Yogyakarta (14/8). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini tengah menghadapi masalah serius terkait dengan sampah. Menanggapi situasi darurat itu, DPW LDII DIY mengambil inisiatif dengan meluncurkan program “Kyai Peduli Sampah”.
Program ini telah diselenggarakan sejak 1-13 Agustus 2023 dan bertujuan untuk mengajak masyarakat DIY mengatasi permasalahan sampah. Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, menjelaskan pentingnya program “Kyai Peduli Sampah”. Ia menyebut program ini sebagai amal saleh “Kyai Peduli Sampah” yang tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga tindakan nyata dalam mengelola sampah di tingkat rumah tangga.
“Melalui gerakan ini, LDII DIY berupaya mengajak kelompok-kelompok pengajian dan majelis taklim di bawah naungannya, untuk berperan aktif dalam mengurangi produksi sampah di masyarakat,” ujarnya.
Selain mengajak masyarakat untuk meminimalkan sampah, lanjut Atus, program ini juga memiliki dimensi lingkungan. “Jugangan atau lubang-lubang ini bisa menjadi sumber pupuk kompos dan biopori alami yang akan membantu memperbaiki kualitas air. Konsepnya sederhana, jugangan ini akan digunakan untuk mengolah sampah organik di tingkat rumah tangga dan masjid,” jelasnya.
Dosen Universitas Gadjah Mada ini menuturkan, gerakan “Kyai Peduli Sampah” juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah di rumah masing-masing. Selain itu, program ini juga mengajak masjid sebagai bank sampah.
“Hasil penjualan dari sampah yang diolah melalui bank sampah ini akan digunakan untuk membiayai pengajian dan membantu kelompok masyarakat yang membutuhkan, seperti jemaah dhuafa,” tuturnya.
Menurutnya program “Kyai Peduli Sampah” sejalan dengan “Dai Program Kampung Iklim (Dai ProKlim)” yang telah dicanangkan oleh LDII DIY sebelumnya, “Program ini bekerja sama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa dan Komisi Dakwah MUI DIY di Kampung ProKlim Sangurejo. LDII DIY telah mendampingi beberapa calon kampung ProKlim dalam mengoptimalkan pengelolaan sampah, pekarangan dengan tanaman, serta konservasi tanah dan air,” ujarnya.
Dalam situasi darurat sampah yang sedang dihadapi oleh DIY, inisiatif dari LDII DIY dengan “Kyai Peduli Sampah” menunjukkan bahwa peran tokoh agama sangat penting dalam menemukan solusi yang tepat, “Mudah-mudahan program ini memberikan dampak positif dan menginspirasi masyarakat DIY, untuk turut berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan serta membangun kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah,” pungkasnya. (FWI/LINES)
❤️❤️❤️
Semoga dapat memberikan inspirasi kepada seluruh masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan agar bersih, membuang sampah pada tempatnya, budaya antri, santun berbicara, dan hal lain yang positif. Salam sukses untuk Warga LDII Jokjakarta. Semoga Allah Paring Manfaat Lancar Sukses Barokah. امين
Semoga dapat memberikan inspirasi kepada seluruh masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan agar bersih, membuang sampah pada tempatnya, budaya antri, santun berbicara, dan hal lain yang positif. Salam sukses untuk Warga LDII Jokjakarta. Semoga Allah Paring Manfaat Lancar Sukses Barokah. امين
Bravo LDII