Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

Apakah Begini Cara Anda Mendidik Anak?

2013/10/03
in Opini
0
buang-sampah
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

 
Para filsuf mengatakan bahwa pendidikan yang paling baik adalah pendidikan yang dilakukan melalui contoh. Nenek moyang dan kakek moyang kita juga mengatakan hal yang sama. Demikian juga para psikolog. Mereka mengatakan bahwa manusia sangat mudah mengingat dan meniru apa saja yang dilihat dan dialaminya pada usia bayi sampai pada usia remaja dan akil balik.

DEWASA ini ada kebiasaan keluarga muda yang belum atau tidak punya mobil, jalan-jalan sore naik motor tanpa seorangpun yang memakai helm. Skuter matik jalan pelan-pelan mengambil jalur agak ke tengah, sambil ngobrol. Suami-istri ini sedang mendidik anak yang diboncengnya itu tentang cara melanggar tertib berlalu-lintas.
 
Dan saat polisi menangkap, dengan enteng bapak ini memberikan uang kesepakatan ke Pak Polisi dan urusan selesai, bebas melenggang. Inilah bapak yang sedang melatih dan membiasakan anaknya yang masih kecil untuk menyogok saat ada urusan apapun, dan agar meminta sogokan saat orang lain berurusan dengannya. Bapak yang sedang mempersiapkan generasi koruptor.

Demikian juga keluarga muda yang sudah punya mobil. Mereka sekeluarga keliling-keliling Jakarta dengan suami menyetir sambil mengobrol melalui ponsel. Sementara, sang istri yang cantik yang duduk di depan di sebelah suami, yang sedang makan buah rambutan, kulit rambutan dibuang langsung melalui kaca jendela depan yang terbuka sedikit. Inilah ibu yang sedang mendidik anaknya untuk membuang sampah sembarangan. Dan inilah bapak yang sedang mendidik anaknya untuk melanggar aturan berlalulintas.
 
Dan, bapak yang sangat menyayangi anaknya ini turun tangan langsung ketika anaknya terancam tidak naik kelas di SD, atau di SMP, atau di SMA, karena nilai-nilai ujian anaknya yang di bawah standar. Bertemu wali kelas, guru, terutama kepala sekolah. Menawarkan sesuatu, berdebat, bernegosiasi, atau bahkan mengancam, hingga pada akhirnya anaknya naik kelas atau paling tidak pindah sekolah sambil naik kelas. Inilah bapak yang sedang mendidik anaknya bagaimana cara menangani urusan.

Anak-anak bisa digambarkan seperti kertas putih bersih yang belum ada isinya. Tergantung kita sebagai orang tua yang mengisinya. Anak akan menyerap hal-hal yang baik dan buruk dari lingkungan terdekatnya. Sekarang bagaimana kita sebagai orang tua bisa mensortir dari perilaku-prilaku yang buruk. Cara yang paling efektif adalah memberi contoh perilaku yang baik di hadapannya. Meskipun anak belum bisa berbicara, anak sudah bisa meniru apapun yang kita kerjakan, baik dari kata-kata ataupun tingkah laku. Berikut berbagai tingkah laku kita yang akan ditiru oleh anak.

1. Berbicara Kasar
Mungkin masih terdengar lucu bila si kecil menyapa ayahnya dengan nama panggilannya. Tetapi bagaimana jika si kecil mengeluarkan kata-kata kasar seperti yang kita ucapkan? Si kecil mungkin tidak paham apa maksudnya, tetapi dia selalu aktif meniru apa yang dia dengar.

2. Kasih Sayang
Memberi contoh kepada si kecil tentang rasa sayang adalah cara efektif mengajarkan dia kasih sayang terhadap sesama. Tunjukkan kepada si kecil kepedulian kita terhadap keluarga, guru, orang-orang tak mampu, tetangga, bahkan terhadap hewan piaraan. Perhatian yang penuh kasih sayang menjadikan anak tumbuh dan berkembang dengan baik secara kognitif dan fisik.

