Oleh: Faizunal A. Abdillah
Pemerhati lingkungan – Warga LDII Kabupaten Tangerang
Ada sebuah pertanyaan yang mendalam. Sudah mendalam, menarik lagi sebagai bahan perenungan. Tapi, tidak boleh berlama-lama. Jangan digantung. Segeralah dijawab. Karena pertanyaannya cukup gampang, yaitu; ”Bagian mana di dalam salat yang paling disuka?”
Seperti merangkai potongan puzzle yang hilang, pertanyaan ini membangkitkan keutuhan nikmat beribadah. Terutama bagi mereka yang belum menemukan. Sebelum menjawab, mulailah meniti satu per satu rukun salat dengan penuh penghayatan. Pelan-pelan saja, tapi pasti. Sepenuh hati. Logika pun penuh pertimbangan, menera mana yang lebih nyaman dan damai dalam pelaksanaan. Perlu jujur. Lahir bugar, batin pun segar. Indah merasakan setiap rangkaian gerakan dari takbir hingga salam. Dan jiwa pun terikat:
قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’ di dalam sholat mereka.” (QS Al-Mu’minun: 1-2)
Sangat jelas. Penuh jejak. Berlimpah hikmah. Bagi yang antusias dan peduli akan kemajuan spiritualitas. Dengannya ditemukan jawaban yang indah sarat makna. Jawaban yang mungkin belum tuntas, bahkan naik-turun seiring bertambah dan berkurangnya iman, tetapi mampu membuka tabir demi tabir kekuasaan dan rahasia Allah, seperti spirit ayat berikut ini;
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat(nya) Allah adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Ankabut:45)
Dari sini, barangkali mulai tumbuh dan tampak jalan kesadaran, bagaimana kualitas shalat kita selama ini bertumbuh dan berkembang. Bahkan dipertaruhkan. Tak usah risau. Dari pertanyaan ini, tak salah jika mulai terbit sebentuk cahaya harapan dengan tapak-tapak indah jalan menuju kesempurnaan salat. Dengan bimbingan. Dengan ketekunan. Dengan penuh pengharapan. Di atas kesabaran dan keikhlasan dalam pencapaian menuju pertolongan. Dalam hal ini, semoga wasiat Allah dan Rasul ini sangat membantu:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami radhiallahu ‘anhu mengisahkan:
كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي سَلْ فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ قُلْتُ هُوَ ذَاكَ قَالَ فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
“Saya bermalam bersama Rasulullahﷺ, lalu aku membawakan air wudhunya dan air untuk hajatnya, maka beliau bersabda kepadaku: “Mintalah kepadaku!” Maka aku berkata: “Aku meminta kepadamu agar aku menemanimu di Surga”. Beliau berkata: “Atau ada selain itu?”. Aku menjawab: “Itu saja”. Maka, beliau menjawab: “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud”. (Rowahu Muslim)
Terus terang saya agak terkejut, ketika secara tidak sengaja, dalam satu kesempatan, Sang Guru Bijak memberikan jawaban atas pertanyaan sederhana di atas. Kala itu, Sang Guru Bijak memberikan nasehat; “Jika seseorang tahu apa yang ada di dalam sujud, maka tidak ada orang yang rela untuk segera mengangkat kepala dari sujudnya.“ Nyes, adem mendengarnya. Bukan sekedar ungkapan, Mbah Guru pun menyampaikan nash tua sebagai penguatnya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Dari Abu Huroiroh, sesungguhnya Rasulullohﷺbersabda; ”Lebih dekatnya seorang hamba kepada Tuhannya adalah ketika dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa”. (Rowahu Muslim)
Ya, sujud memang istimewa. Ia gerakan yang paling banyak dilakukan dalam shalat; 1 rakaat 2 kali. Melibatkan 7 anggota badan untuk sahnya. Ia bisa dilakukan di dalam salat dan di luar salat; menghapus dosa dan meninggikan derajat. Ada sujud tilawah. Ada sujud syukur. Ada sujud sahwi. Sujud mendekatkan diri kepada Allah. Paling dekat untuk segera mendapatkan pertolongan Allah. Ia menjadi saksi nanti di hari qiyamat, dari bekas sujudnya. Padahal semua tahu bahwa sujud adalah gerakan paling rendah, dimana wajah diletakkan paling bawah. Lebih rendah dari pantat dan mata kaki. Pesan moralnya; ”Ketika kita rendah hati, kita berjumpa dengan Yang Maha Tinggi dan akhirnya menjadi tinggi.” Oleh karena itu, ayo perbanyak sujud, perlama sujud dan jadilah ahli sujud.
alhamdulillah barokah
siap mengajarkan totok korona dan totok pungung untuk memperbaiki sel sel atau organ dalam bermasalah wa 082250673914 atau hp 089510847154 magetan jawa timur
Di griya sehat 313 babadan kel balegondo kec ngariboyo magetan jawa timur rt 07 rw o4
Telah lulus mengikuti pijat tradisional level 3 di kab ponorogo dan lulus sebagai mentor atau instruktur bnsp … tingkat nasional…. siap mengajarkan ilmu di bidang kemandirian dan bidang pijat tradisional dan herbal atau aspetri
Jabatan pap3i sekertaris dpc pap3i kota magetan jawa timur
Alhamdulillahi jaza kallohu khoiro
Mugo mugo allah paring lancar lan barokah
Alhamdulillah jazza kumullahu khoiro
Alhamdulillah,,dapat nasehat lagi….
Semoga Alloh menetapkan kita dlm keimanan sampai Husnul khatimah…
Semoga Alloh memberi kefahaman agama yang barokah…..
Semoga Alloh memberi aman selamat lancar dan barokah sukses dunia akhirat….
Semoga Alloh memberi manfaat dan barokah….
Aamiin 🤲
Alhamdulillahi jaza kumullahu khoiro 🙏
Bacaan sujudnya padahal sekalian ingatkan…