Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Bahagia

2010/06/10
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Pada tulisan sebelumnya, sudah disampaikan bahwa untuk mencapai kebahagiaan trap awal yang harus dilalui adalah kesadaran bahwa semua amal perbuatan dari yang baik maupun yang buruk, akan berpulang kembali pada diri sendiri. Kita yang menanggung ganjaran dan pahalanya. Dalam al quran diterangkan, Walaa taziru waaziratun wizro ukhro, tidak bisa menanggung orang yang menanggung pada tanggungan orang lain. Artinya kita yang berbuat ya kita yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, pilihlah beramal yang baik, walaupun seberat biji kurma dan hindarilah berbuat jahat walau seberat semut pudak pun. Selanjutnya, anak tangga kedua yang harus dilalui untuk meraih kebahagiaan adalah kesadaran bahwa kita adalah makhluk spiritual, bukan makhluk fisik. Pemahaman ini berguna untuk melepaskan keterikatan kita pada dunia mayapada. Kesalahan terbesar yang sering dilakukan manusia adalah menyangka bahwa manusia adalah makhluk fisik. Banyak orang beranggapan bahwa ”Aku adalah tubuhku.” Karena itu, seluruh hidupnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Mereka mengumpulkan harta, mencari uang dan memenuhi nafsu badannya seakan-akan mereka akan hidup untuk selama-lamanya.
Ada sebuah ungkapan menarik dari seorang filsuf Perancis, Teilhard de Chardin, ”Kita bukanlah manusia yang mengalami pengalaman-pengalaman spiritual, kita adalah makhluk spiritual yang mengalami pengalaman-pengalaman manusiawi.” Manusia bukanlah ”makhluk bumi” melainkan ”makhluk langit – makhluk surga.” Mari kita cermati kembali bunyi surat Al-A’raaf:172, ”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lupa terhadap ini”.

Kita adalah makhluk spiritual yang kebetulan sedang menempati rumah kita di bumi ini. Tubuh kita sebenarnya hanyalah rumah sementara bagi jiwa kita. Tubuh diperlukan karena merupakan salah satu syarat untuk bisa hidup di dunia. Tetapi, tubuh ini lama kelamaan akan rusak dan akhirnya tidak dapat digunakan lagi. Pada saat itulah jiwa kita akan meninggalkan ”rumah” untuk mencari ”rumah” yang lebih layak. Keadaan ini kita sebut meninggal dunia. Jangan lupa, ini bukan berarti mati karena jiwa kita tak pernah mati. Yang mati adalah rumah kita atau tubuh kita sendiri.

Coba kita resapi paragraf di atas dalam-dalam. Badan kita akan mati, tapi jiwa kita tetap hidup. Kalau kita menyadari hal ini, kita tidak akan menjadi manusia yang ngoyo dan serakah. Kita memang perlu hidup, perlu makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan dasar lainnya. Bila kita sudah mencapai semua kebutuhan tersebut, itu sudah cukup! Buat apa sibuk mengumpul-ngumpulkan kekayaan — apalagi dengan menyalahgunakan jabatan, menempuh jalan yang salah serta menghalalkan segala cara — kalau hasilnya tidak dapat kita nikmati selama-lamanya. Apalagi kita sudah merusak jiwa kita sendiri dengan berlaku curang dan korup. Padahal, jiwa inilah milik kita yang abadi. Jadi perintah Allah di surat Adz – Dzaariyat :56; Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku adalah sebagai pengingat bahwa kita bukan makhluk bumi, tetapi kita adalah makhluk spiritual dimana jiwa kita akan kembali ke surga di hadirat Allah. Dengan beribadah kepada Allah kita diingatkan bahwa bagian terpenting dari hidup kita adalah jiwa kita yang nanti akan kembali kepada-Nya.
Mulai sekarang harus kita sadari betul bahwa jiwa kita adalah bagian terpenting yang harus kita jaga dan pelihara. Sebab dengannya kita akan terus bersama. (Sebelumnya mohon maaf, cerita ini tidak bermaksud ngendon-ngendoni masalah perwayuhan. Sekali lagi, mohon maaf –jangan disalahtafsirkan).
Seorang tua yang kaya raya sedang tergolek di tempat tidur – kamar mewah rumah sakit – menunggu maut datang menjemput. Di saat-saat terakhir, ia mengumpulkan keempat istrinya. Ia ingin mengajak mereka untuk menemaninya sampai ke alam baqa. Dipanggillah istrinya satu persatu. Dimulai dari istri keempatnya, yang paling muda sekaligus paling cantik. Istri ini berkata, ”Maafkan aku. Tentu saja aku sangat sedih memikirkan kepergianmu, tapi aku masih memiliki banyak hal yang harus aku kerjakan. Aku tak dapat menemanimu.” Kecewa dengan jawaban itu, si lelaki memanggil istri ketiganya, namun istrinya ini mengatakan, ”Aku hanya dapat menemanimu sampai engkau menghembuskan nafasmu yang terakhir.” Istri keduanya pun dipanggil. ”Aku akan menemanimu, tetapi hanya sampai di pemakaman saja,” ujarnya. Hampir putus asa, akhirnya ia memanggil istri pertamanya. Dengan mantap si istri pertama berkata, ”Aku akan menyertaimu kemanapun engkau pergi.”
Cerita inspiratif ini sebenarnya dimaksudkan sebagai gambaran kehidupan kita sendiri. Istri keempat adalah analogi dari harta yang kita kumpulkan selama kita hidup. Istri ketiga adalah tubuh kasar kita yang amat kita perhatikan dan selalu kita rawat. Istri kedua adalah analogi dari keluarga kita istri-istri kita dan anak-anak kita. Istri pertama yang paling setia adalah gambaran tubuh halus kita, jiwa dan spiritualitas kita. Inilah yang akan menyertai kita kemanapun kita pergi dari alam ruh sampai nanti ke alam baqa.
Ironisnya, banyak manusia selama hidupnya, telah menghabiskan waktu dan energi yang tidak sedikit untuk urusan harta, badan, dan keluarga. Padahal cepat atau lambat mereka akan meninggalkan kita. ”Harta” satu-satunya yang paling setia yaitu jiwa kita justru sering kita abaikan. Oleh karena itu, bangkitkan lagi semangat kita seiring sabda Nabi SAW, ”Siarkanlah salam, berikanlah makanan dan sholatlah malam ketika manusia yang lain tertidur, niscaya engkau akan masuk surga dengan salam”.