3. Perilaku
Memberi contoh perilaku manis ketika di meja makan, berkunjung ke rumah teman atau tetangga atau di mana saja, agar dia dapat meniru perilaku-perilaku yang baik tersebut. Berikan contoh kata-kata yang seharusnya diucapkan, seperti kata “terima kasih” dan “tolong”, dan meminta maaf ketika berbuat salah.

4. Berbagi
Ketika mainan atau makanannya diminta oleh temannya atau orang lain dan dia menolaknya, kata favorit yang biasa diucapkan si kecil adalah “ini punyaku!”. Kita bisa mengajarkannya dengan membagikan makanan kita kepada teman-temannya dan kepadanya, kemudian menjelaskan kenapa kita melakukannya. Berikan dia dorongan untuk selalu berbagi dengan teman-temannya di sekolah dan di rumah, dan berikan dia pujian atas apa yang telah dia lakukan.

5. Makan Sehat
Tentu tidak adil jika orang tua makan makanan enak berlemak seperti sate, bakso, atau es krim; sementara kita memaksa anak makan sayur. Sebenarnya orang tua mewarisi kebiasaan makan anak; bahkan sejak si kecil masih dalam kadungan selera makan anak sudah mulai terbentuk.

Oleh karena itu, kita seharusnya menyediakan makanan dengan kandungan gizi seimbang dan biasakan makan bersama mereka. Perlihatkan ekspresi wajah yang menunjukkan enaknya makanan yang sedang disantap, untuk menggoda dia untuk ikut serta makan bersama kita.

6. Percaya diri
Tingkat kepercayaan diri orang tua akan mempengaruhi tingkat percaya diri anak. Sebaiknya kita tidak mencela diri sendiri ketika berbuat kesalahan atau di depan cermin, dan di atas timbangan badan. Meskipun kita termasuk tipe orang suka menertawakan diri sendiri.

Anak yang tumbuh dengan percaya diri yang sehat, ia akan mampu mengatasi berbagai masalah dalam hidupnya, entah dalam hal pekerjaan, percintaan atau yang lain. Agar ia bangga atas apa yang telah dikerjakannya, berikan pujian atas prestasi, kebaikan dan kemajuan yang telah dibuat oleh si kecil.

7. Penghargaan terhadap diri sendiri
Orang tua perlu mengajarkan murah hati dan berbagi kepada anak, dan menunjukkan kepada anak bagaimana membedakan batas-batas bagi mereka sendiri. Bila orang tua terlalu penurut terhadap semua apa keinginannya, anak akan belajar untuk mengambil keuntungan dari orang tuanya. Dari sikap penurut orang tua ini, kemungkinan anak juga akan menirunya. Anak menjadi selalu mengalah dan tidak pernah memperoleh apa yang diinginkannya.

8. Menghargai orang lain
Anak juga akan belajar banyak dari orang tuanya tentang cara menghargai orang lain. Ketika ia memasuki taman kanak-kanak, sikap sok tahu (sarkasme) akan membuat dia sulit untuk berteman. Maka ketika mendiskusikan hal-hal yang buruk, usahakan anak tidak mendengarnya.

9. Sikap Toleransi
Secara otomatis anak akan meniru anda, jika anda sering merendahkan budaya lain. Walaupun toleransi sulit unutk diajarkan, ada beberapa contoh tindakan yang bisa mengajarkannya tentang toleransi. Misalanya tanya apa pendapatnya tentang warna tas yang dipakai temannya. Jelaskan mengapa ada temannya beribadah dengan cara yang berbeda. Mengajarkan tentang hal-hal kecil ini akan membantunya mengerti masalah yang lebih besar ketika dia sudah beranjak dewasa.

