Tingginya permintaan darah bagi pasien cuci darah dan pasien operasi di rumah sakit mendorong sejumlah kalangan tergerak ikut turun tangan mencari solusi. Seperti dilakukan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Magetan, yang tak ingin hanya menjadi penonton kenyataan kurangnya stok darah di PMI.
LDII menggelar donor darah pada Pengajian Umum Rutin yang diikuti ribuan warga LDII hingga PMI sempat kewalahan melayani pendonor. ”Pengajian rutin ini diikuti warga LDII di lima kecamatan sehingga jumlahnya mencapai ribuan” terang Ketua DPD LDII Kab. Magetan Tatang Kusdiyanto, SH.
Menurut Kusdiyanto aksi sosial ini dilaksanakan sebagai komitmen warga LDII terhadap kondisi sosial di lingkungannya. Tingginya kebutuhan darah mengetuk hati para warga LDII.
Bertempat di sekitar lingkungan Masjid Al Manshurin, Patihan, Karangrejo, Magetan, aksi masal donor darah yang sudah direncanakan sebulan yang lalu itu langsung mendapat sambutan positif. Tak hanya jamaah pria, banyak pula perempuan ambil bagian. “Komitmen kami sebisa mungkin bisa memberikan manfaat kepada orang lain,” jelas Tatang.
Donor darah yang digelar di Desa Patihan kemarin juga dihadiri Bupati Magetan H Sumantri yang menyempatkan diri berdialog dengan para pendonor. Kata Sumantri, donor darah memberikan banyak manfaat. Tak hanya pada orang lain yang sedang membutuhkan darah, melainkan pada diri pendonor. Sebab, berdonor dapat membersihkan darah hingga menunjang kesehatan. “Saya sendiri sudah membuktikan manfaat donor darah itu, bisa menjadikan tubuh lebih sehat,” terangnya.
Bupati juga mendukung penuh kegiatan LDII yang tidak hanya terbatas dalam bidang keagamaan namun juga sosial kemasyarakatan. Sudah seharusnya semua lembaga keagamaan dan ormas memiliki kepedulian sosial. “Tidak bisa membangun masyarakat dan daerah hanya diserahkan kepada pemerintah, tapi juga perlu kesadaran dan kepedulian semua
elemen masyarakat,” pungkasnya. (m4d)