Bandar Lampung – Komandan Korem (Danrem) 043/Gatam Kol. Inf. Hadi Basuki, S.Sos, MM mengajak LDII untuk memberikan dakwah yang positif, sejuk dan santun ketika menerima pengurus DPW LDII Provinsi Lampung pada Senin (27/2).
“LDII mengandung kata dakwah, maka supaya memberikan dakwah yang positif, sejuk, santun dan jangan provokatif. Mari bangun dakwah yang dapat menguatkan rasa kebersamaan dan kedamaian,” ujar Kol. Hadi di ruang kerja Danrem 043/Gatam, Jl Teuku Umar, Bandar Lampung.
Hadi juga mengapresiasi kegiatan DPW yang sudah demikian lancar dalam upaya membantu pembangunan nasional, khususnya di Provinsi Lampung. “Saya mengapresiasi kegiatan DPW yang sudah dilakukan dengan visi-misi kebijakan organisasi. Saya berpesan agar LDII tetap berpedoman pada visi/misi serta AD/ART. Karena saya yakin, para pendiri organisasi membentuk LDII dengan cita-cita luhur dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Kol. Hadi.
Kehadiran LDII di Markas Korem ini dalam rangka bersilaturahim dan memperkenalkan pengurus LDII Lampung. “Kami mengucapkan terimakasih atas kesediaan Kol. Hadi untuk menerima kami. Kami siap mendukung pemerintah, khususnya TNI dalam menjaga NKRI. Bagi LDII, NKRI harga mati,” ujar H. Ahmad Muslih, M.Pd.I selaku Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Lampung.
Selanjutnya dalam kesempatan itu, Sekretaris DPW LDII Provinsi Lampung Drs. H. Heri Sensustadi menyampaikan hasil Munas 8 LDII November lalu. “Munas 8 LDII menghasilkan beberapa hal, diantaranya gerakan ayo menghormati guru, etika bermedia sosial, Pikub.co.id, juga LDII melaksanakan MoU dengan BNN dan Menteri Sosial dalam membantu pensosialisasian dan pemberantasan narkoba,” ucap Heri.
Dalam kesempatan ini turut hadir mendampingi Wakil Ketua dan Sekretaris, KH. Rahmat Hidayat H, S.Pd.I (anggota Dewan Penasehat), H. Ngadimin, SH, MH (Biro Hukum dan HAM) dan H. M. Miftah Falah, Amd.Kep (Biro Pemuda, Kepanduan dan Olahraga).
Silaturahim ini berjalan lancar dan penuh kekeluargaan. Pada kesempatan ini juga LDII memberikan kenang-kenangan berupa buku organisasi LDII dan Majalah Nuansa (Frediansyah Firdaus).