10. Kepedulian terhadap lingkungan
Masalah lingkungan sudah menjadi isu penting saat ini, dan kerusakan lingkungan sudah parah. Oleh karena itu mengajarkan tentang kepedulian, mencintai dan memilihara lingkungan sejak dini sangatlah penting. Banyak tindakan kecil yang bisa kita contohkan, misalnya membuang sampah pada tempatnya, mematikan lampu yang tidak digunakan, mematikan televisi saat tidak digunakan, menghemat penggunaan air, atau mengajarinya menanam pohon.  Jelaskan kepada mereka kenapa kita harus membuang sampah pada tempatnya dan apa akibatnya jika kita membuang sampah sembarangan. //**
.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Mukiran on Asaderoyan, Remaja LDII Gunungkidul yang Ukir Prestasi di Pencak Silat
  • Supardo on Asaderoyan, Remaja LDII Gunungkidul yang Ukir Prestasi di Pencak Silat
  • Taufik Hidayat on Ketum DPP LDII: Rakyat dan Polri Harus Saling Dekat dan Percaya
  • H. MULYONO on Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah
  • Nfbt on Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Indonesia Kantongi Pembayaran Emisi 61,5 Juta Ton, LDII Dorong Transparansi dan Manfaat untuk Masyarakat

Indonesia Kantongi Pembayaran Emisi 61,5 Juta Ton, LDII Dorong Transparansi dan Manfaat untuk Masyarakat

June 27, 2025
Ketum DPP LDII Ajak Jadikan Tahun Baru Islam Refleksi Tingkatkan Moralitas Bangsa

Ketum DPP LDII Ajak Jadikan Tahun Baru Islam Refleksi Tingkatkan Moralitas Bangsa

June 26, 2025
Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah

Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah

June 30, 2025
Perkuat Harmoni Keluarga, LDII Gelar Pengajian Khusus Pasutri

Perkuat Harmoni Keluarga, LDII Gelar Pengajian Khusus Pasutri

June 24, 2025
Ketum DPP LDII Ajak Jadikan Tahun Baru Islam Refleksi Tingkatkan Moralitas Bangsa

Ketum DPP LDII Ajak Jadikan Tahun Baru Islam Refleksi Tingkatkan Moralitas Bangsa

30
Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah

Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah

5
Tingkatkan Keterampilan, Dai Muda LDII Gunungkidul Belajar Memasak Batagor

Tingkatkan Keterampilan, Dai Muda LDII Gunungkidul Belajar Memasak Batagor

5
Perkuat Harmoni Keluarga, LDII Gelar Pengajian Khusus Pasutri

Perkuat Harmoni Keluarga, LDII Gelar Pengajian Khusus Pasutri

10
LDII Silaturahim dengan Kemenag Jambi Diskusikan Program Keumatan

LDII Silaturahim dengan Kemenag Jambi Diskusikan Program Keumatan

July 1, 2025
Evaluasi Pembinaan Generasi Muda, PPG Pemanggilan Helat Ujian Semester Genap

Evaluasi Pembinaan Generasi Muda, PPG Pemanggilan Helat Ujian Semester Genap

July 1, 2025
LDII Bandar Lampung Tingkatkan Kompetensi 250 Guru TPA Lewat Pelatihan Interaktif

LDII Bandar Lampung Tingkatkan Kompetensi 250 Guru TPA Lewat Pelatihan Interaktif

July 1, 2025
500 Warga Ikuti Cek Kesehatan Gratis Kolaborasi LDII dan Dinkes Sumedang

500 Warga Ikuti Cek Kesehatan Gratis Kolaborasi LDII dan Dinkes Sumedang

July 1, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII Silaturahim dengan Kemenag Jambi Diskusikan Program Keumatan July 1, 2025
  • Evaluasi Pembinaan Generasi Muda, PPG Pemanggilan Helat Ujian Semester Genap July 1, 2025
  • LDII Bandar Lampung Tingkatkan Kompetensi 250 Guru TPA Lewat Pelatihan Interaktif July 1, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.