Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • HIMPUNAN KEPUTUSAN MUNAS LDII 2021
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • FATWA MUI
  • VIDEO LDII
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • HIMPUNAN KEPUTUSAN MUNAS LDII 2021
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • FATWA MUI
  • VIDEO LDII
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Bola

_admin by _admin
June 18, 2010
in Nasehat
0
Bola
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Pagelaran akbar sepak bola telah dimulai. Pesta empat tahunan itu telah dibuka hari Jumat kemarin di negeri hitam – Afrika Selatan. Gegap – gempitanya pun menyebar ke seluruh antero dunia. Tua – muda, lelaki – perempuan bahkan anak – anak sangat antusias menyambutnya. Pelosok – pelosok negeri pun tak ketinggalan, bersolek menyambutnya. Seakan tak ada yang mau ketinggalan dan minder disebut kuper karenanya. Benarkah? Apalagi ada fakta yang menyatakan bahwa sepak bola adalah agama kedua. Sebab olah raga ini ditengarai sebagai olah otot yang paling popular di dunia. Dan tentu saja banyak sekali pengikut dan penggemarnya. Maka, ketika menyebut diri tak suka sepak bola, bisa berarti mengasingkan diri dari dunia nyata. Dan ketika tak tahu tentang bola, bisa berarti setengah bunuh diri alias malu cing, kata orang betawi. Itu semua adalah asumsi – asumsi. Orang boleh bilang apa saja. Orang boleh berkata apa saja. Hasil survey sekali pun boleh jadi bahannya, agar orang semakin percaya. Tapi, mari simak sekelumit fakta kecil berikut ini tentang bola ini. Dulu saya termasuk orang yang hobby bola, walau tidak gibol alias gila bola. Beli majalah bola, koleksi souvenir – souvenirnya. Ngumpulin kaos team – team  beken. Pajang poster pemain top. Ngluruk untuk nonton tayangan bola setiap ada pertandingannya di TV. Malam sekali pun. Diskusi dan adu argument masalah bola dan lain sebagainya kegiatan terkait dengannya. Pokoknya ngefans habis. Bahkan ikut bersedih jika jagoannya kalah. Tak jarang menyumbang doa untuk kemenangan tim kesayangan. Gak ada hubungan kerabat, hubungan saudara, bahkan hubungan bisnis sekalipun tapi begitulah kenyataannya. Terperdaya.

Dalam keadaan seperti itu, tiba – tiba seseorang menghampiri saya. rasanya saya kenal, tetapi dimana saya lupa. Belum selesai saya bergumul dengan ingatan saya, dia sudah memulai bicara.

“Lagi sedih ya, jagoannya kalah?”, katanya. “Begitulah dunia. Dan yang semacam Sampean itu banyak. Tapi tak mengapa itu bagian dari proses kehidupan yang sedang bertumbuh dan bertumbuh – kembang. Tak usah kuatir. Cepat atau lambat Sampean akan sadar sendiri.”

“Apa maksudnya,,,?”, saya nyahut bak api diberi rumput kering.

“Ada hal – hal yang lebih bermakna dan penting dalam kehidupan ini lebih dari sekedar apa yang sedang Sampean alami dan rasakan sekarang. Apalagi Sampean muslim – orang pilihannya Allah.Mudah-mudahan Allah lekas memberi kesadaran yang dalam kepada Sampean.”

Kalimat ini semakin mendesak ketidak – tahuan saya akan maksudnya. Apalagi sudah membawa – bawa nama Allah. Apa maunya orang ini?
Dan saya memilih menyerah untuk mendengarkan maksud baik dari orang ini. Mudah – mudahan memang baik adanya.
Selanjutnya dia berkata, “Coba simak firman Allah dalam hal memilih aktifitas di dunia ini. Dengan tegas Allah menyebutkan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Kemudian dia menerangkan tentang ayat 114 surah an-Nisaa, yang artinya kurang lebih begini; “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” Itulah ukuran hidup. Itulah keberhasilan hidup.”

“Jadi tidak usah repot – repot membuat parameter keberhasilan hidup ini lagi. Tiga hal di atas itu cukup dan mencukupi. Jadi, alangkah sayangnya jika Sampean merasa bersedih, kecewa, atau marah kalau jagoannya kalah.  Atau sebaliknya merasa bangga, jumawa bahkan arogan jika jagoannya menang. Itu semua hanya nafsu diri saja. Tak hanya bola. Perasaan atau keinginan yang lain pun akan disikapi dengan hal serupa.”

