Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Seputar LDII Organisasi

Bahasa dan Budaya yang “Meneror” NKRI

_admin by _admin
March 21, 2018
in Organisasi
0
WhatsApp Image 2018 03 21 at 10.43.42
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (21/3). DPP LDII menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Peran Strategis Bahasa Indonesia dan Faktor Genetika dalam Menjaga Keutuhan NKRI”. Acara yang dihelat pada Rabu (21/3) di Kantor DPP LDII itu menghadirkan Guru Besar Linguistik Universitas Mataram, Prof. Dr. Mahsun M.S; Pakar Hepatitis dari Universitas Mataram Prof. Dr Mulyanto; dan pakar filologi sekaligus Kasubdit Sejarah Kebangsaan, Dr. Maryanto.

“Acara ini untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara melalui bahasa dan budaya yang membentuk bangsa Indonesia, yang ke depannya bisa mencari solusi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia,” ujar Ketua DPP Iskandar Siregar yang juga ketua panitia FGD Kebangsaan.

Para pemateri dalam acara ini, membedah bagaimana asal usul bangsa Indonesia, yang 35.000 tahun lalu berimigrasi dari Ethiopia menuju Timur Tengah, Eropa, dan Asia lalu masuk ke Indonesia. Hal yang menjadi persoalan, bahasa dan budaya bukan saja dimaknai sebagai alat komunikasi atau pertukaran pesan dan adat istiadat, namun juga sebagai ruang yang rentan untuk dikuasai bangsa lain, “Suatu bangsa memerlukan ruang hidup, ketika masyarakat kita yang terbuka mempelajari bahasa asing, menyerap bahasa Korea misal, ini membuka ruang hidup untuk bangsa Korea,” ujar Mahsun.

Dengan demikian, negara lain bisa dengan mudah mengontrol investasi hingga gaya hidup, “Ada perkampungan China di Konawe, Sulawesi Tenggara. Perkampungan ini tumbuh akibat adanya investasi China di wilayah tersebut, “Saat terjadi bentrok dengan penduduk lokal, polisi mengusutnya dan ternyata mereka tak bisa bahasa Indonesia, hal ini menyebabkan terhambatnya penyidikan,” tutur Mahsun.

Mahsun, menyebut bahwa upaya menghilangkan syarat bisa berbahasa Indonesia bagi Tenaga Kerja Asing, membahayakan keberadaan bangsa Indonesia. Bahasa dan budaya ini juga menjadi rentan ketika dijadikan isu sebagai pembeda atau identitas kebangsaan. Misalnya, Papua, Ambon, dan Nusa Tenggara Timur yang diidentitaskan sebagai Melanesia yang berebda sejak awal dengan suku Melayu, “Padahal antara Melayu dan Melanesia berasal dari Austronesia yang bahasa tuturnya memiliki keterkaitan hingga ke Jawa,” papar Mahsun.

Sementara itu, Mulyanto memaparkan bagaimana genom virus yang menjangkiti nusantara, mampu menunjukkan DNA bangsa di nusantara berasal dari nenek moyang yang sama. Dalam penelitian penyakit hepatitis dan berbagai penyakit lainnya, Mulyanto mengambil 30.000 sampel darah, “Dari 30.000 sampel kami menemukan 1.600 sampel DNA yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang mampu menunjukkan bangsa-bangsa di Indonesia berasal dari nenek moyang yang sama,” ujar Mulyanto.

Mengamini Mulyanto, pakar filologi Mulyanto menyebut ruang bahasa Indonesia juga terganggu dengan penggunaan-penggunaan bahasa asing yang mengikis bahasa Indonesia, “Di sekolah-sekolah yang seharusnya menjadi penjaga bahasa, bahasa Indonesia kalah populer. Perpustakaan menjadi library, jalan layang menjadi flyover,” ujar Maryanto.

Globalisasi yang tercermin dalam pasar bebas yang di Asia dalam rupa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), bila tak diantisipasi dengan baik, mampu menggoyahkan NKRI atau mempersempit ruang hidup bangsa Indonesia. Para pembicara menyepakati, bahwa bahasa bukan lagi sebatas alat pertukaran informasi tapi menjadi perekat negara bangsa. Di situlah seluruh bangsa Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar menjaga bahasa.

Sementara itu, Ketua DPP Prasetyo Soenaryo menegaskan memahami Indonesia tidak bisa mengadopsi teori dari luar, “Hanya bangsa Indonesia yang mampu memahami dirinya sendiri. Membangun Indonesia dengan menggunakan teori bangsa lain, hanya mengakibatkan kesalahan dalam menangani masalah,” imbuh Prasetyo. (LINES/Noni/Ro’uf)

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Sahrudin on Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan
  • Tri cahyono on Kesbangpol dan LDII Gunungkidul Kerja Sama Edukasi Politik Ormas Keagamaan
  • Sukiman rimba sulli on Sambut HUT DKI, LDII Ajak Wujudkan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya
  • Eri on Sambut HUT DKI, LDII Ajak Wujudkan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya
  • masdar on Sambut HUT DKI, LDII Ajak Wujudkan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

August 9, 2020
Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

March 10, 2021
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

72
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

32
Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan

Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan

June 26, 2022
Anggota DPR Singgih Januratmoko Serahkan Bantuan Ambulans ke DPD LDII Boyolali

Anggota DPR Singgih Januratmoko Serahkan Bantuan Ambulans ke DPD LDII Boyolali

June 26, 2022
Kesbangpol dan LDII Gunungkidul Kerja Sama Edukasi Politik Ormas Keagamaan

Kesbangpol dan LDII Gunungkidul Kerja Sama Edukasi Politik Ormas Keagamaan

June 25, 2022
Waspada dan Teliti PMK Meski Tidak Menular

Waspada dan Teliti PMK Meski Tidak Menular

June 23, 2022

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan June 26, 2022
  • Anggota DPR Singgih Januratmoko Serahkan Bantuan Ambulans ke DPD LDII Boyolali June 26, 2022
  • Kesbangpol dan LDII Gunungkidul Kerja Sama Edukasi Politik Ormas Keagamaan June 25, 2022

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.