Isilah rohani kita, manusia adalah makhluk spiritual. Kita bukanlah tubuh kita, kita adalah jiwa kita. Sejak pertama kali diciptakan, kita adalah makhluk spiritual, dan sampai kapanpun kita tetap makhluk spiritual. Jadi, berbahagialah dengannya.

Oleh:Ustadz.Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Gathot Wardoyo on Menyisipkan Pembelajaran Karakter dalam Dongeng Sebelum Tidur
  • Sudarmanto on DPP LDII Hadiri Doa Bersama Lintas Agama Sambut HUT Bhayangkara ke-79
  • Yudi Kisworo on LDII DIY Tawarkan Ramuan Pakan Lokal di Final PFmuda
  • Rubiyo on Fokus Bina Generus, LDII Gunungkidul Rumuskan Strategi Pembinaan
  • Rubiyo on Tinjau Capaian Kurikulum, LDII Lamasi Evaluasi Metode Pembelajaran KBM
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah

Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah

June 30, 2025
Indonesia Kantongi Pembayaran Emisi 61,5 Juta Ton, LDII Dorong Transparansi dan Manfaat untuk Masyarakat

Indonesia Kantongi Pembayaran Emisi 61,5 Juta Ton, LDII Dorong Transparansi dan Manfaat untuk Masyarakat

June 27, 2025
Ketum DPP LDII Ajak Jadikan Tahun Baru Islam Refleksi Tingkatkan Moralitas Bangsa

Ketum DPP LDII Ajak Jadikan Tahun Baru Islam Refleksi Tingkatkan Moralitas Bangsa

June 26, 2025
Perkuat Harmoni Keluarga, LDII Gelar Pengajian Khusus Pasutri

Perkuat Harmoni Keluarga, LDII Gelar Pengajian Khusus Pasutri

June 24, 2025
Ketum DPP LDII Ajak Jadikan Tahun Baru Islam Refleksi Tingkatkan Moralitas Bangsa

Ketum DPP LDII Ajak Jadikan Tahun Baru Islam Refleksi Tingkatkan Moralitas Bangsa

30
Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah

Buka Permata CAI ke-46, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Investasi Mental dan Akhlakul Karimah

6
Ketum DPP LDII: Rakyat dan Polri Harus Saling Dekat dan Percaya

Ketum DPP LDII: Rakyat dan Polri Harus Saling Dekat dan Percaya

6
Tingkatkan Keterampilan, Dai Muda LDII Gunungkidul Belajar Memasak Batagor

Tingkatkan Keterampilan, Dai Muda LDII Gunungkidul Belajar Memasak Batagor

5
Menyisipkan Pembelajaran Karakter dalam Dongeng Sebelum Tidur

Menyisipkan Pembelajaran Karakter dalam Dongeng Sebelum Tidur

July 3, 2025
Gaya Hidup Sehat dan Kesehatan Reproduksi Jadi Sorotan di Seminar LDII Salatiga

Gaya Hidup Sehat dan Kesehatan Reproduksi Jadi Sorotan di Seminar LDII Salatiga

July 3, 2025
Habib Ubaidillah: Hidayah adalah Nikmat Tertinggi, Harus Dijaga hingga Akhir Hayat

Habib Ubaidillah: Hidayah adalah Nikmat Tertinggi, Harus Dijaga hingga Akhir Hayat

July 3, 2025
KH Aceng Karimullah: Allah Dekat, Berdoalah Tanpa Perantara

KH Aceng Karimullah: Allah Dekat, Berdoalah Tanpa Perantara

July 3, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Menyisipkan Pembelajaran Karakter dalam Dongeng Sebelum Tidur July 3, 2025
  • Gaya Hidup Sehat dan Kesehatan Reproduksi Jadi Sorotan di Seminar LDII Salatiga July 3, 2025
  • Habib Ubaidillah: Hidayah adalah Nikmat Tertinggi, Harus Dijaga hingga Akhir Hayat July 3, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.