“Lalu?”

“Kenapa diri anda masih menyukai sepak bola di dunia ini. Itu tingkat dasar. Kelas embek. Di usia Sampean harusnya sudah bisa bersepak bola dengan tiga hal di atas tadi. Suka sedekah. Suka amar ma’ruf, berbuat baik dan mendamaikan manusia. Tiga bola itu perlu Anda gelindingkan dan mainkan. Memberikan suasana sejuk dan indah di sekitar kita. Itu adalah bola sesungguhnya yang harus Sampean tendang ke seluruh penjuru dunia. Melebihi jabulani. ”

“Terus..?” suara saya lirih menyerah.

“Temukan suasana indah dengan bola – bola air mata ketika Sampean bersimpuh – berdzikir di penghujung malam dengan Allah Yang Maha Esa. Itulah sepak bola terindah dalam hidup ini. Karena setiap manusia adalah pemain bolanya Allah sebagai penyebar dan perantara nikmatnya. Bukan menyia – nyiakannya. Keberhasilan ditentukan seberapa banyak anda menendang rohmat Allah kepada manusia lainnya. Bukan hanya tenar di dunia melainkan di seluruh langit dan bumi. ”

Saya pun menitikkan air mata. Saya berani melek malam untuk nonton bola. Berani begadang untuk bola. Tapi berani menolak panggilannya untuk bermain bola dengan Allah di setiap penghujung malam, ketika Allah turun ke langit dunia. Gara – gara sepak bola piala dunia.

Dan mimpi itu pupus, ketika suara istri menggema membangunkan saya untuk sholat subuh segera. Sebentar lagi matahari sudah menganga. Oalah sampai kebawa mimpi pertentangan batin saya, menghadapi piala dunia ini. Seribu alasan, berjuta komentar sah – sah saja. Yang jelas mimpi itu mengilhami saya untuk memanaged diri lebih baik dan baik lagi dalam menyikapi hidup ini, seperti jargon pembinaan generasi penerus: berpengaruh, tidak terpengaruh.

Oleh:Ustadz.Faizunal Abdillah

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Renol on Inspiratif! Dosen Muda Warga LDII Diundang PBB Bahas Penanganan Bencana
  • Karwandi on LDII Dampingi Kemenag Magelang Sambut Kedatangan Biksu Thailand
  • Caturwati on Para Ibu pun Bisa Kampanye Lingkungan, Begini Caranya
  • Caturwati on Kisah Shanti yang Berhasil Raih Gelar Women International Master Catur
  • Hadi on YPBU Gadingmangu Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2023
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

August 2, 2022
Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

August 19, 2022
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020
Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

74
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

73
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37
LDII dan Kejati Banten Rencanakan Helat Penyuluhan Hukum

LDII dan Kejati Banten Rencanakan Helat Penyuluhan Hukum

June 3, 2023
Bupati Kediri Lepas 1.345 Jamaah Haji Usai Peroleh Pembinaan

Bupati Kediri Lepas 1.345 Jamaah Haji Usai Peroleh Pembinaan

June 3, 2023
Tingkatkan Mental Semangat Juang Generasi Penerus, PC LDII Weru Gelar Outbound Generus

Tingkatkan Mental Semangat Juang Generasi Penerus, PC LDII Weru Gelar Outbound Generus

June 3, 2023
LDII Dampingi Kemenag Magelang Sambut Kedatangan Biksu Thailand

LDII Dampingi Kemenag Magelang Sambut Kedatangan Biksu Thailand

June 3, 2023

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII dan Kejati Banten Rencanakan Helat Penyuluhan Hukum June 3, 2023
  • Bupati Kediri Lepas 1.345 Jamaah Haji Usai Peroleh Pembinaan June 3, 2023
  • Tingkatkan Mental Semangat Juang Generasi Penerus, PC LDII Weru Gelar Outbound Generus June 3, 2023

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • HIMPUNAN KEPUTUSAN MUNAS LDII 2021
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • FATWA MUI
  • VIDEO LDII
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.