” ucapnya.

Saat makan utama dianjurkan mengandung karbohidrat cukup, lengkap dengan lemak, protein, vitamin dan mineral. Jika sedang menurunkan berat badan, menu makanan tetap harus lengkap, tetapi pilih jenis yang rendah lemak dan rendah kalori. “Kecukupan nutrisi penting agar tubuh mendapat cukup energi untuk beraktivitas,” ujarnya.

Menguap itu Juga Tanda Saraf Bermasalah
Disebut menguap berlebihan jika dalam 1 menit seseorang menguap 1-4 kali. Menguap berlebihan bisa jadi tanda penyakit serius. “Ada beberapa hal yang terjadi ketika menguap. Rahang yang terbuka dan memungkinkan menghirup napas panjang. Hal ini, meski sesaat, menciptakan tekanan besar di paru-paru,” papar staf pengajar di Departemen Neurologi FK Unair ini.

Sebagian besar gangguan yang berhubungan dengan menguap berasal dari sistem saraf pusat, yakni epilepsi, radang otak, atau tumor otak. Menguap juga menjadi tanda dari reaksi vasovagal. Bisa juga menjadi tanda kecemasan atau rasa bosan. “Orang menguap untuk berbagai macam alasan. Tidak selalu berarti mengantuk,” tuturnya.

Jadi kalau masih sesekali menguap, berarti masih normal. Sebab menguap juga penting. Menguap dapat membantu menjadi lebih waspada untuk segera memasukkan oksigen ke otak. Karena menguap adalah salah satu tanda jumlah oksigen di otak menurun yang bisa membuat sulit konsentrasi. Ada juga pendapat yang menyatakan menguap justru membantu mengatur suhu tubuh. Dengan menguap, terjadi proses menaikkan tensi dan laju jantung.
Namun ada satu hal penting, bahwa Rasulullah menerapkan etika dalam hal menguap. Rasulullah SAW bersabda:  

“Sesungguhnya Allah SWT menyukai bersin dan benci dengan menguap supaya kalian  menutup mulut dan jangan mengucapkaan huaaah.. karena sesungguhnya (huah..) itu seperti tertawanya setan” (HR Abu Dawud).

Dari hadits tersebut inilah yang dapat dilakukan:
Berusaha semampunya menahan.
Seseorang harus berusaha menolak, mengalahkan, dan menahan kuapan, khususnya ketika sedang shalat.
Meletakkan tangan di mulut
Tujuan meletakkan tangan di mulut ketika menguap adalah agar mulut tidak terbuka. Saat manusia menguap dengan mulut terbuka itu, ia terlihat buruk dan saat itu juga setan sedang menertawakannya.
Tidak mengeluarkan suara ‘Aaah!’
Seperti disebutkan dalam hadis, mengeluarkan suara ‘aaah’ atau ‘waaah’ pada saat menguap seperti tertawanya setan.
Tidak mengangkat suara
Memperdengarkan suara menguap agar orang lain tertawa, bukanlah adab yang baik.

Selain itu perlu diingat, menguap dengan membuka mulut terlalu lebar dapat menimbulkan sasa sakit pada telinga atau terasa penuh, rasa kaku pada rahang, dan bunyi keletuk pada bagian telinga. Inilah yang disebut Temporo-Mandibular Disorder (TMD). Gejala lain yang dapat timbul pada kelainan ini adalah locking (rahang terkunci), bruxism (mengerot-ngerot gigi secara tidak sadar), gigi sensitif, keterbatasan gerakan rahang, sakit kepala, dan perubahan pada gigitan.

Kelainan ini hanya dapat kembali normal dengan perawatan yang bervariasi tergantung beratnya kasus, mulai dari latihan sederhana yang bisa dilakukan sendiri, perawatan konservatif, hingga dengan injeksi dan operasi. Ternyata, apapun yang dilarang Rasulullah bermanfaat dari sisi etika, kesehatan, dan terutama berpahala dari sisi ibadah. (Ipeh/Republika/Kompas/LINES)

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Pantja Pebruantoro on Kejari Banyuwangi Gandeng LDII Gelar Jaksa Masuk Pesantren
  • Heri Sensustadi on LDII: Pembakaran Kitab Suci, Bukan Adab Manusia Modern dan Bisa Memicu Kehancuran Peradaban
  • Wawan Hamdani on Alon-Alon (Pelan-Pelan Saja)
  • Rukman on Kolaborasi LDII 3 Kabupaten Menjaga Pergaulan Generasi Muda
  • Rukman on LDII: Pembakaran Kitab Suci, Bukan Adab Manusia Modern dan Bisa Memicu Kehancuran Peradaban
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

August 2, 2022
Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

August 19, 2022
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

73
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

33
LDII Taman Madiun Helat Sosialisasi Kamtibmas dan Wawasan Kebangsaan Untuk Warga

LDII Taman Madiun Helat Sosialisasi Kamtibmas dan Wawasan Kebangsaan Untuk Warga

February 2, 2023
DPD LDII Kota Depok Siap Sinergi Pendidikan Keagamaan dengan Kemenag

DPD LDII Kota Depok Siap Sinergi Pendidikan Keagamaan dengan Kemenag

February 2, 2023
Ketum MUI Sukolilo: Vaksin Tasamuh Harus Diinjeksikan pada Pengurus Ormas Islam

Ketum MUI Sukolilo: Vaksin Tasamuh Harus Diinjeksikan pada Pengurus Ormas Islam

February 2, 2023
Ponpes Al Ubaidah dan UT Kolaborasi Tingkatkan Pendidikan Formal Juru Dakwah

Ponpes Al Ubaidah dan UT Kolaborasi Tingkatkan Pendidikan Formal Juru Dakwah

January 31, 2023

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII Taman Madiun Helat Sosialisasi Kamtibmas dan Wawasan Kebangsaan Untuk Warga February 2, 2023
  • DPD LDII Kota Depok Siap Sinergi Pendidikan Keagamaan dengan Kemenag February 2, 2023
  • Ketum MUI Sukolilo: Vaksin Tasamuh Harus Diinjeksikan pada Pengurus Ormas Islam February 2, 2023

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Video LDII
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Lain Lain
    • Hitung Zakat
    • Materi Webinar DPP LDII
    • Sitemap

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.